Sabtu, 22 September 2012

WANITA


TENTANG WANITA


Jarang yang bisa berfikir jauh menyelami dan memahami tentang wanita mengenai perasaan dan pemikirannya. Yang biasa diperlihatkn hanyalah mengenai fisik dan penampilannya saja. Banyak rahasia mengenai wanita yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, namun jarang yang bisa mengungkap rahasia besar itu.
Berbicara mengenai sensitivitas perasaan wanita, disatu sisi sakit fisik bisa dihilangkan dengan kecanggihan dunia modern sekarang. Namun sakit hati tak bisa dikikis habis begitu saja meskipun  sejarah gelap itu sudah hlang dan sirna ditelan masa.
Olehsebab itu, jangan main-main dengan perasaan peerempuan. Berhati-hatilah dengan bagian yang paling halus dan lembut itu. Ibarat kaca, sekali pecah lansung berderai-derai. Sungguh susah erakit kepingan-kepingan itu utuh kembali. Kalaupun bisa akan tersisa goresan-goresan luka yang menyisakan trauma selamanya.
Wanita berperasaan halus bahkan rapuh umpama kapas. Pada banyak kesempatan mereka lebih sering member warna. Pada banyak kesempatan Dia akan menjadi malaikat penolong bila perasaanya disanyangi dan jiwanya dihargai. Namun bisa berubah drastic menjadi pembunuh  berdarah dingin  jika hatinya dilukai dan disakiti. Atas nama cinta, wanita berani menanggung seperih apapun derita. Tetapi mana ada yang sanggup menerima segores luka didada.
Ketikapenghianatan rasa terjadi, maka perubahan 180 derajat akan segera melanda. Kesukaan akanberganti kebencian, keleembutan bertukar dengan keganasan, sahabat lekas berubah menjadi musuh, seorang rajapun jatuh pangkat dihadapannya umpama budak sahaya.

Senin, 17 September 2012

PANDUAN SKRIPSI


BAB I. PENDAHULUAN

Mahasiswa program S1 harus menulis skripsi bila ia telah memenuhi syarat–syarat tertentu dalam penyelesaian studinya. Syarat–syarat ini tercantum dalam Buku Panduan FKIP Universitas Islam Riau Pekanbaru yang dikeluarkan setiap tahun ajaran baru. Skripsi ini merupakan karya ilmiah dalam bidang pendidikan atau pengajaran.
Dalam menyelesaikan skripsi tersebut mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing mulai dari usulan (proposal) penelitian sampai skripsi dinyatakan siap untuk diajukan dalam sidang ujian skripsi. Dengan bimbingan dosen, mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar yang bermakna dalam mengembangkan kemampuannya terutama dalam melihat dan memecahkan masalah secara ilmiah serta menuliskannya sebagai karya ilmiah. Dengan demikian, penulisan skripsi bukan hanya sekedar kegiatan untuk memenuhi persyaratan formal, tetapi juga untuk mendapatkan pengalaman belajar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni .
Dalam rangka pembakuan format dan prosedur penulisan serta pelaksanaan ujian skripsi diperlukan panduan yang memuat ketentuan–ketentuan mengenai berbagai aspek penulisan karya ilmiah. Aspek  yang dimaksud, meliputi persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk memulai penulisan skripsi yang berkenaan dengan bidang kajian yang akan ditulis, cara penulisan usulan, ketentuan–ketentuan tentang format penulisan skripsi serta ketentuan persyaratan dan prosedur kerja bimbingan skripsi .
Berkenaan dengan penulisan skripsi dicantumkan pula ketentuan–ketentuan mengenai persyaratan dan penyelenggaraan ujian, tim penguji, prosedur dan kriteria penilaian.
Akhirnya dengan terbitnya buku panduan ini diharapkan mutu skripsi dan layanan dalam penyelesaian skripsi menjadi lebih meningkat .






BAB II. PROSEDUR PENULISAN SKRIPSI

Dalam bab ini dijelaskan syarat–syarat penulisan skripsi, bidang kajian, prosedur penulisan skripsi, format proposal penelitian, serta format skripsi.
2.1 Syarat–syarat penulisan skripsi
Mahasiswa yang menulis skripsi harus sudah lulus mata kuliah yang disyaratkan oleh program studi, termasuk mata kuliah penunjang penelitian seperti, Statistika Dasar dan Penelitian Pengajaran Matematika. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan hendaklah mengetahui secara pasti prosedur penulisan skripsi. Untuk itu, perlu diikuti beberapa  langkah yang efektif guna memudahkan mahasiswa tersebut dalam penulisan skripsi. Setelah itu, mahasiswa dapat membuat usulan penelitian dan menghubungi dosen pembimbing.
2.2 Bidang Kajian
Mahasiswa yang mengidentifikasikan masalah yang akan dijadikan topik penelitian,  hendaklah mempertimbangkan bidang kajian yang akan dibahas. Bidang kajian yang dimaksud berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran bidang studi fakultas/jurusan yang bersangkutan serta tujuan pengembangan ilmu atau seni dan perbaikan praktek kependidikan. Jika memungkinkan juga dibenarkan bidang penelitian murni yang sesuai dengan jurusan/program studi yang sedang ditekuni.
2.3 Proses Penulisan Skripsi
Mahasiswa yang memenuhi syarat–syarat yang dikemukan pada bagian II dapat memulai proses awal penulisan skripsi dengan langkah–langkah menurut diagram alir dihalaman berikut ini.
2.4 Etika dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap
bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
2.5 Pola Penulisan Usulan Penelitian
Usulan penelitian mencakup strategi dan rencana jadwal penyelenggaraan penelitian. Ketentuan mengenai isi usulan dan penulisannya adalah sebagai berikut.
2.5.1 Isi Usulan
Usulan harus mencakup
1.      Masalah (latar belakang, ruang lingkup, pentingnya dan pembatasan masalah)
2.      Tujuan
3.      Kegunaan penelitian
4.      Kerangka teori
5.      Metodologi penelitian/rancangan penelitian (populasi, sampel, instrumentasi dan rencana analisis) dan daftar kepustakaan.
2.5.2 Sistem Penomoran
Hubungan kategoris serta hirarkis konsep–konsep dan pronsip–prinsip yang membentuk skripsi yang ditulis mahasiswa dinyatakan dengan sistem penomoran sebagai berikut.
2.5.2.1 Penomoran dengan Lima Jenjang
·         Judul Bab (semua huruf kapital tengah)
·         Sub–bab (setiap awal kata huruf kapital tengah)
·         Pasal (setiap awal kata huruf kapital–kecuali preposis, digaris bawahi, tengah)
·         Ayat (setiap awal kata huruf capital, rata kiri dan digaris bawahi)
·         Sub–ayat (inden lima ketukan, digaris bawahi dan diakhiri dengan titik)
2.5.2.2 Penomoran dengan Empat Jenjang
·         Judul Bab (setiap awal kata huruf kapital tengah)
·         Pasal (setiap awal kata huruf capital, kecuali preposisi, digaris bawahi, tengah)
·         Ayat (setiap awal kata huruf kapital, rata kiri dan digaris bawahi)
·         Sub–ayat (inden lima ketukan, digaris bawahi dan diakhiri dengan titik)
2.5.2.3 Penomoran dengan Tiga Jenjang
·         Judul Bab (setiap awal kata huruf kapital, tengah)
·         Ayat (setiap awal kata huruf kapital, rata kiri dan digaris bawahi)
·          Sub–ayat (inden lima ketukan, digaris bawahi dan diakhiri dengan titik)
2.5.2.4 Penomoran dengan Dua Jenjang
·         Judul Bab (setiap awal kata huruf kapital,  tengah)
·         Ayat (setiap awal kata huruf kapital, rata kiri dan digaris bawahi)
2.6       Isi dan Format Skripsi
2.6.1    Isi Skripsi
Skripsi terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian batang tubuh, dan bagian akhir. Masing–masing dijelaskan sebagai berikut.

