Selasa, 29 Mei 2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb..
         Alhamdulillha kami ucapkan syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan inayahnya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan kemampuan yang kami miliki. Disini kami akan membahas tentang  “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN GURU”.  Keberhasilan suatu pendidikan dapat ditentukan oleh kecerdasan seorang guru dalam pengambilan sebuah keputusan . jika seorang guru tidak jeli dalam melihat setiap proses yang ada dan tidak konsekuen dengan keputusan yang dibuat maka proses pendidikan juga tidak akan berjalan sesuai  dengan yang diharapkan. Bersamaan dengan ditulisnya makalah ini diharapkan bisa memberikan pandangan dan manfaat bagi semuanya dan bisa dijadikan pedoman nantinya sebagai calon seorang guru. Seiring dengan perkembangan zaman maka kita harus bisa melahirkan guru – guru yang kreatif, penuh inovatif, dan imajinatif dalam pengambilan keputusan.
Wassalamualakum.





                                                                                                                                                                      Pekanbaru,  25 maret  2012
                                                                                                                          
                                                                                                                                                                                                                                 
                                                                                                                                                                                    Penulis






 
 BAB I
PENDAHULUAN

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH GURU

1.1     Latar belakang
Mengajar orang lain terutama mengajar generasi setelah kita dapat menjadi salah satu profesi paling menyenangkan diplanet ini. Mengajar juga merupakan profesi yang kompleks dan menantang. Bayangkan diri anda berdiri didepan suatu kelas berisi 25 siswa atau remaja. Sasaran anda: siswa –siswa anda mempelajari sesuatu mungkin mempelajari  cara mempelajari kata benda dan kata ganti, menafsirkan grafik, mendribel bola basket, atau mendiaknosis kerusakan mesin mobil. Beberapa sisiwa anda mengikuti pelajaran dengan serius, namun sejumlah siswa lainnya tampaknya memiliki prioritas sendiri – sendiri.
Mengajar yang efektif memang melibatkan kemampuan mempresentasikan suatu topik atau mendemonstrasikan suatu keterampilan sedemikian rupa sehingga para siswa dapat memahami dan menguasai materi tersebut. Namun demikian, faktor- faktor lain ikut pula berperan. Selain itu, proses mengajar yang efektif melibatkan kemampuan menentukan “ posisi” siswa terkait level pembelajaran dan level perkembangannya apa saja yang telah diketahui ( yang belum diketahui) siswa, apa saja yang dapat dilakukan ( dan yang tidak dapat dilakukan ) siswa, keterampilan kognitif dan sosial apa saja yang telah dimiliki ( dan yang belum dimiliki ) siswa. Dalam hal ini mengisyaratkan sikap guru seperti : mengakomodasi keberagaman latar belakang siswa, agama, kondisi keluarga, dan juga kekurangan fisik, kognitif atau perilaku yang dimiliki para siswa.
Penguasaan keterampilan mengajar yang efektif yang melibatkan kontrol atas sedemikian faktor yang telah disebutkan tadi memerlukan waktu dan latihan. Selain itu juga memerlukan pengetahuan mengenai proses pembelajaran pada manusia, motivasi, tern perkembangan, perbedaan individual dan  perbedaan kelompok dan pratik- praktikpemberian instruksi dan asesment ( panilaian ) yang efektif. Topik- topik tersebut berada dalam rana psikologi pendidikan ( educational  psikology ). 
1.2     Tujuan
Untuk membantu memahami anak- anak dan remaja bagaimana mereka belajar dan berkembang, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan individu dan jenis – jenis topik atau aktifitas yang paling berpotensi “ menggairahkan” para siswa. Memberikan seperangkat strategi yang berguna dalam merencanakan dan menjalankan instruksi, serta mencitakan suatu lingkungan membantu para siswa tetap termotivasi mengerjakan tugas, dan dalam membuat penilaian terhadap kemajuan dan prestasi belajar para siswa.
1.3       Rumusan masalah
2.        Miskonsepsi apa saja yang mungkin anda miliki mengenai anak- anak, pembelajaran, motivasi, dan praktik instruktsional..?
3.        Sumber daya apa saja yang dapat anda gunakan untuk membantu anda untuk membuat keputusan yang bagus sebagai seorang guru..?
4.        Bagaimanakah anda dapat memperbaiki pengetahuan dan keterampilan anda sepanjang karir anda sebagai seorang guru profesional..?
5.        Prinsip dasar apakah yang dapat memudahkan proses belajar mengajar
mengenai suatu topik, termasuk topik psikologi pendidikan itu sendiri..? 



