Kamis, 23 Mei 2013

CERITAKU 1



ISI HATIKU
Cinta ini tak kan pernah nyata. Kasih suci ini tak kan pernah menyatu, banyak hal yang memisahkan kita. ‘Saranghe…aku cinta padamu’ ingin aku mengungkapkan kata ini, namun aku tak pernah punya kemampuan untuk itu. Salahkah jika aku jatuh cinta…? Salahkah aku, jika aku menyukai seseorang…? Hinakah aku jika aku mengungkap ini…? Dosakah air mata yang jatuh ini saat aku tak mampu membendung rasa ini dalam diriku hingga tetes bening itu harus terus bergulir untuk menggantikan rasa aneh dalam diri ini…?
Pada siapakah aku harus menggulirkan apa yang ku rasakan pada diriku. Sungguh nyata dalam fikiranku saat ini, apa yang ku rasakan Cuma terbatas dalam diri ini dan tak pernah ada yang menyadarinya. Setiap kali aku melihatnya, hati ini bagaikan diguncang gempa berkekuatan besar. Namun apa daya, aku hanya bisa bertahan dengan kediaman dan kebisuan diriku.
Hanya satu pinta ku, hapuslah semua rasa aneh dalam diri ini setiap kali ada dan entah pada siapkah itu selanjutnya. Bekukanlah jiwa ini dari hal semacam ini hingga saatnya nanti kau beri aku kesempatan untuk hal ini. Aku tunggu jawaban mu dalam setiap nafasku.
 Saranghe sampai nanti sampai aku mati. Saranghe…. Aku cinta padamu dekap aku, peluk aku selama hidup ku…

WANITA



TENTANG WANITA
Jarang yang bisa berfikir jauh menyelami dan memahami tentang wanita mengenai perasaan dan pemikirannya. Yang biasa diperlihatkn hanyalah mengenai fisik dan penampilannya saja. Banyak rahasia mengenai wanita yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, namun jarang yang bisa mengungkap rahasia besar itu.
Berbicara mengenai sensitivitas perasaan wanita, disatu sisi sakit fisik bisa dihilangkan dengan kecanggihan dunia modern sekarang. Namun sakit hati tak bisa dikikis habis begitu saja meskipun  sejarah gelap itu sudah hlang dan sirna ditelan masa.
Olehsebab itu, jangan main-main dengan perasaan peerempuan. Berhati-hatilah dengan bagian yang paling halus dan lembut itu. Ibarat kaca, sekali pecah lansung berderai-derai. Sungguh susah erakit kepingan-kepingan itu utuh kembali. Kalaupun bisa akan tersisa goresan-goresan luka yang menyisakan trauma selamanya.
Wanita berperasaan halus bahkan rapuh umpama kapas. Pada banyak kesempatan mereka lebih sering member warna. Pada banyak kesempatan Dia akan menjadi malaikat penolong bila perasaanya disanyangi dan jiwanya dihargai. Namun bisa berubah drastic menjadi pembunuh  berdarah dingin  jika hatinya dilukai dan disakiti. Atas nama cinta, wanita berani menanggung seperih apapun derita. Tetapi mana ada yang sanggup menerima segores luka didada.
Ketikapenghianatan rasa terjadi, maka perubahan 180 derajat akan segera melanda. Kesukaan akanberganti kebencian, keleembutan bertukar dengan keganasan, sahabat lekas berubah menjadi musuh, seorang rajapun jatuh pangkat dihadapannya umpama budak sahaya.

CERPEN



SAMPAI SAATNYA AKU LELAH
“Ti, apa yang kau fikirkan saat ini...? seperti biasa kita berangkat paling awal dari mahasiswa yang lainnya. Hijaunya kampus, segarnya udara kampus, indahnya kampus dan....