2.6.1.1 Bagain Awal
Bagian awal terdiri dari:
1.Kulit
2.      Halaman persetujuan skirpsi, pengesahan ujian, abstrak, prakata (aknowledgement)
3.Daftar, isi, table, gambar dan lampiran.
1. Kulit
   Ada tiga jenis kulit, yakni kulit luar dengan warna yang disesuaikan dengan fakultas penulis skripsi (kuning gading untuk FKIP UIR), halaman kosong dan kulit dalam. Halaman kosong terdapat antara kulit luar dan kulit dalam. Kulit luar memuat komponen berikut:
a.       Judul Skripsi
b.      Kata “ Skripsi”
c.       Kata–kata “untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan (to complete one of the requirements for sarjana degree in teaching English and education)
d.      Kata–kata “ Strata Satu “
e.       Lambang UIR
f.       Kata “oleh“
g.      Nama, NIM dan NIRM  mahasiswa yang bersangkutan
h.      Kata–kata “Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru“, serta
i.        Bulan dan angka tahun lulus ujian skripsi mahasiswa bersangkutan (lihat lampiran 1, halaman 34). Kulit dalam Skripsi memuat komponen–komponen yang sama dengan kulit luar tersebut diatas.
2. Halaman Persetujuan Skripsi
Halaman ini memuat judul skripsi, nama penulis, nomor induk mahasiswa (NIM) beserta NIRM, jurusan, fakultas dan tanggal persetujuan yang disertai nama bulan dan angka tahun, serta nama dan tanda tangan Pembimbing 1, Pembimbing 11, tanda persetujuan Pembantu Dekan 1 beserta cap Fakultas (lihat lampiran 6, halaman 35).
3. Halaman Pengesahan Ujian Skripsi
Kata-kata “Dinyatakan lulus setelah dipertahankan didepan Tim Penguji Skripsi Jurusan/Program Studi (Pendidikan Matematika) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Universitas Islam Riau Pekanbaru”, dan judul skripsi yang dibuat berbentuk kerucut terbalik, nama penulis, NIM/NIRM, jurusan/program studi dan fakultas penulis, serta nama dan tanda tangan ketua, sekretaris dan anggota Tim Penguji (lihat lampiran 8, halaman 36).
4. Halaman Abstrak
Abstrak berisikan ringkasan penelitian yang telah dilakukan (has the researcher correctly summarized the article). Sebuah abstrak yang baik (Brown, J.D. 1991) harus memuat empat hal berikut ini (lihat lampiran IV dan V, halaman 37 dan 38):
a.       Permasalahan dan tujuan
b.      Uraian partisipan, alat dan prosedur
c.       Uraian analisa statistik atau prosedur pengolahan data
d.      Ringkasan penemuan dan implikasinya
Keempat hal tersebut diatas diungkapkan kedalam lebih kurang 300 s.d. 500 kosa kata.
5. Halaman Prakata
Prakata berisi ucapan terima kasih dan ucapan lainnya yang dirasa perlu.
6. Daftar Isi
Daftar isi memuat bab-bab dan bagian–bagian yang terdapat dalam skripsi serta nomor halamannya.
7. Daftar Tabel (Kalau Ada)
Daftar tabel berisi nomor urut, judul, dan nomor halaman tabel.
8. Daftar Gambar (Kalau Ada)
Daftar gambar berisi nomor urut, judul dan nomor halaman lampiran.

9. Daftar Lampiran (Kalau Ada)
Daftar lampiran berisi nomor urut, judul dan nomor halaman lampiran.
2.5.1.2 Bagian Batang Tubuh
Bagian ini meliputi bab–bab:
1.      Pendahuluan (Introduction)
2.      Kerangka teoritis (Theoretical Framewok)
3.      Desain penelitian (Research Design)
4.      Hasil penelitian berupa: deskripsi data, analisa data, temuan dan pembahasan (Result)
5.      Kesimpulan dan saran–saran (Conclusion and Sugestion)
Untuk lebih fleksibel mahasiswa dapat menggunakan sistematika skripsi sesuai dengan jenis penelitian yang sedang ia laksanakan (lihat lampiran VI, halaman 39 dan 40)
1. Pendahuluan
Bab pendahuluan ini berisi uraian mengenai latar belakang, identifikasi dan pentingnya masalah, pembatasan dan perumusan masalah, asumsi, hipotesis penelitian serta kegunaan penelitian.
a. Latar belakang masalah, identifikasi dan pentingnya masalah, status penelitian dan manfaat penelitian
Dalam sub–bab ini diuraikan secara umum dan sistematis mengapa masalah tersebut perlu diteliti, sehingga pembaca dapat memahami masalah penelitian yang diajukan.
b. Pembatasan dan perumusan masalah
Dalam sub-bab ini dijelaskan cakupan (coverage) masalah yang diteliti dan masalah itu dirumuskan dengan jelas dalam bentuk pertanyaan dan dalam bentuk pernyataan.
c.   Asumsi (optional/boleh ada boleh tidak)
Dalam sub-bab ini dapat dikemukan pernyataan–pernyataan yang mendasari penelitian, yang kebenarannya tidak diragukan lagi.
d.   Hipotesis skripsi atau jawaban sementara
Dalam sub-bab ini dikemukan hipotesi skripsi, yaitu jawaban sementara atas perumusan masalah yang bertumpu pada kerangka berfikir tertentu. Jika tidak mengajukan hipotesis skripsi, maka sub-bab ini perlu menampilkan pertanyaan penelitian, yaitu tentang masalah yang hendak dijawab dengan penelitian tersebut.
e. Tujuan Penelitian
Dalam sub-bab ini dirumuskan secara terinci tujuan yang akan dicapai dalam masalah yang telah diajukan terdahulu.
f. Kegunaan Penelitian
Dalam sub-bab ini diterangkan kontribusi penelitian bagi ilmu pengetahuan atau seni dan atau kemungkinan penerapannya dilapangan (guna perbaikan praktek pendidikan), serta manfaat penelitian itu bagi pengembangan ilmu, teknologi, seni atau manusia.
2. Kerangka Teoritis
Bab ini meliputi penjelasan konsep–konsep dan kerangka penelitian yang didukung oleh teori–teori ilmiah, yang diperoleh dari tinjauan kepustakaan.
a. Kajian Teori
Pada sub–bab ini ditinjau teori serta kajian yang relevan berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan berkenaan dengan masalah yang akan diteliti. Tinjauan ini membangun kerangka konseptual untuk pemecahan masalah itu.
b. Kerangka konseptual
Dalam kerangka konseptual ini dijelaskan variable–variabel yang diteliti serta kaitan antar variabel tersebut.
3. Rancangan Penelitian
Dalam bab ini dijelaskan jenis penelitian, populasi  dan sampel, variabel ,dan data yang diperlukan, instrumentasi, serta teknik analisis.
a. Pendekatan penelitian (kualitatif, kuantitatif, dan kuali-kuantitatif)
b.Jenis penelitian (disesuaikan dengan format penelitian yang digunakan, lihat lampiran VI hal. 39 & 40).
Dalam sub-bab ini dijelaskan model penelitian yang dilaksanakan, misalnya eksperimen, deskriptif atau historis.

c. Populasi dan Sampel
Dalam sub-bab ini dijelaskan populasi penelitian ,yakni semua subjek atau objek yang tercakup dalam penelitian .Jika penelitian menggunakan sampel ,dijelaskan pula besarnya sampel serta teknik pengambilannya . Identitas sample penelitian yang dikaitkan dengan skor pengukuran dihilangkan dan diganti dengan nomor kode/nomor urut (yang bermaksud untuk menjaga kode etik ilmiah).

d. Variabel dan data
Dalam sub-bab ini semua variable yang diteliti harus dijelaskan defenisi operasional ,indicator serta keterkaitannya .Jenis ,sumber dan cara pengambilan data harus pula dijleaskan .
e. Instrumentasi
Dalam sub-bab ini dijelaskan jenis dan alat pengumpulan data, cara pengembangannya, serta prosedur penetapan kesahihan dan keterandalan, berikut hasil-hasilnya.
f. Teknik analisis data
Dalam sub-bab ini dikemukan unit analisis, verifikasi data, teknik analisis dan rasional analisis data yang digunakan (misalnya: statistik deskriptif, statistik komparatif).
4. Hasil Penelitian
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian, yaitu secara berurutan tentang deskripsi data, analisis data dan pembahasan.
a. Deskripsi data
Dalam sub-bab ini dikemukan data lapangan menurut unit analisis sesuai dengan jenis penelitian yang sudah dikemukan diatas.
b. Analisis data
Dalam sub-bab ini dijelaskan analisis data yang telah dideskripsikan menurut unit analisis. Analisis data dan hasilnya dikaitkan dengan hipotesis skripsi atau pertanyaan penelitian yang telah diajukan. Hasil analisis ini dirumuskan dengan menggunakan bahasa yang baku dan dihubungkan dengan teori yang ada (sesuaikan dengan jenis penelitian).

c. Pembahasan
Dalam sub-bab ini hasil analisis didiskusikan berdasarkan kerangka teori penelitian yang telah diajukan.

