Kamis, 08 November 2012

BIOLOGI:DERIVAT KULIT


Derivate-Derivat pada Kulit

1.      Rambut
Bagian atau susunan dari anatomi rambut terdiri dari beberapa bagian diantaranya ujung rambut, batang rambut, dan akar rambut. Berikut penjelasan singkat:

a.       Ujung rambut
Yaitu yang berbentuk runcing terdapat pada rambut yang baru tumbuh dan belum pernah dipotong.
b.      batang rambut
yaitu bagian rambut yang berada diluar kulit, berupa benang-benang halus terdiri dari keratin / sel-sel tanduk.
c.       akar rambut
yaitu bagian rambut yang berada didalam kulit dan tertahan didalam folikel / kantung rambut. Batang rambut memiliki tiga lapisan, yaitu:

1.      citukula / kulit ari / selaput rambut
adalah lapisan-lapisan luar terdiri dar sel-sel tanduk yang pipih/ gepeng dan bening (tembus cahaya) dan tersusun, bahagian bawah menutupi bahagian atasnya, karena kutikula bening dan temus cahaya maka terlihatlah warn dari rambut tersebut. Susunanrambut yang saling menutupi memungkinkan hasil yang diinginkan dalam penyasakan dan memudahkan cairan lebih mudah masuk dalm rambut.

2.      cortex / kulit rambut
adalah bahagian yang berada ditengah ( antara kutikula dan medulla) disusun oleh kumpulan semacam benang-benang yang halus sekali (tidak dapat dilihat oleh mata). Benang yang sangat halus disebut fibril, fibril terbentuk oleh molekul, molekul fibril mengandung butiran pigmen melanin. Sel tanduk yang mengandung fibril mengandung sel belerang / sulfur mempunyai pegaruh reksi terhadap obat keriting dan obat cat rambut. Moleku-molekul keratin berada dalam bentuk spiral terdapat ikatan-ikatan yang mempertahankan bentuk rambut secara tetap (pengeritingan ).

3.      medulla sum-sum rambut
Adalah berupa bagian tengah rambut yang dibentuk oleh Zat tanduk yang berwujud anyaman dengan rongga-rongga yang berisikan Udara. Penampang melintang rambut lurus berbentuk bundar / lonjong berombak menebal disatu sisi. Rambut keriting penampang melintangnya tidak menentu  (kadang berbentuk ginjal)

4.      Akar rambut
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam / berada didalam kulit jangat . Akar rambut tertanam miring dalam lapisan dalam. Bagian-bagian dari akar rambut ialah :
a. Folikel rambut / kantong rambut.
         Adalah suatau saluran yang menyerupai kantong dan melindungi tunas rambut serta tertanam didalam        
   dermis(lapisan dalam kulit).
b. umbi rambut
         Adalah bagian bawah folikel / kantong rambut yang punya mulut seperti corong memanjang keatas dari
    lapisan dermis dan berakhir pada lapisan epidermis. Gunanya  untuk menghisap / menyerap udara serta
    penimbunan kotoran dan sebum.
c.papil rambut
        Adalah tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat membuat sel-sel pigmen melanin ( Zat warna
    pada rambut).
d.      pembuluh darah
         Adalah saluran yang untuk merembeskan cairan yang berisi Zat makanan untuk keperluan sel-sel
     lapisan epidermis.
e.       kelenjar minyak
         adalah suatu saluran yang berguna untuk memberikan kelembutan rambut.
f.       kelenjar keringat
          Adalah saluran bermuaranya sel-sel keringat.
g.      Zat warna rambut
         Adalah tempat untuk membuat warna pada rambut atau disebut sebagai sel melanin.

Ada 3 (tiga) lapisan pada Kulit :
a.        lapisan epidermis
Adalah lapisan bagian luar pada kulit. Gunanya untuk melindungi lapisan-lapisan yang lunak/ lapisan yang ada di dalamnya.
b.        lapisan dermis
Adalah lapisan bagian dalam kulit.
c.        lapisan sub-sub kutis
Adalah lapisan paling dalam pada kulit yang berguna untuk memberi bentuk tubuh, sebagai isolator yang mempertahankan panas tubuh, dan tempat menimbun cadangan makanan.