“Vina, aku hanya ingin selalu ada di sisimu. Kamu sahabat yang baik. Kau perempuan yang cerdas, baik, dan tegas. “ dengan cepat ia memotong pembicaraan vina.
sepinya suasana kota, segarnya udara pagi , dan cerahnya mentari pagi disaat orang belum bangun dari pembaringan mereka, seperti biasa seorang mahasiswi fkip biologi sudah berangkat kekampus yang tidak begitu jauh dari tempat koznya. Meskipun ia memiliki kenderaan ( sepeda motor) namun ia lebih suka untuk jalan kaki. Bersama seorang sahabatnya ia melangkahkan kaki dengan ringan dan semangat. Wajah mngilnya yang manis selalu tersenyum dengan penuh arti, bola mata yang indah dengan bulu mata yng lentik, serta giginya yang kecil-kecil menambah orang lain tak pernah merasa puas melihat wajahnya. Disebelahnya berdiri sosok cewex cantik, putih, tinggi, rambut panjang dan lurus.
Mereka diam dengan fikiran masing-masing. Sampai dikelas, mereka tetap sibuk dengan fikiran sendiri. Resti sibuk dengan hp nya yang selalu dibanjiri nomor cwox ganteng yang ingin dekat dengannya. Seperti biasa, vina selalu sibuk dengan laptopnya. Ia membuka tab yahoo dan membaca berita hari ini, membuka fb melihat pemberitahun.
“ resti, waktu masuk masih lama. Aku ingin diam, diam, dan diam. Jangan ganggu aku dlu.” Berharap dengan suasana sepi ini bisa mendapat inspirasi baru.
“Haah...ap, eh, oh..ya...heheh...maaf vin, resti sedikit kaget. Aman boz, ayooo kita sama-sama menghayal....hahah...” cwex cantik ini slalu tampil dengan gaya heboh dan blak-blakan.
Tiba-tiba wajah mungil nan manis itu redup dan mulai meneteskan air mata. Seluruh perasaan berkecamuk dalam dadanya ketika melihat akun facebooknya.
“aku lelah seperti ini, aku tak sanggup lagi menghadapai semuanya. Saat aku pulang membawa sesuatu yang ku anggap luar biasa dan berharap bisa mengubah keadaan ini. Namun apa yang aku dapat, apa yang aku temui....semuanya hanya diam, bisu dan tak bergeming mendengar ku. Mereka tak pernah mendengarku bercerita tentang pengalamanku, mereka hanya mendengar ceritamu. Harapan-harapan ku tersa hancur, khayalan ku tersa hampa. Kakak, aku ingin sepertimu, ingin dikenal orang banyak, ingin disayang semua orang, ingin tegas sepertimu, ingin memiliki semua yang kau miliki, tapi aku ta’ bisa.....hanya air mata yang bisa ku utarakan......’ sebuah pesan dinding yang dikirimkan oleh seorang cewex cantik yang tomboy ke dindin fbnya. Itu tak lain adalah adiknya sendiri.
disaat matari terbit dimana semua orang masih tertdur lelap aq prgi mnggalkan smuanya mnju yang aq inginnkan. dengan harapan aq bisa sukses lebih awal sebelum orng lain terbangun . aku bangga memiliki adik sepertimu. saat ini apa yang kau tunjukkan merupakan awal perubahan yang sangat bagus. disaat semua orang tidak lagi ingin memperdulikakan mu karna pendirianmu yg kuat dan berbeda dengan yag lain, kurasa saat ini semuanya mulai berubah. buktikan pda semuanya kau benar-benar berubah dan ingin membuat mereka tersenyum bahagia karnamu. kita pasti bsa mewujudkan apa yang kita inginkan. ingatlah apa saja yang telah kita lalui selama ini. tidakkah kau ingin mengembalikan tetes air mata yang dulu parnah jatuh membasahi bumi, saat semua orang tak perna perduli dengan kita. aku sayang kalian semua jangan hiraukan perkataan mereka. kita tetap sama meskipun itu berbeda. aq seperti ini dan tak ingin perduli dengan yang lain karena aku masih dendam dengan apa yang telah kita lalui. aku menyemangati diri ku sendiri dengan amarah dan dendam yang ad. aku ingin bangkit dan membuktikan pada mereka kalau aq bisa...buktikan-juga-bahwa-kamu-bisa.....
Vie Amelia.........” beitulah bunyi pesan balasan yang dia kirimkan.