5. Kesimpulan dan saran
Dalam bab kesimpulan dan saran dikemukan yang berikut.
a. Kesimpulan
Dalam sub-bab ini dibuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian, yaitu dengan merangkum semua hasil penelitian yang telah diperoleh.
b. Saran
Dalam sub-bab ini diberikan saran secara terinci dan operasional berdasarkan kesimpulan penelitian. Dalam saran tersebut dapat dikemukan tiga hal:
1.      Saran penyempurnaan kualitas penelitian ini pada waktu mendatang
2.      Saran penelitian lanjutan yang dapat dilakukan
3.      Saran kemungkinan penerapan hasil–hasilnya, temasuk cara-cara penerapannya dilapangan.
2.5.1.3 Bagian Akhir
Bagian akhir dari suatu skripsi terdiri dari daftar kepustakaan dan lampiran.
1. Daftar Kepustakaan
Kepustakaan yang benar–benar telah digunakan untuk menunjang penelitian dan pembuatan laporan disusun dalam bentuk daftar, sesuai dengan urutan abjad pertama dari nama akhir pengarang. Unsur-unsur daftar kepustakaan disusun menurut tiga komponen masing-masing komponen diakhiri dengan titik.
Komponen pertama terdiri dari nama pengarang dan tahun terbit (yang terakhir diletakkan dalam tanda kurung). Komponen kedua terdiri dari judul buku dan edisi, kalau ada. Kalau terjemahan, letakkan dalam tanda kurung, edisi diletakkan dalam tanda kurung. Komponen ketiga terdiri dari nama kota, singkatan propinsi/Negara bagian (kalau namanya tidak sama dengan nama kota) nama penerbit, tanpa embel–embel (lihat lampiran 2, halaman 41-49).
Tata urutan menuliskannya adalah sebagai berikut: nama pengarang, titik, tahun terbit (dalam tanda kurung), titik, judul buku (digarisbawahi/cetak miring), jilid penerbitan (terbitan keberapa) dan propinsi, titik dua; dan nama penerbit,titik, (lihat lampiran 2,halaman 41-49).
2. Lampiran
Lampiran memuat keterangan tambahan untuk melengkapi laporan. Lampiran dapat berisi informasi, seperti daftar, gambar, instrumen dan surat–surat, serta “curriculum vitae“ yang diringkas (tempat tanggal lahir, pendidikan, pengalaman kerja dll). Semua lampiran diberi nomor urut, judul dan nomor halaman (nomor halaman merupakan kelanjutan dari nomor halaman daftar kepustakaan).
2.5.2 Format Skripsi
Skripsi haruslah dijilid rapi dengan ukuran kuarto (8.5 inc x 11 inc). Kulit terbuat dari karton yang dilapisi kertas buffalo yang sewarna dengan warna fakultas (kuning gading untuk FKIP), kertas yang dipakai adalah HVS 70 miligram atau 80 miligram.
2.5.2.1 Ketikan
1. Pakai Mesin Ketik
Ketikan adalah 10 ketukan dalam 1 inci, dengan huruf pika dengan jarak ketikan dua spasi.
2. Pakai Komputer Program Word Star
Ketikan memakai font roman 10, spasi; LS 2 (2 spasi) dan memakai tab posisi default (asli), yaitu sekitar 6 ketukan dari marjin kiri.
3. Pakai Komputer Program Microsoft Word
Ketikan menggunakan Times New Roman 12 atau Arial 12 dengan ukuran 2 spasi.
4. Pakai Bahasa Inggris
Bagi yang menulis skripsi dalam bahasa Inggris (untuk program studi Pendidikan Bahasa Inggris) yang menggunakan komputer dapat menggunakan fasilitas  komputer yang ada untuk mencapai akurasi ejaan,pemilihan kosa kata dan struktur kalimat baik untuk program WS maupun Word.
Format Pengetikan

  1. Batas Tepi Halaman dan Ukuran Kertas
Batas tepi dapat dibedakan atas 2 kelompok. Kelompok pertama adalah batas tepi untuk halaman baru bab ataupun lampiran dan kata pengantar yaitu: 4 cm dari kiri dan atas, serta 3 cm dari kanan dan bawah. Sedangkan kelompok kedua adalah batas tepi untuk halaman setelah halaman baru bab dan halaman lain seperti lampiran. Batas tepi kelompok kedua ini yaitu 4 cm dari kiri dan 3 cm dari kanan, bawah dan atas.
Ukuran kertas yang digunakan adalah A4 (210 mm x 297 mm) serta ketebalan kertas 80 Gr. Tidak boleh ada gambar, tabel atau apapun di luar tepi tersebut, kecuali nomor halaman.
  1. Jenis Huruf dan Spasi
Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran huruf 12 point dengan 1,5 spasi (atau 1 halaman berisi penuh dengan 30 baris) untuk bagian teks. Jenis huruf yang sama juga digunakan untuk tabel dan gambar. Ukuran huruf pada tabel yang digunakan adalah 11 point. Sedangkan ukuran huruf untuk penjelasan dalam gambar dibuat huruf sehingga gambar serasi dan jelas untuk dibaca.

  1. Penomoran Halaman
Sampul depan, abstrak dan lembar pengesahaan tidak diberi nomor halaman. Sedangkan bagian lainnya diberi nomor halaman. Ada dua jenis penomoran yang digunakan yaitu penomoran dengan angka romawi huruf kecil dan angka arab. Untuk bagian depan (kata pengantar, daftar isi, daftar simbol, daftar gambar, daftar tabel) diberi penomeran romawi. Bagian depan ini penomoran dimulai dengan i kemudian ii, iii, iv sampai dengan penomoran bagian akhir. Sedangkan untuk bagian isi (bab pendahuluan sampai dengan bab kesimpulan, daftar pustaka) dan lampiran diberi penomoran dengan angka arab. Penomoran terurut dan menyatu antara bagian isi dan lampiran. Sebagai contoh halaman pertama bab I diberi nomor 1 sampai bab kesimpulan serta daftar pustaka nomor 60, maka halaman pertama bagian lampiran diberi nomor 61.
Untuk kemudahan dan keragaman letak nomor halaman, nomor diletakkan di bagian bawah dengan posisi di tengah.
  1. Halaman Kertas
Pengetikan atau proses pencetakan dilakukan pada satu muka setiap lembar kertas (bukan timbal balik).

  1. Lampiran
Sistematika penomoran bagian-bagian isi dalam lampiran mengikuti aturan penomoran tersendiri. Bila lampiran dapat dikelompokkan, maka lampiran dapat diberi nama lampiran A, kemudian lampiran B, lampiran C dan seterusnya. Bila ada tabel ataupun gambar dalam lampiran tersebut, misalkan tabel ada dalam lampiran A, tabel diberi nomor Tabel A.1, Tabel A.2, dan seterusnya. Demikian juga untuk penomoran gambar, bila ada dalam lampiran B, maka diberi nama Gambar B.1, Gambar B.2, dan seterusnya. Tata letak dan penyajiannya dapat mengikuti pembahasan yang diberikan pada

2.5.2.4 Gaya Penulisan
Penulisan memakai gaya esai. Pemakaian sistem penomoran hanya dibenarkan dalam hal-hal yang relevan saja, seperti menomori masalah dan hipotesis skripsi. Pada prinsipnya tidak dibenarkan menggunakan singkatan dalam batang tubuh tulisan. Singkatan dibenarkan dalam tabel atau bagan, tetapi diiringi oleh keterangan untuk setiap tabel atau bagan tersebut. Singkatan juga dibenarkan untuk istilah yang telah lazim, walaupun untuk pertama kali harus diberikan kepanjangannya, umpamanya, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

2.5.2.5 Kosa Kata
   Tulisan harus menggunakan kosa kata bahasa Indonesia baku yang tercantum dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), kamus-kamus istilah dan daftar kumulatif istilah terutama yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaaan dan Pengembangan Bahasa.
Bagi yang menulis dalam bahasa inggris tentunya juga harus memakai kosa kata yang tepat dan struktur bahasa inggris yang standar (bagi yang menulis dengan menggunakan jasa  komputer dapat memanfaatkan fasilitas Thesaurus pada Icon Language dalam Tools (untuk word) atau Others dalam WS.
Sejauh mungkin harus dihindari penggunaan istilah asing yang diterjemahkan begitu saja, terutama yang sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Apabila padanan tersebut dikhawatirkan menimbulkan kesalahpahaman, sebaiknya kata Indonesia tersebut diikuti oleh kata asing aslinya yang diletakkan dalam tanda kurung.
2.5.2.6 Bahasa dan Tanda Baca
Bahasa tulisan dapat dimengerti dengan baik bila kalimat-kalimat yang telah ditulis sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Tanda baca berperan penting dalam bahasa tulisan. Tanda baca yang tidak lengkap dapat menyebabkan isi tulisan sulit dimengerti. Oleh karena itu dalam bab ini dibahas aturan-aturan penulisan tanda baca, kata-kata serta judul-judul yang menjadi materi dalam tulisan tersebut.

2.5.2.7 Penulisan Tanda Baca
Tanda baca titik (.), titik dua (:), titik koma (;), tanda seru (!),  persen (%), dan tanda tanya (?) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.
Tidak Baku
Sampel dipilih secara acak .
Jumlahnya sekitar 10 %.
Adapun asumsi-asumsi yang digunakan adalah :
Baku
Sampel dipilih secara acak.
Jumlahnya sekitar 10%.
Adapun asumsi-asumsi yang digunakan adalah:

Tidak ada spasi (jarak) antara kata di dalam kurung dengan tanda kurung
dan tanda kutip.
Tidak Baku
Kelima kelompok “ sepadan ”.
Kesalahan ( error ) dapat diabaikan.
Baku
Kelima kelompok “sepadan”.
Kesalahan (error) dapat diabaikan.

Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-), kali (x), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.
Tidak Baku
P=0,01                                     S:T=Y
A>B                                        C<G
A+B=C

Bentuk Baku
P = 0,01                                   S : T = Y
A > B                                      C < G
A + B = C

Jika dalam penulisan persamaan dengan menggunakan word processor seperti Microsoft Office, maka persamaan-persamaan diketik dengan equation editor yang secara otomatis sudah memberikan jarak yang cukup untuk tanda sama dengan, lebih kecil, lebih besar, tambah, kurang, kali dan bagi. Konsistensi dalam penggunaan simbol sangat penting dipertahankan dalam penulisan. Bila simbol ditulis dengan huruf miring maka penjelasan dalam teksnya juga harus ditulis dengan huruf miring. Berikut ini diberikan contoh hasil persamaan yang ditulis dengan equation editor dalam Microsoft Office.
A+ B = C
x = a2 + c
D > 4 b2 4abc

2.5.2.8 Penulisan Kata
Penulisan kata dapat dikelompokkan atas kata dasar, kata turunan, kata ulang, kata gabungan, kata depan, partikel, dan kata ganti.