BAB II 
PEMBAHASAN


2.1  mengajar sebagai pengambilan keputusan
                Sebagai contoh para gru dapat membuat para siswa untuk tertarik untuk berminat terhadap topik pelajaran yang diberikan dikelas. Para guru dapat menyampaikan informasi sedemikian rup sehingga para siswa mengerti , alih alih sekedar menghapalkan materi tersebut. Para guru dapat mengajari para siswa strategis strategi mengtur waktu belajar , mengorganissikan tugas tugas , mengidentifikasi waktu dan tempat yang ideal untuk belajr dirumah dan sebagainya. Selain itu para guru dapat secara rutin mengamati kemajuan para siswa dan menyediakan umpan balik berkesinambungan sehingga para siswa dapat melakukn perbaikan yang diperlukan .
                Sehariharinya para guru menjalan beragam peran: sebagi pakar mata pelajaran yang dimpuh, tutor, konsultan, manajemen prilaku, konselor, mediator, dan evaluator. Lebih dari semuanya itu para gura adalah pengambil keputusan mereka harus terus menerus memilih strategi yang tepat untuk membantu para siswa belajar,  berkembang, dan berprestasi. Faktanya dua orang peneliti ( C.M clark dan peterson, 1986) memperkirakan para guru harus membuat keputusan yang penting dalam mengajar setiap 2 menit !  sejumlah besar keputusan tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap pembelajaran, perkembangan , dan pencapaian kesuksesan para siswa. 
                Keputusan – keputusan yang bijaksana dala proses belajar mengajar tidaklah tercipta begitu saja. Keputusan tersebut berdasarkan bukti penelitian tentang strategi pembelajaran yang efektif ( dan yang tidak efektif), teori- teori yang kokoh mengenai bagaimana anak belajar dan berkembang , serta asesment berkelanjutan mengenai pengetahian dan keterampila n yang telah dimiliki tiap siswa pada saat itu dan yang dapat dilakukannya.
2.2 menggunakan penelitian dalam pengambilan keputusan dikelas
                Pertanyaan, seberapa banyak sesungguhnya anda ketahui ? untuk menguji anda, kami telah mengembang sebuah kuis singkat survei psikologi ormrod (SPO) yang berupa hand out yang akan kami bagikan..
Setelah sekian lama menjadi seorang siswa maupun  seorang guru maka kita telah melakukan survei psikologi ormrod (SPO). Mari kita lihat seberapa jauh kita memahami dan mendaami proses yang ada. Jawaban anda / skor yang anda dapat dapat dikategorikan dalam tingkatan berikut:
A= 100,    B= 80-90,    C= 60-70,     D= 30-60     E= 0-20
Tentukan apa prnyataan dibawah ini benar  atau salah;
1.        Sejumlah anak berfikir lebih banyak menggunakan otak kiri, sedangkan anak-anak lain berfikir lebih banyak dengan menggunakan otak kanan.
2.        Ketika kita membandingkan anak laki-laki dan perempuan, kita menentukan bahwa kedua kelompok terebut, secara rata-rata,memiliki keterampilan matematis dan verbal yang setara.
3.        Cra terbaik mempelajari dan mengingat suatu fakta baru adalah dengan mengulangnya berkali-kali.
4.        Sekalipun para pelajar pada awalnya memiliki sejumlah miskonsepsi mengenai dunia, mereka dengan cepat merevisi pikiran mereka ketika guru mereka menyajikan informasi yang bertentangan dengan fikiran mereka yang diyakini pada awalnya.
5.        Tindakan mencatat selama kuliah sesungguhnya menghambat proses pembelajaran.
6.        Para pelajar seringkali keliru menilai seberapa banyak yang mereka ketahui tentang suatu topik
7.        Ketika guru memberikan penghargaan terhadap suatu siswa  atas perilakunya yang tepat, prilaku siswa lain juga ikut membaik.
8.        Kecemasan terkadang membantu siswa belajar dan bekinerja secra lebih baik dikelas.
9.        Ketika guru meminta siswa menjadi tutor untuk bagi rekan-rekannya dalam suatu mata pelajaran tertentu, siswa yang menjadi tutor tadi tidaka mendapatkan manfaat apa-apa dari proses ini.
1    Cara yang digunakan para guru untuk mengevaluasi atau menilai pembelajaran para siswanya akan mempengaruhi apa dan bagaimana siswa belajar.