Satu hal yang bisa ku kutip pagi ini..” disaat matari terbit dimana semua orang masih tertdur lelap aq prgi mnggalkan smuanya mnju yang aq inginnkan. dengan harapan aq bisa sukses lebih awal sebelum orng lain terbangun ...” seolah tak menggubris pesan balik yang dikirim oleh vina, ia membuat status baru di fbnya.
Saling kirim pesan dindingpun semakin berlnjut mengungkapkan perasaan masing-masing.
Tiba-tiba ia menangis sesegukan, butiran-butiran bening mengalir membasahi wajahnya yang manis. Butiran itu terus mengalir seolah tak akan bermuara. Resti hanya bisa diam melihat sahabtnya menangis. Karena biasanya jika vina bilang jangn diganggu, berarti ia benar-benar hanya ingin sendiri. Suasana kelas semakin lama semakin ramai, karna sudah semakin pagi. Tapi air matnya tak kunjung reda. Temannya yang lain haya bisa diam, melihat dari jauh penuh dengan kebingungan.mereka bertanya-tanya sesama mereka.
“ada apa dengan ketua kelas kita, mengapa menangis...? apakah ada diantara kita yang membuat salah...? vina, kenapa...? tak biasanya ketua kita menangis seperti ini, ada apa ini....” pertanyaan bertubi-tubi keluar dari mulut devi, Cewex cantik bertubuh tinggi, putih, centil dan cerewat.
“ eeeh...cwex, bisa g’ sih kamu thuw diam. Pagi-pagi sudah cerewet. Diam adjlh mulut mu thuw....buat orang jadi kesal adj dengar omongan mu.” Resti lansung marah dengan gaya khas dia yang cuex dan blak-blakan banget.
Huuhff....cewex manis itu masih hanyut dengan kesedihan. Semua pertanyaan yang terlontar dari mulut teman sekelas bagaikan angin lalu. Semua kelas jadi diam, bisu, dan membeku. Sangat tidak seperti biasanya yang selalu heboh, sebagian juga ada yang ikut menangis melihatnya. Perkuliahan hari ini adalah profesi kependidikan dengan bobot 4 sks, mata kulih ini adalah mata kuliah yang sangat dinanti-nantikan semua mahasiswa. Karna setiap mata kuliah ini selalu ada debat antara mahaisawa/siswi dan dosen mengenai masalah tentang dunia guru. Dan yang paling vokal adalah vina, cewex manis yang pintar sekaligus ketua tingkat dikelasnya. Kelas biologi 2 A ini bisa dibilang kelas yang aktif. Namun hari ini ini perkuliahan terasa sangat lama dan  tak bersemangat bagi vina. Dunia bagaikan gelap dan sunyi ditambah dengan cuaca yang tiba-tiba hujan. Akhirnya perkuliahan selesai juga....
“ vinaa, dhea pulang duluan ya...”. “eh..ya dhe, hati-hati dijalan. Sampai ketemu besok.” Dengan wajah yang tidak terlalu cerah.
“Vinaaaa, senyum lagi donk... jelek thuw wajahnya kalau sedih keg gitu....semangat y....”.  “ heheh...iya dian, hati-hati dijalan”. Dengan senyuman tipis yang membayang dibibirnya.
Teman-temannya saling menyapa bergantian memberi semangat meskipun tak ada yang tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba fandi dan masri saling mengejek. Mereka adalah cwox kelas A yang cukup di kagumi. Masri adalah sosok yang tampan, pintar, dan berwibawa. Fandi adalah mantan ketua tingkat semester sebelumnya.
“hayooo, ayo, ayo...!! restiiii, resti, resti...ini ada fandi. Macam manalah awak nie, keg orang tak kenal adj. Sedih sangatlah hati awak...hahahh.” seloroh masri mengejek resti dengan fandi.
“Ah...awak ne apalah thuw, jadi segan sama resti jadinya.” Gerutu fandi dengan masri.
“Tak apalah kawan, kami setuju dan aman-aman saja’..kwkwkw. masri terus menggoda fandi.
Dengan wajah sedikit memerah, Fandi  diam dan bergegas keluar kelas dengan cepat.
Masri,,apalah kami ne. Awas nantik ya....ada saatnya aku balas dendam. Gara-gara diketawain keg gini fandi jadi jauh dari aku....hahahaha......” jawab resti menanggapi selorohan masri.