2.5.2.8 Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis satu kesatuan.
Contoh:
Buku ini buku baru
Kelas itu penuh sesak
iswa sedang makan nasi

2.5.2.9 Kata Turunan
Kata turunan adalah kata dasar yang telah berubah karena mendapatkan imbuhan baik itu awalan, sisipan, dan akhiran. Kata dasar tersebut telah dirangkai dengan imbuhan-imbuhan itu. Dari contoh-contoh ini diharapkan dapat mengingat kembali aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
berkembang biak
melipatgandakan
memberitahukan
berwisata
belajar
beri tahukan
merindukan
pascasarjana
dasawarsa
dwiwarna

2.5.2.10 Kata Ulang
Bentuk kata ulang harus ditulis lengkap dengan kata hubung. Contoh: pura-pura, mata-mata, hura-hura, mondar-mandir, sayur-mayur, undangundang, kupu-kupu, lauk-pauk.

2.5.2.11 Kata Depan
Kata depan, di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Contoh:
Ibu pergi ke Bandung
Paman datang dari Bali
Kakak tiba di Singapura
2.5.2.12 Kata Ganti
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata-kata yang mengikutinya. –ku, –mu dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh: Bukuku dan bukumu tertinggal di meja perpustakaan.
Apa pun yang kaumiliki tidak dapat dipinjam.

2.5.2.13 Partikel
Partikel –lah, –kah, –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh: Marilah kita berangkat ke kampus.
Siapakah yang menang dalam pertandingan nanti?

Partikel pun ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya kecuali untuk kata-kata yang telah dianggap terpadu benar seperti meskipun, adapun, kendatipun, maupun, sungguhpun, andaipun, biarpun, bagaimanapun, dan kalaupun.
Contoh: Dia pun mengetahui sindikat tersebut.
Mobil-mobil besar pun diijinkan melewati jalan ini.

2.5.2.14 Penulisan Judul
Penulisan judul yang umum digunakan dalam penulisan karya ilmiah sangat penting untuk diuraikan di sini. Dengan demikian keseragaman dalam tulisan karya ilmiah yang diatur dengan panduan ini dapat diperoleh.

Judul Bagian dan Sampul Depan Laporan
Judul Bagian ditulis dengan gaya penulisan semua huruf kapital. Bila terdiri atas beberapa baris,  maka baris pertama paling panjang dan baris berikutnya lebih pendek serta ditulis dengan gaya di tengah-tengah.
Contoh:
PENGEMBANGAN MESIN PENDINGIN HEMAT ENERGI
STUDI TEKNO EKONOMI DALAM PERANCANGAN MESIN


Judul Bab
Judul bab ditulis dengan gaya penulisan huruf pertama kapital kecuali partikel atau kata depan.
Contoh:
Bab III
Prosedur Optimasi dan Formulasi
Bab I
Pendahuluan
Bab IV
Pengujian dan Analisis
Judul Subbab
Judul bab juga ditulis dengan gaya penulisan huruf pertama kapital kecuali
partikel atau kata depan.


Contoh:
Subbab pada Bab II
2.2 Ulasan Singkat Penelitian Terdahulu
2.3 Prinsip Dasar

Subbab pada Bab III
3.3 Metode Optimasi dan Parameter Studi
3.4 Penurunan Formulasi dan Pemrograman

2.4 Penyingkatan Kata
Tulis penuh semua singkatan seperti: dan lain lain, dan sebagainya, dan seterusnya (bukan ditulis dengan cara ini: dll., dsb., dst.). Penyingkatan suatu istilah dapat diberlakukan, bila memang istilah tersebut panjang dan terlalu sering muncul dalam teks. Untuk penyingkatan ini, kepanjangan istilah tersebut harus dimuculkan pertama kali ketika istilah tersebut pertama kalinya disebutkan dalam teks.


2.5.2.15 Penggunaan dan Penulisan Istilah Asing
Sesuai dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, istilah-istilah keilmuwan ataupun teknik yang telah dibakukan sebaiknya digunakan dengan benar. Istilah-istilah asing yang sudah punya pandaan dalam bahasa Indonesia, sebaiknya penggunaan istilah Indonesia yang diutamakan.

2.5.2.16 Kutipan .
1.      Kutipan Langsung
Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (“...”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks utama atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.

Contoh:
Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara factor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.

Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘...’).
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecendrungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).

Kutipan 40 kata atau lebih
            Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal.Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:

Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared when behaviorsn were studied in this manner. Futhermore, the behaviors were never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the result to a placebo effect.
            Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.

Kutipan yang sebagian dihilangkan
            Apabila dalam kutipan langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan disekolah ... diharapkan sudahj melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278).




            Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif adalah keterampiln yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain .... Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315).


2.5.2.17 Kutipan Langsung dalam bahasa Asing
Yang dimaksud dengan bahasa asing disini adalah bahasa selain bahasa Indonesia, kecuali bila berdasarkan kekhususan bidang studi skripsi ditulis dalam bahasa Inggris. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan bahasa asing adalah selain dari bahasa inggris.
Kutipan langsung dalam bahasa asing selain bahasa inggris harus diterjemahkan dan ditulis dalam blok dengan jarak dua spasi dari blok kutipan langsung dalam bahasa aslinya .
2.5.2.18 Kutipan tidak langsung
Cara merujuk kutipan tidak langsung
            Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Namun penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.
            Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik dari mahasiswa tahun keempat.
            Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.
Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990:13).

2.5.2.19 Perujukan dan Penulisan Daftar kepustakaan
Daftar pustaka berisikan nama-nama referensi yang benar-benar menjadi acuan dalam penulisan ataupun pengerjaan tugas sarjana. Pustaka ini sebaiknya dirujuk ataupun diulas dalam deskripsi tugas sarjana tersebut. Secara umum penulisan daftar pustaka dapat dibedakan atas 2 yaitu penulisan dengan nomor urut dan penulisan dengan urutan alfabet nama penulis.
Dengan pertimbangan bentuk tulisan yang lebih kompak dan mudah dilacak pustaka yang disintir dalam tugas sarjana, perujukan dalam tugas sarjana diseragamkan dengan cara penulisan menggunakan nomor urut. Oleh karena itu, hanya penulisan dengan nomor urut yang dibahas pada buku ini. Daftar pustaka ditulis dengan urutan nama pengarang/penulis, judul buku/artikel, nama jurnal, halaman, tahun penerbitan. Pengurutan pustaka dapat didasarkan pada sistem alfabet nama penulis atau penomoran. Urutan penomoran dimulai dari pustaka yang lebih awal dirujuk dan kemudian diikuti dengan pustaka yang dirujuk berikutnya. Untuk pustaka dengan pengurutan berdasarkan penomoran, semua nama penulis ditulis sesuai dengan aslinya (susunannya tidak dibalik). Susunan nama asli yang dimaksud adalah susunan nama yang mengikuti pengelompokan umum terdiri atas: first name, middle name, dan last name (family name). Susunan nama penulis ini sangat tergantung dari budaya atau asal negara ataupun daerah
dari penulis. Nama penulis yang merupakan nama pemberian (given name). Nama pemberian ini ditulis apa adanya dan kata yang terakhirnya dianggap sebagai last name-nya.
Perujukan terhadap pustaka dengan nama penulis dan tahun untuk pengurutan pustaka dengan sistem alfabet, dan nama penulis dan nomor urut pustaka untuk daftar pustaka pengurutan dengan penomoran. Sedangkan perujukan yang lebih menekankan substansinya maka pustaka ditulis diakhir kalimat dengan cara salah satu perujukan yang telah dipilih.

2.5.2.20 Perujukan dari Buku yang diterbitkan
Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari buku yang diterbitkan diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti judul buku, nama penerbit dan diakhiri dengan tahun terbitan. Judul buku diketik dalam huruf miring. Edisi buku diletakkan setelah judul buku.
Contoh:
1.      D. M. Bates dan D. G. Watts, Non Linear Regression Analysis and Its Applications, John Wiley & Sons, New York, 1988.
2.      M. J. Moran dan H. N. Shapiro, Fundamentals of Engineering Thermodynamics, Edisi 3, John Willey & Sons, New York, 1996.
3.      Steven C. Chapra and Raymond P. Canale, Numerical Method for Engineers, Edisi 4, McGraw-Hill, 2002.
4.      E. P. Popov, Engineering Mechanics of Solids, Prentice Hall, Engelwood Cliffs, New Jersey, 1990.
5.      W. D. Callister, Material Science and Engineering: An Introduction, Edisi 2, John Willey & Sons, 1991.
6.      G. Takeshi Sato dan N. Sugiarto Hartanto, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, Edisi 1, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1981.

2.5.2.21 Perujukan dari Buku yang telah diterjemahkan
Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari buku yang telah diterjemahkan diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti judul buku dalam bahasa terjemahannya, setelah itu diikuti kata “terjemahan” + nama penerjemah, nama penerbit dan diakhiri dengan tahun terbitan. Judul buku diketik dalam huruf miring. Edisi buku dan jilid buku diletakkan setelah judul buku.
Contoh:
1.      J. L. Meriam dan L. G. Kraige, Mekanika Teknik – Statika, Jilid I, Versi SI, terjemahan Tony Mulia, Penerbit Erlangga, 1988.
2.      E. P. Popov, Mekanika Teknik, terjemahan Zainul Astamar, Penerbit Erlangga, 1993.