1.        Otak dan perkembangan (2)
2.        Perbedaan jender dan persamaannya (4)
3.        Elaborasi (6)
4.        Perubahan konseptual (7)
5.        Keefektifan mencatat dan strategi belajar lainnya (8)
6.        Ilusi pemahaman
7.        Peran observasi dalam proses belajar berdasar teori kognitif sosial(10)
8.        Dampak-dampak khusus kecemasan(11)
9.        Metode siswa dan mengajar siswa(13)
1     https://www.google.com/ Penilaian dan evaluasi (15)
Uji / tes ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kita mudah dipengaruhi akal sehat dan mengasumsikan sesuatu yang tampak logis adalah benar.padahal akal sehat dan logika tidak selalu memberikan petunjuk yang tepat bagaimana orang sesungguhnya belajar dan berkembang. Akal sehat dan logika bukanlah sesuatu yang baik untuk membantu keberhasilan siswa. Belajar dan mengajar yang baik itu berasal dari  riset psikologis dan riset pendidikan.
2.3 menarik kesimpulan dari hasil survei
                Sebagian besar survei dapat digolongkan dalam satu dari tiga kategori umum berikut: studi deskriptif,korelasional atau eksperimental. Ke tiga kategori tersebut menghasilkan jeni informasi yang berbeda dan memerlukan pengambilan kesimpulan yang berbeda pula.
2.3.1 studi deskriptif
                Adalah studi yang mendeskripsikan atau menjabarkan suatu situasi. Studi ini mungkin memberikan kita informasi mengenai karakteristik siswa, guru atau sekolah. Studi ini juga dapat memberikan informasi mengenai prekuensi terjadinya peristiwa atau prilaku tertentu.
Sejumlah studi deskripsikan besifat kuantitatif. Studi tersebut menghasilkan angka yang mencerminkan presentase prekuensi /  rerata- rata yang berhubungan dengan karakteristik atau fenomena tertentu. Studi deskriptik juga bisa bersifat kualitatif,  yakni bila studi tersebut menghasilkan informasi numerik- mungkin dalam bentuk transkip wawancara , dokumentertulis, atau foto yang mendeskripsikan suatu  situasi yang kmpleks yang tidak dapat dijelaskn dengan angka.
2.3.2 studi korelasional
                Studi korelasional mengupas kemungkinan hubungan sejumlah varabel secara umum, studi memungkinkan kita menyusun kesimpulan mengenai korelasi. Korelasi adalah ukuran yang menunjukkan hubungan dua karakteristik atau fenomena. Dua varabel tersebut berkorelasi jika meningkatnya nilai satu variabel  akan meningkatkan nilai variabel yang lain ( korelasi positif) , atau sebaliknya. Meningkatnya suatu variabel justru menurunkan nilai variabel yang lain 9 korelasi negtif).
2.3.3 studi ekperimental
                Adalah studi  yang ada didalamnya  para peneliti mengubah atau memanipulasi satu atau beberapa aspek lingkungan dan kemudian mengukur dampak perubahan tersebut terhadap variabel lain.
2.4  menerapkan teori-teori psikologi dalam pengambilan keputusan dikelas.
                Teori psikologi jarang bersifat permanen. Teori tersebut berkembang dan dimodifikasi terus seiring berrtambahnya ata baru dan dalam beberapa kasus, suatu teori bisa saja ditinggalkan karna ada teori lain yang lebih mampu menjelaskan fenomena yang telag diamati para peniliti. Lebih lanjut lagi teori yang berbeda berfokus pada aspek yang juga berbeda terkait kinerja manusia, dan para psikolog belum behasil menggabungkan teoori tersebut menjadi suatu “ teori mega” yang mampu menjelaskan secara memadai keberagaman penomena dan pengalaman yang membentuk eksistensi manusia.
2.5 Pentingnya asesment rutin dalam pengambilan keputusan dikelas
                Asesment bisa dilakukan dalam bentuk pemberian tugas, proyek, presentasi, dan kuis. Meski demikian para guru tidak membatasi diri hanya pada evaluasi yang formal dan terenana semacam itu. Mereka secar berkelanjutan mengobservasi siswa-siswanya dalam beragam konteks dikelas, kantin,lapangan bermain, dan kunjungan wisata selama aktivitas ekstrakurikulier. Ketika mereka berinteraksi dengan anggota keluarganya selama pertemuan guru-orang tua dan selama pentas seni sekolahuntuk mengumpulkan informasi mengenai fikiran, keyakinan, perasaan, dan hasil belajar mereka. Komentar para siswa, ekspresi wajah, berikut pertanyaan, bahasa tubuh, kebiasaan kerja, dan interaksi siswa dengan rekan-rekannya dapat menyediakan wawasan yang berharga mengenai kebiasaan belajar, tahap perkembangan, motivasi mereka. Menafsirkan artepak dan prilaku siswa akan mendorong anda untuk mencermati apa yang ada dibalik prilaku dan perkataan siswa untuk selanjutnya menyusun hipotesis mengenai pengetahuan, keterampilan ikiran, dan perasaan mereka.
2.6 mengakomodasi keberagaman dalam kelas
                Semua siswa adalah individu-individu unik yang memilki kekuatan,kelemahan, dan tradisi budaya yang berbeda. Sejumlah keberagaman ini mungkin mencerminkan perbedaan kelompok seperti jenis kelamin, kelompok etnis, tinggkat penghasilan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan sebagainya. Selain itu mungkinjuga kebergaman sumber dari perbedaan individual dalam kecerdasan, kepribadian, kelincahan fisik, dan semacamnya yang teramati alam setiap kelompok manapun. Kita harus mencermati kedua jenis perbedaan tersebut ketika mengidantifikasi strategi yang diperuntukkan bagi setiap siswa.
2.7 berkembang sebagi guru
                Pada mulanya kita mungkin merasa kewalahan menjalankan pern sebagai guru.kita mungkin memiliki 20,30 atau bahkan lebih dengan latar belakang, keterampilan dan kebutuhan yang beragam. Dalam situasi semacam ini peran kita sebagai pengambil keputusan sangatlah menantang. Berdasarkan sejumlah riset mengenai keefektifan guru, ada beberapa sejumlah strategi yang bisa digunakan:
a.        Terus mengambil kursus atau megikuti materi kuliah mengenai pendidikan keguruan.
b.        Belajarlah sebanyak mungkin mengenai mata pelajaran yang diampuh.
c.        Belajarlah sebanyak mungkin mengenai strategi-strategi spesifik yang dapat  digunakandalam mengajar mata pelajaran yang diampuh.
d.        Percayalah bahwa kita dapat membuat perbedaan dalam kehidupan siswa-siswa kita.
e.        Teruslah merefleksikan dan secara kritis menelah asumsi-asumsi, kesimpulan, dan praktik mengajar yang kita lakukan.
f.         Lakukan riset diri sendiri
g.        Pelajarilah sebanyak mungkin mengenai kebudayaan komunitas tempat bekerja.
2.8 strategi belajar yang efektif
ü  hubungkanlah hal-hal yang kita baca dengan hal yang telah kita ketahui
ü  kaitkan kosep-konsep dan prinsip-prinsipabstrak dengan contoh-contoh konkret.
ü  kembangkanlah topik yang kita baca, melampoi rentang topik tersebut dan tambahkanlah point-point yang relevan.
ü  secara berkala ujilah diri sendiriuntuk memastikan kita telah mengingatdan memahami materi yang dibaca.