“Haah...thuwlah kamu, tak mengerti dengan perasaan fandi....hahahh”. aaah...sudah, pulang cepat sana, fandi nanti tambah marah.....hahah”. seperti itulah meraka yang saling terus mengejek setiap kali bertemu. Semuanya sudah pulang dan meninggalkan ruang kelas.
Resti dan vina yag biasanya selalu keperpustakaan atau hanya sekedar duduk-duduk dikampus sambil makan jika perkuliahan selesai, hari ini sepertinya berbeda.
                “Vin, kemana kita...?” apa kita duduk dulu dikampus sambil lihat cwox-cwox ganteng...heheh...” masih tetap dengan gaya cuexnya.
                “Kita lansung pulang adjalah ti, vina lagi gak semangat nie...”. oooh., oklah klo bgtu...
Sesampaina dikoz, dilatakkanya tas laptop dan bukubukunya. Ambil hp dan bantingkan diri diatas kasurnya yang nyaman. Ia mulai mengetik pesan dan mengirikan dengan adik-adiknya. “tolong balas pesan ku, jangan biarkan aku jadi merasa bersalah seperti ini. Aku sayang kalian smpai kapanpun, aku tak punya siapa-siapa selain kalian. Tak pernah terfikirkan oleh q suasana seperti ini. Aku igin marah namun aku tak bisa....” air mata kembali membasahi pipinya.
Ditempat yang berbeda, cewex toboy yang cantik dan keras kepala juga sedang hanyut dengan fikirangnya sendiri. Dibawah sebatang pohon dipnggir bukit yang dibawahnya terbentang persawahan yang luas ia duduk seorang diri sambil memikirkan apa yang terjadi dengan dirinya. Angin yang semilir mempermainkan rambutnya yang panjang, seolah ikut merasakan kepiluan hatinya.
Butiran bening mulai membasahi pipinya “aah...apa sebenarnya yang salah dari diri q,.? apakah yang q lakukan adalah sebuah kesalahan yang besar,.? mengapa aku tak pernah benar.... ?hancur sudah mimpi-mimpi q....! pada siapa aku harus mengadu...? aku ingin seperti mereka.” Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam dirinya yang tak pernah tahu apa jawabannya. Dengan lirih dia mengungkapkan seluruh keluh kesahnya, seolah olah sedang hicara dengan alam disekelilingnya. “mama...papa...mengapa kalian memperlakukan aku seperti ini. Mengapa aku selalu dibanding-bandingkan dengan kakak....mengapa keputusanku selalu salah dimata kalian....” angiiiinn, bisakah kalian membantu aku, aku putus asa dengan hidup ku sendiri. Bisakah kalian mengerti akan keluh kesahku....! hhuh,huuuh...desak dan isak tangisnyapun semakin menjadi-jadi.
Vina kembali melihat hpnya yang tak ada balasan sedikitpu. Seolah-olah semuanya diam membisu dan tak ada yang mendengarnya. Ia kembali mempermaikan hp dan mencoba menghubungi nomor devi.
Tuuut..tutt...krskrk...!” halo..!” terdengar sahutan dari seberang sana.
‘Vi, sedang dimana...? “
“ditempat yang tak perlu kakak tahu.”
“kakak mengerti apa yang kamu rasakan saat ini. Tapi cobalah untuk menegrti dengan keadaan seperti ini. Mungkin ini adalah untuk mendewasakan kita.”
“Jangan hiraukan aku, selesaikan semua urusanmu. Percuma jika aku bercerita denganmu. Kau juga tak akan perduli denganku.”
Devi, cobalah dengarkan kata –kata kakak. Kakak sanyang sama kamu....
“Kakak, berhentilah untuk mencoba membujukku. Toh pada kenyataanya kira memeng berbeda dan tak akan sama.” Dengan penuh emosi dan air mata yang berlinang ia mengungkapkan seluruh keluh kesahnya. Dimata mama dan papa selalu kamu yang benar, yang paling baik dan sempurna. SEdangkan aku tak pernah dianggap, semua yang kulakukan selalu salah. Mengapa aku harus dibandingkan dengan kamu. Semua khayalan dan cita-citaku tersa hampa dan hancur.....tahukah kamu betap beratnya aku menjalani hari-hari ku seperti ni.