2.5.2.22 Perujukan Artikel dari Jurnal
Urutan penulisan data-data mengenai pustaka berupa artikel atau makalah dalam jurnal diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti dengan judul tulisan, nama jurnal, nomor terbitan volume dan nomor jilid jurnal, halaman awal dan akhir yang memuat artikel tersebut dan diakhiri dengan tahun terbitan. Nama jurnal diketik dalam huruf miring. Volume ditulis dengan huruf tebal, nomor jilid dari suatu volume ditulis di dalam tanda kurung setelah nomor volume. Nomor halaman diawali dengan tanda titik dua.
Contoh:
1.      M. Astina dan H. Sato, A Rational Helmholtz Fundamental Equation of State for Difluoromethane with an Intermolecular Potential Background, International Journal of Thermophysics, 24(4):963-990, 2003.
2.      Sigit Y. Martowibowo dan B. Suharto, Metode Ultrasonik untuk Menentukan Arah Kristal Tunggal Berstruktur, Jurnal Teknik Mesin, 15(2):45-53, 2000.
3.      D. B. Fogel, An Introduction to Simulated Evolutionary Optimization, IEEE Trans. on Neural Networks, 5(1):3-14, 1994.
4.      J. W. Leach, P. S. Chappelear, dan T. W. Leland, Use of Molecular Shape Factors in Vapor-Liquid Equilibrium Calculations with the Corresponding States Principle, AIChE J., 14(4):568-576, 1968.

2.5.2.23 Perujukan Makalah yang Dipresentasikan
Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari makalah yang dipresentasikan diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti dengan judul makalah, nama forum makalah tersebut dipresentasikan serta kota dan tanggal penyelenggaraan forum tersebut.
Contoh:
1.      P. King, H. Mandair, C. Belton, H. Ho dan D. Copp, Modelling and Simulation Tools to Calibrate an Engine Management on Board Diagnostic System, dipresentasikan pada IEEE Seminar, London, 27 March 2000.
2.      A. R. H. Goodwin, A. Fitt, K. Ronaldson, dan W. A. Wakeham, Micro Electro Mechanical System (MEMS) for the Measurement of Density and Viscosity, dipresentasikan pada 17-th European Conference onThermophysical on Thermophysical Properties, Bratislava, Slovakia, 5-8 September, 2005.
2.5.2.24 Perujukan Makalah dalam Prosiding
Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari makalah yang dimuat dalam prosiding diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti dengan judul tulisan, nama prosiding, halaman awal dan akhir yang memuat artikel tersebut dan diakhiri dengan tahun terbitan. Nama
jurnal diketik dalam huruf miring. Nomor jurnal diketik dengan huruf tebal, nomor terbitan volume dalam tanda kurung setelah nomor volume.
Contoh:
1.      C. Sarin, I M. Astina, P. S. Darmanto, dan H. Sato, Thermodynamic Equation of State for Alternative Refrigerant of HC-600, prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-4 Teknik Mesin, G2-Konversi Energi, hal. 37-42, Kuta Bali, 2005.
2.      B. Fajar, Sularso, A. Suwono, Priyono, Labraga dan C. Tournier, Experimental Study of Wall Friction Structures from a Rotating Cylinder in Cross Flow, Proceeding of International Conference on Fluid and Thermal Energy Conversions, hal. 115-123, Bandung, 2000.
3.      M. Fukushima, S. Ohotoshi, dan T. Miki, Thermodynamic Properties Measurements of HFC-32 and HFC-125, Proceeding of 19th Int. Cong. Refrig. IVa, hal. 207-214, Hague, 1995.

2.5.2.25 Perujukan Artikel dari Majalah
Untuk artikel yang diterbitkan dalam majalah, rujukannya ditulis mulai dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama penulis diikuti dengan judul artikel, batas halaman dan tanggal bulan tahun penerbitan yang memuat artikel tersebut. Bila nama penulis tidak dicantumkan dalam artikel tersebut, maka yang pertama dimulai dengan judul artikel. Nama majalah diketik dengan huruf miring.
Contoh:
1.      Arnawa Widagda, NCP Removable Media: Media Penyimpan Massa Depan, Chip, hal. 70, Nopember-Desember 2001.
2.      A. A. Hartanto, LBS Pemandu Yang Setia, Selular, hal. 58-59, Maret 2003.
3.      Mengenal Teknologi Penunjang VAS, Selular, hal. 54-55, Maret 2003.

2.5.2.26 Perujukan Artikel ataupun Informasi dari Koran
Untuk artikel yang diterbitkan dalam koran, perujukannya yang ditulis dalam daftar pustaka dimulai dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga bila nama penulis disebutkan dalam koran tersebut. Nama penulis diikuti judul tulisan dan nama koran serta tanggal pemuatannya. Nama media pemuat diketik dengan huruf miring.
Contoh:
1.      N. Hamzah, Belajar dari Jepang Perihal Pengelolaan Sampah, Kompas, 19Juni 2006.
2.      Hendardi, Kepemimpinan Antikorupsi, Kompas, 15 Juni 2006.
3.      Merawat Mobil Hibrida, Kompas, 16 Juni 2006.

2.5.2.27 Perujukan Artikel atapun Informasi dari Website
Untuk artikel yang diterbitkan lewat internet, penulisannya harus mencantumkan alamat lengkap situs yang memuat artikel tersebut. Urutan penulisan data-data mengenai pustaka berupa artikel atau makalah dalam jurnal ataupun artikel dalam majalah, penulisannya sama dengan terbitan dalam bentuk cetakan bila artikel tersebut jurnal ataupun majalah elektronik. Pada akhirnya ditulis alamat lengkap Website dan tanggal aksesnya. Nama media jurnal ataupun majalah diketik dengan huruf miring.
Contoh:
1.      P. Landon, An Introduction to Inflow Prevention, Pump and System, (Online), March 2006 (http://www.pump-zone.com/articles/An_Intro.pdf, diakses 9 Maret 2006).
2.      A. Dwan, Paper Complexity and the Interpresentation of Conservation Research, Journal of the American Institute for Conservation, 26(19): 1987 (http://www.aic.stanford.edu/jaic/articles/jaic26-01-001.html, diakses 26 Juni 2006).

2.5.2.28 Perujukan Buku Manual yang Diterbitkan Perusahaan
Buku manual untuk peralatan juga merupakan pustaka yang penting untuk dimasukkan dalam daftar pustaka terlebih lagi bila buku ini dirujuk di dalam tulisan.

Contoh:
1.      Tokyo Fatique Equipment, Fatique Rotating Bending Constant Amplitude Manuals, Tokyo Fatique Equipment, Ltd., Tokyo, 1992.
2.      Trane, Air Conditioning Manual, La Crosse, Trane, Ltd., 1994.

2.5.2.29 Perujukan Buku dari Suatu Lembaga
Buku dari suatu lembaga juga dapat dijadikan rujukan. Adapun tata cara penulisan rujukan ini adalah diawali dengan nama lembaga, judul buku, nama institusi, kota tempat penerbitan, dan diakhiri dengan tahun. Judul buku diketik dengan huruf miring.
Contoh:
1.      Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah, Depdikbud, Ditjen Dikti, Jakarta, 1994.
2.      Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Balai Pustaka, Jakarta, 1980.

2.5.2.30 Perujukan Tugas Sarjana, Tesis dan Disertasi
Tata cara penulisan rujukan untuk karya ilmiah tugas sarjana, skripsi, tesis dan disertasi didahului dengan nama penulis dengan susunan nama first name, middle name dan family name atau nama, atau menulis sesuai dengan given name bila tidak ada nama keluarga. Setelah nama penulis diikuti dengan judul karya ilmiah tersebut, nama karya ilmiah, program studi dan nama fakultas serta institusi, lalu diikuti dengan nama kota dan tahun. Judul karya ilmiah diketik dengan huruf miring.
Contoh:
1.      . Juristiawan Fitriansyah, Pengembangan Persamaan Dasar Tingkat Keadaan Sifat-Sifat Termodinamika untuk Propana, Tugas Sarjana, Teknik Mesin FTI ITB, 2006.
2.      J. Newbold, Combustion Measurements and Modeling of an Industrial, Gas-Fired, Flat-Glass Furnace, M.S. Thesis, Department of Mechanical Engineering, Bringham Young University, Provo, Utah, 1997.


2.5.2.31 Perujukan dari Laporan Penelitian yang Tidak dipublikasikan
Laporan penelitian juga dapat dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah. Adapun penulisannya dimulai dengan nama peneliti, diikuti dengan koma dan judul laporan (ketik miring), penjelasan laporan serta lembaga dan kemudian diakhiri dengan tahun.
Contoh:
1.      K. Nielsen, Thermal Energy Storage: A State-of-the-Art, A report within the research program Smart Energy-Efficient Buildings at NTNU and SINTEF, 2003.
2.      I M. Astina, Development of Thermodynamic Property Models for Wide-Range Fluid-Phase Propane and Normal Butane, Research Report for Osaka Gas Foundation, ITB, 2005

2.5.2.32 Perujukan Buku Berisi Kumpulan Artikel (ada editor)
Penulisan buku sebagai rujukan ini sama dengan penulisan rujukan untuk buku. Di belakang nama penulis ditambahkan (Ed.) bila editornya hanya seorang dan (Eds.) bila editornya beberapa orang.
Contoh:
1.      A. Bejan, P. Vadasz, dan D. G. Kroger (Eds.), Energy and the Environment, Kluwer Academic Publishers, Boston, 1999.
2.      W. A. Wakeham, A. Nagashima, dan J.V. Sengers (Eds.), Measurement of the Transport Properties of Fluids, Blackwell Scientific Publications, Edinburgh, 1991.