2.9 menjadi guru yang lebih efektif
ü  gunakan materi pengajaran sesuai dengan kurikulum yang disusun.
ü  seiring bertambahnya pengalaman, ubahlah gaya pengajaran standar dan buatlah gaya mengajar sendiri.
ü  catat dan simpanlah strategi belajar dan mengajar yang digunakan, beserta keefektifanya.
ü  carilah nasihat dan saran dari rekan-rekan sejawat yang lebih berpengalaman.
ü  jangan pernah berhenti belajar baik secara formal maupun secara informal.
ü  laksanakanlah riset secar mandiri untuk menjawab pertanyaan mengenai siswa-siswa dan mengenai keefektifan praktik pengajaran yang dilakukan.
ü  ingatlah bahwa mengajar, sebagaimana keterampilan rumit lainnya, memerlukan waktu dan usaha sebelum dapat dikuasai dengan baik.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
                Sebagai seorang guru kita harus kreatif sehingga proses belajar mengajar tidak membosankan dan monoton. Selainitu harus sigap atau cepat tanggap dalam mengambil setiap keputusan didalam kelas, bisa mengembangkan materi jadi lebih reaktif serta menggunakan strategi strategi yang unik sehingga bisa menarik perhatian paa siswa. Namun tidak lupa juga harus bellajar dan terus belajar serta banyak bertanya. Berusahalah jadi guru yang inovatif dalam setiap mengambil keputusan dikelas. Sehingga mendorong barbagai matifasi untuk suati inovasi yang bisa dianalisis secar akal sehat oleh para siswa dan seluruh komponenen yang tergabung.
3.2 saran
                Berusahalah untuk mengembangkan wawasan dan mengaplikasikankan sesuatu yang diperoleh secara abstrak  kedalam bentuk yang lebih konkret sehingga lebih menarik.












DAFTAR PUSTAKA
Ormrod jeanne ellis.2008.psikologi pendidikan.penerbit erlangga. jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga Bermanfaat. Saya Tunggu kritik Dan sarannya. terimah kasih..