Vi, bukan seperti itu maksud mereka. Mereka berkata demikian agar kamu bisa lebih giat belajar dan gak nakal lagi....
“Kakak, aku lelah dengan semua ini...” desak dan isak tanginya seolah bisa terbendung menanggung dendam kepiluan yang dalam.
Sambungan telpon terputus tiba-tiba. Vina menghempaskan tubuhnya di pembaringan dengan tetesan air mata yang tak kunjung reda.
Ya allah....mengapa semuanya jadi seperti ini. Mengapa semuanya begitu kejam, sadis dan tak berperasaan. Sampai kapan hal ini terjadi. Perasaan ini teak akan pernah mati walau sampai akhir nanti. Mengapa kami jadi bahagian dari lakon drama kehidupan ini. Hanya kepada_MU aku mengadu ya allah. Engkau selalu ada disetiap aku kesulitan dan setiap kali aku butuh. Aaargggk....aku benci dengan semua ini.” Kertas-kertas putihpun melayang bertebaran dilantai.
Devi adalah adiknya yang nomor dua dan sekarang duduk dibangku kelas dua sma. Orangnya sangat keras dan teguh pendirian. Orang tua meraka marah pada mereka karna ia pindah dari jurusan ipa kejurusan ips. Pergaulanya cukup luas dan memiliki banya teman dari karakter yang berbeda. Omongannya sering didengrkan kawan-kawannya. Hampir semua orang ikut dengan perintahnya baik laki-laki maupun perempuan. Disekolah sering mencari rusuh dengan orang – orang yang tidak disukainya. Tak pandang laki-laki/ perempuan. Sering berantam, pesta/ hura-hura, naik motor ugal-ugalan, sekolah sering kali bolos, dengan gurupun tak akan segan untuk membantah jika itu tidak sesuai dengannya. bahkan dengan orang tuapun jika ia merasa gak salah akan membantah atau bahkan akan marah.  
Pernah suatu ketika belajar b.indonesia, guru tersebut selalu suka ngobrol dengan siswanya bukan belajar. Dia paling tidak suka seperti itu. Ditendangnya pintu kelas, diambilnya tas, keluar lalu pulang. Itu dulu sewaktu duduk dikelas satu sma. Namun demikian prestasinya tetap tidak terlalu bermasalah. Ia mendapat peringkat ke dua diantara 30 orang siswa.     
Hari-hari telah beralu tanpa ada kabar antara adik kakak itu. Semuanya larut dengan luka hati masing-masing tanpan ada yang tahu sedikitpun. Hingga suatu ketika mama dan papa mereka panik dan sedih kerna tiba-tiba ada kabar dari guru disekolah bahwa devi tiba-tiba pinsan dikelas dengan darah segar bercucuran dari hindungnya.
Ditempat yang berbeda resti juga panik mencari vina yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar sedikit pun.
“dhea, ada lihat vina..?   g’ ada ti, munk dia kmn...?
“Iche, ada lihat vina..? g’ ada lihat ti..
Dengan perasaan yang cemas resti berlari ke koz vina, namun apa yang ditemui...Tidak ada seorangpun, yang ada hanya buku diary yang tergeletak. Tanpa bisa dihambat lagi air mata jatuh berderai mengingat semua yang sedang terjadi.
“vina, apa yang kamu lakukan..? kau yang sekarnag bukanlah vina yang ku kenal dulu. Mengapa dengan mudah kau melupakan semua yang telah kau raih dan yang kita lalui. Apakah kau tidak menganggap ku lagi sebagai sahabatmu...”
Buku diary itu....
kau punya org yg menya2ngimu,
kau punya org yg slalu mmbri suport,..
Kau punya org yg slalu memperhtikanmu..
Bhkan kau punya org yg dstiap dtik hdupnya mmkirkan dan mngkhwtirkn mu..
Ku akui kau punya smua itu dan kau punya segalanya... Disa't smua itu trjd, qu tak pernah sanggup ada dsna..q tq snggp ad dsi2 mrka untk mndngrkan ap yg tq prnah q dngar untk ku..
Krna q tau..q psti terluka ..