2.5.2.33 Perujukan Artikel dalam Buku Berisi Kumpulan Artikel (ada editor)
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti judul artikel (tidak cetak miring), penjelasan tentang artikel itu dimuat yaitu nama mengikuti penulisan perujukan buku berisi kumpulan artikel. Batas halaman tempat artikel tersebut berada diberi tanda dalam kurang diletakkan setelah judul buku. Judul buku dan editor buku mengacu pada tata cara penulisan buku yang berisi artikel.
Contoh:
1.      B. W. Webb, Advances in Modeling Radiative Transport in High Temperature Gases, dalam A. Bejan, P. Vadasz dan D. G. Kroger (Eds.), Energy and the Environment (hal. 75-87), Kluwer Academic Publishers, Boston, 1999.
2.      J. L. Fogel, Evolutionary Programming in Perspective: The Top-Down View, dalam J. M. Zurada, R. J. Marks II, dan C. J. Robinson (Eds.), Computational Intelligence Imitating Life (hal. 135-146), IEEE Press, New York, 1994.

2.5.2.34 Perujukan Artikel dalam Jurnal/Proceeding dari CD-ROM
Penulisannya sama dengan perujukan artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROM dalam kurung.
Contoh:
1.      I M. Astina dan H. Sato, State of the Art on Thermodynamic Modeling for HFC Refrigerants: The Recent Challenge to Develop Fundamental Equations of State, Proc. 2nd Doctoral Conference Asia Pacific Rim Universities, Mexico City, Mexico, 2003 (CD-ROM).
2.      E. F. May, T. J. Edwards, A. G. Mann, C. Edwards, An Improved Microwave Apparatus for Phase Behavior Measurements in Lean Gas Condensate Fluids, Proc. 16th European Conference on Thermophysical Properties, London, 2002 (CD-ROM)

2.5.2.35 Tata Letak Gambar dan Tabel
Tata letak dan tata cara penulisan gambar maupun tabel mempunyai peran yang sangat penting dalam penyajian bahasa tulis karena ini menyangkut penyampaian informasi kepada pembaca.

4. 1 Penyajian Gambar
Yang masuk ke dalam kategori gambar adalah foto, grafik, peta, sketsa, diagram, bagan ataupun gambar-gambar lain. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang informatif dan mudah dipahami. Dengan pertimbangan konsistensi tulisan dan juga ketahanan kualitas dokumentasi laporan, maka gambar direkomendasikan sedapat mungkin dengan cetakan hitam, kecuali peran cetakan berwarna sangat penting sekali untuk kejelasan informasi yang diberikan oleh gambar tersebut. Judul gambar sebaiknya dibuat sesingkat dan sejelas mungkin. Tidak ada bingkai diperlihatkan atau dimunculkan di luar gambar.
Berikut ini diberikan contoh penyajian gambar. Gambar ini diletakkan pada Bab IV dalam laporan dengan nomor urut gambar yang pertama.

Bila dalam penyajian gambar halaman tidak mencukupi atau gambar ukurannya lebih dari satu halaman, maka gambar tersebut dibagi atas dua bagian atau lebih. Judul gambar disesuaikan dengan gambar yang dimuatnya. Bila hal ini sulit diberikan judul yang tepat, maka dapat diberikan sub nomor dari gambar dengan tambahan alfabet, misalkan Gambar 4.2a, gambar lanjutannya Gambar 4.2b.

4.2 Penyajian Tabel
Penggunaan tabel merupakan salah satu cara yang sistematis untuk menyajikan data-data dalam kolom dan lajur sesuai dengan sistematika danklasifikasi masalah ataupun bahasan yang diberikan dalam tulisan. Sistematika tabel yang baik harus dapat memberikan informasi yang lengkap dan jelas serta difahami. Tabel diberi nomor yang dapat menunjukkan nomor bab dan nomor urut tabel dalam bab tersebut. Judul tabel ditulis dengan huruf reguler dan gaya penulisan judul yakni huruf pertama ditulis dengan huruf kapital kecuali kata depan ataupun artikel. Berikut ini diberikan contoh penyajian tabel yang direkomendasikan. Untuk memberikan sajian tabel yang jelas dan menarik, garisgaris vertikal tidak digunakan dan hanya garis horisontal yang digunakan. Catatan terhadap notasi ataupun keterangan dari tabel diberikan pada bagian bawah tabel. Tabel ini berada dalam Bab II dengan urutan nomor 4 sehingga diberi nama Tabel 2.4.

Untuk kasus tabel yang bersambung, teknik penyajian yang singkat dan jelas direkomendasikan dalam pedoman penulisan ini. Berikut ini diberikan contohnya. Tabel yang pertama adalah tabel yang terpotong oleh karena terbatas halaman. Sedangkan tabel kedua adalah tabel lanjutan dari tabel sebelumnya.
Tabel 2.4 Konvensi untuk Tingkat Keadaan Referensi

2.5.2.36 Pilihan hasil penghitungan
Hasil penghitungan dibulatkan menjadi dua digit dibelakang koma.
2.5.2.37 Penggandaan
Untuk FKIP UIR Pekanbaru, skripsi digandakan sebanyak 10 eksamplar, yang didistribusikan kepada:
a. Perpustakaan Pusat UIR                                                                2 eks.
b. Perpustakaan FKIP /Program studi                                              2 eks.
c. Pembimbing 1 dan II (masing – masing 1 eks)                              2 eks.    





BAB III. PEMBIMBING SKRIPSI

Dalam bab ini dibahas syarat-syarat pembimbing, penetapan pembimbing, dan proses konsultasi skripsi.
3.1  Syarat-syarat pembimbing skripsi
Pangkat pembimbing skripsi harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Misalnya, menurut surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan tinggi No. 241/DIKTI/Kep/1996 (sudah dalam bentuk penjabaran), yang berhak membimbing skripsi adalah:
  1. Pembimbing I
a)      Dosen yang berpendidikan Strata tiga (Doktor)
b)                  Strata dua (S2) yang berpangkat serendah-rendahnya IIIb
c)                  Strata satu (S1) yang berpangkat serendah-rendahnnya IIId
  1. Pembimbing II
a)                  Dosen yang berpendidikan Strata tiga (Doktor)
b)                  Strata dua (S2) yang berpangkat serendah-rendahnya IIIa
c)                  Strata satu (S1) yang berpangkat serendah-rendahnya IIIb
Dua dosen pembimbing secara bersama memiliki kemampuan dalam bidang keahlian yang relevan dengan judul skripsi dan desain penelitian. Dalam kerjasama ini harus ada pembahagian tugas khusus antara Pembimbing I dan Pembimbing II. Yang menjadi ketua tim pembimbing adalah Pembimbing I.
Setiap awal tahun akademik Ketua Jurusan atau Program Studi menerbitkan daftar nama dosen yang berwenang menjadi dosen pembimbing, baik untuk bidang kajian maupun untuk bidang desain penelitian.
3.2  Penetapan pembimbing
Penetapan pembimbing skripsi dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
a)                  Mahasiswa berkonsultasi dengan penasehat akademik (PA) untuk memilih calon Pembimbing I. Dalam keadaan penasehat akademik memenuhi syarat, dia dapat menjadi calon Pembimbing I.
b)                  Jika calon Pembimbing I bersedia menjadi Pembimbing I, mahasiswa berkonsultasi dengan dia untuk memilih calon Pembimbing II.
c)                  Jika calon Pembimbing I bukan Penasehat Akademik dan Penasehat Akademik ini memenuhi syarat, maka ia dapat menjadi calon Pembimbing II.
d)                 Kalau diperlukan, Pembimbing II dapat diambil dari jurusan lain dalam lingkungan FKIP UIR jika bidang kajian mahasiswa tersebut mengarah kepada bidang ilmu kependidikan dan bukan bidang kajian khusus jurusan atau programnya.
e)                  Bila kedua calon Pembimbing sudah setuju, mereka secara resmi diusulkan oleh Ketua Program Studi/Jurusan bersama penasehat akademik kepada Dekan untuk di-SK-kan.
3.3  Proses Konsultasi
Kedua Pembimbing dan mahasiswa harus membuat komitmen untuk mencapai sasaran dalam penyelesaian skripsi tersebut. Langkah-langkah pembuatan komitmen ini dilakukan sebagai berikut :
a)      Secara bersama kedua Pembimbing membantu mahasiswa merumuskan rencana desain penelitian;
b)      Untuk tahap-tahap berikut, pembahagian tugas bimbingan dilakukan atas kesepakatan kedua Pembimbing yang dituangkan dalam jadwal konsultasi. Untuk memudahkan lihat lampiran XI, halaman 53. format ini dapat dipedomani oleh seorang mahasiswa dalam menyelesaikan penulisan skripsinya dengan mengadakan penyesuaian seperlunya sesuai dengan kebutuhan.
c)      Pada akhir masing-masing tahap itu, kedua Pembimbing bersama-sama memantau kemajuan mahasiswa dan memberikan umpan balik kepadanya;
d)     Konsultasi dilakukan sekurang-kurangnya 8 kali untuk setiap pembimbing. Setiap konsultasi, mahasiswa mengisi format konsultasi yang telah ditetapkan (lihat lampiran XI, halaman 53), serta meminta agar format itu ditandatangani oleh Pembimbing setelah selesainya semua konsultasi yang dibutuhkan;
e)      Mahasiswa diberikan batas waktu paling lama satu setengah tahun sesudah di-SK-kannya bimbingan mahasiswa tersebut dengan maksud mahasiswa bersangkutan dapat menyelesaikan studinya sebelum waktu habis masa studi menurut perundang-undangan yang berlaku.
f)       Ketua Program Studi/Jurusan harus memantau kemajuan penulisan skripsi mahasiswa dengan mengadakan pemanggilan mahasiswa bersangkutan beserta kedua Pembimbingnya untuk dicarikan jalan pemecahannya.
g)      Pemanggilan harus dilakukan secara periodik dalam tenggang waktu 6 bulan setelah diterbitkan SK penelitian tersebut lihat lampiran XII, halaman 54 untuk format surat panggilan tersebut. Oleh sebab itu Ketua Program Studi harus membuat agenda skripsi yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh mahasiswa Program Studinya. Ketua Program Studi bersama dengan PD I akan memberikan pemecahan.
h)      Jika mahasiswa tidak bisa menyelesaikan skripsinya dalam waktu yang sudah ditetapkan di atas dan masa studinya habis, maka mahasiswa tersebut dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
i)        Setiap draft bagian skripsi yang diserahkan oleh mahasiswa harus dicatat dalam format konsultasi. Draft ini harus dikembalikan kepada mahasiswa selambat-lambatnya 15 hari sesudah diserahkan melalui konsultasi.
j)        Setiap konsultasi dicatat dalam format konsultasi yang disediakan rangkap dua; satu perangkat untuk arsip Program Studi/Jurusan dan satu lagi untuk arsip mahasiswa yang bersangkutan;
k)      Program Studi/Jurusan hanya dapat menerima mahasiswa untuk bisa diuji bila mahasiswa tersebut telah mendapat persetujuan Pembimbing I dan Pembimbing II selambat-lambatnya 2 minggu (14 hari) sebelum tanggal pelaksanaan ujian dilaksanakan;
l)        Penyerahan skripsi ke Ketua Program Studi/Jurusan selambat-lambatnya tujuh hari kerja sebelum ujian dilaksanakan (dengan kata lain skripsi sudah harus sampai kepada tim penguji).