dsa't aq pulang mmbwa hrapanpun..
Brharap bs mrubah keada'n...
Tp ap yg bs q dpt,..?
Mrka beri reaksi ap..??
Kau mau tau..??
Mreka hanya diam..bhkan tak bergeming sma se x..
Aq lelah . . .
Bhkan aq sdah terlalu lelah..
Aq dsni sndri..
Aq tq pnya siapa2..
Aq tk pnya sprti ap yg kau mliki.
Bhkan aq taq pnya dirimu..
Kau terlalu sibuk bercrita tntang khidupanmu kpda mrka..
Bhkan kau tak pnya sdetikpun waktu untk bantu q jelaskan ini smua..
Klian smua trlalu sibuk..
Pdhal dr 1000 perhtian yg kau mliki..aq hnya mengi2nkan 1 saja..
Kau hnya bs bicra..tp tk pernah bktikan ap2 untk ku..
Tak usah pdulikan ku,.
Krna aq sdah trbiasa..
Q tq btuh ap2 lg dr xlian..
 — bersama Revina Sri Utami di My sweat home...kamarku..tmpt melepas lelh dan melepas sedih..!!!
sbnrnya...
bkanya aq ingin mengeluh, tapi smua ini membuat q mrsa sngat bersalah...
mfkanlah dri q ats semua yang kau alami. mngkin ini adalah slah q. aq ttp sayang kamu sampai kapanpun. aq hnya bisa berharap tidak ad dendam diantra kita. qm adlh cnth orang yg pnya pendirian kuat bagi q. aq hny berharap bisa jadi kakak yang baik untukmu.......
 — bersama Vie Amelia di suatu tempat menyepi...ga mau diganggu...
semua ini benar-benar melelahkan sekali. srsa ingin brhenti sampai disini...
srsa ingin menghilang, pergi, menjauh, dan tak ingin kembali lagi...
aku benar-benar lelah...
hnya bsa berhrp, mereka bsa memahami kami....
sebenarnya siapa yang salah.? Aku, kamu atau mereka...
sebenarna aku sudah lelah dengan semua ini, bukan hanya dirimu yang lelah. Selama ini aku berjuang dan melakukan apa yang ku miliki sekarang adalah kerna mengikuti kehendak mereka meskipun bthinku tersiksa. Namunku mencoba untuk menerima karna ku ingin berbakti. Aku diam dengan seribu tanda tanya dan dendam dalam jiwa ku. Tapi aku tak pernah rela melihat kamu terluka karna melihatku yang sebenarnya juga terluka. Sakit hati ku dengan keadaan ini semakin dalam . aku tak bisa melihatmu bersedih karna ku. Maafkan aku yang munggkin tidak bisa menjadi kakak yang baik untukmu. Mungkin semua akan bahagia jika aku hilang, pergi, jauh, dan tak akan kembali. Hanya itu yang aku inginkan saat ini. Karna aku sudah sangat lelah. Bukan hanya kamu yang lelah. Meski kita tak pernah bertengkar, membantah, atau bahkan menyakiti hati merka, tapi bathin kita sama-sama tersiksa. Ada saatnya nanti aku sangat benar-benar lelah dengan semua ini.
Mungkin inilah saatnya aku sangat lelah, hingga aku tak akan pernah bisa melihat dan menerima siapapun dalam hidup ku. Aku sanyang kalian semua. Aku benar-benar lelah,lelah, dan lelah....
Mama, papa...hilangkan perbedaan diantara kami. Perhatikan dia, bahagiakan dia, sayangi dia, dan jangn biarkan lelah seperti aku....kau yang tak pernah bisa utuh menjadi utuh menjadi mimpi dalam lelahku, saat semua mulai jauh. Namun kau memberi harapan padaku dalam taman mimpiku . aku tak akan pernah kau miliki, karna aku benar-benar lelah....
Maafkan aku...
 Vinaa, vinaa, vinaaaa.....
Menjerit setengah histeris setelah membaca diary itu.
Butiran bening itu tak bisa berhenti walau hanya sejenak, semuanya tinggal duka yang dingin. Tinggal penyesalan bagi yang tak pernah memahami mereka karna keegoisan masing-masing.