BAB IV. UJIAN SKRIPSI

Dalam bab ini dihahas hal-hal yang berhubungan dengan ujian skripsi, yang meliputi 1) persyaratan mengikuti ujian skripsi, 2) penyelenggaraan dan pelaksanaan ujian, 3) tatatertib dan pengamat ujian, serta 4) penilaian.
4.1              Persyaratan Mengikuti Ujian Skripsi
seorang mahasiswa harus mengikuti ujian skripsi setelah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1)      Telah menyelesaiakan beban kuliahnya, kecuali skripsi dengan IPK ≥ 2.00.
2)      Terdaftar sebagai mahasiswa pada waktu ujian akan dilaksanakan.
3)      Telah mendapatkan pengesahan dari pembimbing I dan pembimbing II selambat-lambatnya dua minggu sebelum tanggal ujian ditetapkan (habisnya masa pendaftaran).
4)      Mengajukan permohonan untuk mengikutii ujian skripsi kepada Ketua Program Studi/Jurusan dengan melampirkan:
a)      Transkrip nilai yang telah disyahkan.
b)      Naskah skripsi yang telah ditandatangani oleh kedua pembimbing sebanyak  jumlah penguji (lima).
c)      Rangkapan (tidak copy) kwitansi pembayaran kewajiban mahasiswa berupa pembayaran:
·         Her-registrasi tahun berjalan
·         SKS semester terakhir (SKS skripsi)
·         Bimbingan skripsi
·         Ujian skripsi
·         Pas photo ukuran 4 x 6 sebanyak 8 lembar dan 3 x 4 sebanyak 4 lembar
·         Pas photo harus pakai jas dan dasi bagi pria, dan kebaya dan bersanggul bagi
        Wanita.  
4.2  Panitia Penyelenggara dan Tugas Panitia Penyelenggara
Panitia penyelenggara bertugas:
1)      Meneliti dan menetapkan apakah mahasiswa yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ujian.
2)      Mengumumkan waktu dan tempat penyelenggaraan.
3)      Mengundang tim penguji untuk melaksanakan ujian paling lambat seminggu sebelum ujian dilaksanakan.
4)      Menyiapkan format berita acara, blangko penelitian, dan blangko perbaikan skripsi.
5)      Mempersiapkan ruangan berserta peralatan lainnya demi menjaga kelancaran pelaksanaan ujian.
4.3  Tim penguji dan Wewenangnya
Tim penguji terdiri dari lima orang, yang meliputi pembimbing I, pembimbing II, dan tiga orang dosen lainnya yang berwenang dan menguasai bidang kajian skripsi tersebut. Tim penguji skripsi untuk masing-masing mahasiswa ditetapkan dengan SK Rektor yang merupakan hasil konsultasi antara ketua jurusan/program studi dengan pembimbing dan dekan.
Struktur tim penguji skripsi adalah sebagai berikut:
1)      Ketua, merangkap anggota: Pembimbing I
2)      Sekretaris, merangkap anggota: Pembimbing II
3)      Anggota: Tiga orang dosen
Tim penguji berwenang menyatakan lulus, lulus dengan perbaikan dengan tenggang waktu tertentu, atau tidak lulusnya mahasiswa yang sudah diuji. Tim penguji juga berwenang menyampaikan saran-saran perbaikan skripsi secara tertulis. Wewenang penuh perbaikan skripsi yang telah diujikan tersebut berada pada ketua pembimbing dengan mempedomani saran-saran yang disampaikan oleh anggota-anggota tim penguji.   
4.4  Peraturan Ujian
Peraturan dan pelaksanaan ujian adalah sebagai berikut:
1)      Ketua tim penguji mengecek kourum penguji, menyatakan syah/tidak syahnya sidang, dan membacakan tata tertib sidang.
2)      Mahasiswa yang menyajikan skripsinya pada awal ujian paling lama 15 menit dan dapat menggunakan alat peraga yang tersedia atau yang sudah dipersiapkan sendiri (diharapkan tidak bersifat membaca teks).
3)      Lama ujian skripsi antara 45 menit sampai dengan 60 menit.
4)      Masing-masing penguji menguji antara 10 sampai 15 menit.
5)      Ketua tim penguji menjadi koordinator alurnya diskusi antara penguji dan yang diuji. Ia dapat menyela dan meluruskan demi kelancaran ujian (misalnya dengan meminta penguji merumuskan kembali pertanyaannya, atau mengajukan pertanyaan yang lain.
6)      Urutan pengujian adalah ketiga anggota, pembimbing II, dan pembimbing I     
4.5  Tata Tertib dan Pengamat/Saksi Ujian
1)      Mahasiswa yang akan mengikuti ujian skripsi harus lima belas menit sebelum ujian dilaksanakan.
2)      Peserta harus berpakain bersih dan rapi
a.      Laki-laki
1)      Celana gelap/hitam
2)      Kemeja putih panjang lengan dengan dasi
3)      Peci berwarna hitam
4)      Boleh menggunakan jas
5)      Sepatu kulit berwarna gelap/hitam
b.      Wanita
1)      Harus memakai kain (tidak berbentuk rok)
2)      Baju kurung/kebaya berwarna putih
3)      Memakai kerudung berwarna hijau daun/jilbab berwarna putih
4)      Sepatu yang disesuaikan
3)      Disaksikan oleh dua orang saksi
4.6  Penilaian
4.6.1        Hal-hal yang dinilai
Aspek yang dinilai dalam ujian skripsi meliputi isi skripsi dan kemampuan mahasiswa mempertahankan skripsi.
1)      Isi Skripsi
Aspek yang akan dinilai pada bagian isi skripsi meliputi:
a)      Perumusan masalah penelitian.
b)      Kedalaman dan keluasan teori keilmuan yang relevan (tinjauan kepustakaan).
c)      Kesesuaian rancangan.
d)     Teknik pengumpulan data, keabsahan instrumen, analisa data.
e)      Logik penulisan dan bahasa.
f)       Orsinalitas dan tingkat kesulitan objek penelitian.
g)      Kesimpulan dan saran.  
2)      Kemampuan Mempertahankan Skripsi
Aspek yang dinilai meliputi:
a)      Penyajian awal.
b)      Relevansi pertanyaan dan argumen yang diberikan.
c)      Kemampuan mempergunakan bahasa.
d)     Kemampuan mempertahankan skripsi.   
4.6.2        Cara Penilaian
Setiap aspek dinilai dengan menggunakan skala (nilai): 10-40. Skor yang diberikan kemudian dikalikan dengan bobot nilai untuk setiap aspek yang dinilai (Nilai x Bobot). Hasil terakhir ini dijumlahkan dan dibagi dengan 100 (jumlah bobot) kemudian ditransfer kesistem huruf sesuai dengan buku Pedoman Fakultas maupun Universitas (Lihat Lampiran XIV, halaman 56).
4.6.3        Prosedur Penetapan Nilai Akhir
Nilai akhir ditetapkan dengan prosedur sebagai berikut:
1)      Masing-masing penguji memberikan nilai 10-100 setelah melakukan penghitungan sesuai dengan cara penilaian di atas;
2)      Nilai masing-masing penguji diserahkan kepada Ketua Tim Penguji dalam sidang ujian setelah ujian berakhir;
3)      Nilai akhir ujian skripsi ditetapkan dengan menjumlahkan semua nilai dosen penguji kemudian dibagi dengan jumlah anggota tim. Syarat lulus minimal 55. Nilai akhir ini ditransfer ke dalam nilai huruf (A = 80-100, B = 79-65, dan C = 64-55) (Lihat Lampiran XV, halaman 57).
4.6.4        Ujian Ulangan dan Perbaikan Skripsi
Ujian ulangan dan perbaikan skripsi diatur sebagai berikut:
1)      Mahasiswa yang gagal harus memperbaiki skripsinya dalam batas waktu yang telah ditetapkan oleh panitia;
2)      Mahasiswa yang gagal tersebut hanya dapat mengulang ujian skripsi satu kali dengan nilai maksimal B;
3)      Skripsi yang dinyatakan lulus dengan bersyarat atau perbaikan, harus sudah selesai diperbaiki dan diserahkan kepada panitia penyelenggara, setelah mendapat persetujuan dari Tim Penguji, selambat-lambatnya dua bulan setelah ujian skripsi dilaksanakan;
4)      Bagi mahasiswa yang melewati batas itu, mahasiswa bersangkutan harus mengikuti ujian ulang skripsi kembali (Nilai terdahulu batal);
5)      Dalam memperbaiki skripsinya, mahasiswa bersangkutan harus mempedomani berita acara perbaikan dari masing-masing penguji;
6)      Setelah mengadakan perbaikan, mahasiswa baru bisa meminta tanda tangan penguji untuk selanjutnya ditunjukkan kepada pembimbing I dan II dan ketua program studi (lihat lampiran XVII, halaman 59);
7)      Mahasiswa yang lulus perbaikan harus memperbaiki sesuai saran-saran penguji selambat-lambatnya 1 bulan setelah ujian dilaksanakan.
4.6.5        Berita Acara
Pelaksanaan dan hasil ujian ditulis dalam sebuah berita acara dengan format yang ditentukan (lihat Lampiran XVI, halaman 58).
Setelah ujian berlangsung, penguji menandatangi lembaran pengesahan skripsi dan berita acara ujian pada waktu sidang ujian bagi mahasiswa yang lulus dengan/tanpa perbaikan.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus, penguji hanya menandatangani berita acara ujian dan tidak diperkenankan menandatangani pengesahan skripsi.


         







Lampiran 1 Contoh Format Proposal
A. JUDUL       : PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 25 PEKANBARU
B. BIDANG ILMU     : PENDIDIKAN MATEMATIKA
C. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan Penelitian
  4. Manfaat Penelitian
D. KAJIAN PUSTAKA
  1. Hasil Belajar
  2. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
  3. Pendekatan Open-Ended
  4. Pendekatanm Open-Ended dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Hasil Belajar
  5. Hubungan Pendekatan Open-Ended dalam pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Hasil Belajar
  6. Hipotesis Tindakan
E. METODE PENELITIAN
  1. Bentuk Penelitian
  2. Subjek Penelitian
  3. Instrumen Penelitian
  4. Teknik Pengumpulan Data
  5. Teknik Analisa Data
F. DAFTAR PUSTAKA

























Lampiran 2 Contoh Daftar Isi Skripsi
DAFTAR ISI
                                                                 
Halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................    i
DAFTAR ISI....................................................................................................    iii
DAFTAR TABEL............................................................................................    v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................    vi
BAB I              PENDAHULUAN........................................................................    1
1.1  Latar belakang Masalah............................................................    1
1.2  Rumusan Masalah.....................................................................    3
1.3  Tujuan Penelitian......................................................................    4
1.4  Manfaat Penelitian....................................................................    4

BAB II      KAJIAN PUSTAKA....................................................................   5
2.1 Motivasi Belajar Matematika....................................................    5
2.2 Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)............    8   
2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL).........................................................................    10
2.4 Hubungan Penerapan Contextual Teaching and Learning
(CTL) dengan Motivasi Belajar................................................    10
2.5 Hipotesis Tindakan...................................................................    12

BAB III    METODOLOGI PENELITIAN.................................................   13
3.1      Bentuk Penelitian....................................................................    13
3.2  Subjek Penelitian......................................................................    14
3.3  Perangkat Pembelajaran............................................................    14
3.4  Instrumen Pengumpulan Data..................................................    15
3.5  Teknik Pengumpulan Data........................................................    16
3.6  Teknik Analisis Data.................................................................    17


BAB IV    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................   18
4.1      Pelaksanaan Tindakan.............................................................    18
4.1.1  Pelaksaan Tindakan Pada Siklus 1................................   19
4.1.2  Pelaksanaan Tindakan Siklus 2.....................................    26
4.2      Analisis Deskriptif Hasil Tindakan.........................................    33
                           4.2.1 Skor Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa........    33
4.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian........................................    38

BAB V      KESIMPULAN DAN SARAN...................................................   41
5.1  Kesimpulan...............................................................................    41
5.2  Saran.........................................................................................    41

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................    43


iii
 
LAMPIRAN....................................................................................................    44
























Lampiran 3 Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL


Halaman
Tabel 1      Indikator Angket Motivasi Belajar Matematika.............................    16
Tabel 2      Data Skor Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Dengan Menggunakan Penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL)                  34
Tabel 3      Data Skor Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Dengan Menggunakan Penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL) Perindikator                     34
Tabel 4      Data Skor Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Dengan Menggunakan Penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL) Per-item               36
Tabel 4      Data Skor Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Dengan Menggunakan Penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dilihat Persiswa Pada Setiap Indikator.........................................................................................    37






Lampiran 4 Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran A  Silabus dan Sistem Penilaian.......................................................    44
Lampiran BRencana Pelaksanaan Pembelajaran-1......................................................     47
Lampiran BRencana Pelaksanaan Pembelajaran-2......................................................     49
Lampiran BRencana Pelaksanaan Pembelajaran-3......................................................     51
Lampiran BRencana Pelaksanaan Pembelajaran-2......................................................     53
Lampiran B5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-5.......................................................     55
Lampiran B6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-6.........................................    57
Lampiran CLembar Kerja Siswa-1......................................................................................     59
Lampiran CLembar Kerja Siswa-2......................................................................................     64
Lampiran CLembar Kerja Siswa-3......................................................................................     70
Lampiran CLembar Kerja Siswa-4......................................................................................     75
Lampiran CLembar Kerja Siswa-5......................................................................................     77
Lampiran C6 Lembar Kerja Siswa 6.................................................................    82
Lampiran D1 Kunci Jawaban LKS-1 ....................................................................................     86
Lampiran DKunci Jawaban LKS-2 ....................................................................................     91
Lampiran DKunci Jawaban LKS-3.....................................................................................     96
Lampiran DKunci Jawaban LKS-4.....................................................................................     101
Lampiran DKunci Jawaban LKS-5.....................................................................................     103
Lampiran DKunci Jawaban LKS-6.....................................................................................     108
Lampiran E1 Soal Ulangan Harian I........................................................................................     112
Lampiran E2 Soal Ulangan Harian II......................................................................................     113
Lampiran F3 Kunci Jawaban Soal Ulangan Harian I......................................................     114
Lampiran F3 Kunci Jawaban Soal Ulangan Harian II....................................................     115
Lampiran G1 Angket Motivasi Belajar Matematika Sebelum Tindakan..............     116
Lampiran G2 Angket Motivasi Belajar Matematika Sesudah Tindakan...............    118
Lampiran H1 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru -1....................................................    120
Lampiran H2 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru -2....................................................     122
Lampiran H3 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru -3....................................................     124
Lampiran H4 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru -4....................................................     126
Lampiran H5 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru -5....................................................    128
Lampiran H6 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru -6....................................................    130
Lampiran I1 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa -1....................................................     132
Lampiran I2 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa -2....................................................     134
Lampiran I3 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa -3....................................................     136
Lampiran I4 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa -4....................................................    138
Lampiran I5 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa -5....................................................    140
Lampiran I6 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa -6....................................................    142
Lampiran J1 Skor Angket Motivasi belajar Matematika Siswa Sebelum
Penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL)......................     144
Lampiran J2 Skor Angket Motivasi belajar Matematika Siswa Sesudah
Penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL)......................     146
Lampiran K1 Skor Total Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL.....................................................     148
Lampiran K2 Skor Total Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL pada Indikator
Tekun Menghadapi Tugas...............................................................................     149
Lampiran K3 Skor Total Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL pada Indikator Kerja
Keras untuk Meraih Cita-cita.........................................................................     150
Lampiran K4 Skor Total Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL pada Indikator
Ulet Menghadapi Kesulitan............................................................................     151
Lampiran K5 Skor Total Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL pada Indikator
Percaya Diri............................................................................................................     152
Lampiran K6 Skor Total Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL pada Indikator Bersaing     153
Lampiran L Analisis Data Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa..............    154
Lampiran M Nilai Ulangan Harian pada Materi Pokok Bilangan Pecahan......    161
Lampiran N  Dokumentasi Penelitian.....................................................................................     162









Add caption