2.      Kuku
Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.
Diagnosa penyakit
Sejak dulu, sudah ada teknik mendiagnosis penyakit lewat kuku. Selain lewat kuku, penyakit juga dapat dideteksi lewat matalidah, pemeriksaandarahfaeses dan air seni. Penafsiran penyakit lewat kuku ini sebenarnya sudah dilakukan orang sejak zaman Hippocrates.
Berikut beberapa kejanggalan kuku yang dapat membantu dokter mendiagnosis suatu penyakit:

  1.  Warna kebiruan pada pangkal kuku menandakan kurang beresnya sirkulasi darah dan merupakan gejala penyakit jantung.
  2. Bila separuh bagian dekat ujung kuku berwarna merah muda atau coklat sementara kulit ari berwarna putih, itu merupakan gejala penyakit gagal ginjal kronis.
  3. Bila timbul kerutan horizontal dan kuku tampak kusam, itu menandakan kurang gizi atau gejala suatu penyakit seperti campakcacar air,gondok, jantung serta kondisi seperti sindrom Reynaud (kejang pada urat jari tangan dan kaki akibat sangat kedinginan).
  4. Lapisan merah membujur pada kuku, menandakan perdarahan pada pembuluh kapiler. Garis-garis ganda merupakan gejala penyakit darah tinggi (hipertensi).
  5. §  Bila pertumbuhan kuku tampak lambat, tebal dan mengeras serta kekuning-kuningan, menandakan gangguan getah bening atau penyakit pencernaan kronis.
  6. §  Timbulnya bintik-bintik tak beraturan pada kuku, menandakan adanya penyakit psoriasis (penyakit kulit kronis).
  7. §  Bila ada lengkungan berlebihan pada pangkal kuku dan sekitar ujung kuku, itu menandakan gejala penyakit TBCemfisema (gangguan pada paru-paru), penyakit kardiovaskuler atau hati.

3.      Tanduk
  Tanduk merupakan salah satu turunan integumen. Tanduk adalah sepasang tonjolan yang mencuat dari kepala. Terbuat dari bahan tulang maupun zat tanduk.
Jenis-jenis tanduk:
·  Tanduk Kosong
Dibangun oleh suatu sumbu tulang, merupakan tonjolan dari tulang frontal ppada kranium yang ditutupi oleh suatu seludang tanduk yang tebal. Tidak pernah dilepaskan dan diganti. Tidak bercabang. Terdapat bagian-bagian yang disebut epidermal horn, bagian tanduk yang paling panjang dan runcing. Bony core, mengandung serabut-serabut keratin yang apabila tanduk dan taji tersebut mati maka akan membentuk ruang di dalamnya. Tanduk jenis ini dapat ditemukan pada tanduk kambing, domba, kerbau dan sapi.

· Prong Horn
  Berupa tanduk kosong, bercabang dan berganti tiap tahunnya. Contohnya pada Antilop.
· Cula
  Merupakan tanduk yang permanen, berasal dari sejumlah rambut yang menyatu dan bersifat tetap.  
  Contohnya pada Badak.
· Rangga
 Khusus untuk jenis tanduk lain yang bercabang (tanduk rusa), terdapat struktur yang menyerupai tanduk 
 kosong, bercabang dan dapat ditanggalkan setiap tahun untuk diganti, bagian ini disebut prong. Salah satu 
 ciri khas rusa adalah adanya antler atau dalam bahasa Indonesia disebut rangga (tanduk rusa), dan bukan 
 tanduk, yang merupakan pertumbuhan tulang frontal yang menonjol keluar menembus kulit yang 
 berkembang setiap tahun (biasanya pada musim panas) terutama pada rusa jantan (walaupun ada beberapa 
 pengecualian). Seperti juga tanduk pada binatang lain, tanduk rusa berguna untuk melindungi diri. Rusa yang 
 bertanduk hanya rusa jantan. Tidak seperti pada binatang lain, tanduk rusa akan tumbuh dan tanggal secara 
 musiman. Tanduk ini berguna pada musim kawin, saat rusa-rusa jantan memperebutkan betinanya. Rusa- 
 rusa jantan berkelahi dengan dengan menggunakan tanduknya yang tajam sebagai senjatanya. Rusa jantan 
 yang menag dapat mengawini betinanya. Dan biasanya rusa jantan yang menang bisa mengawini beberapa 
 rusa betina dalam satu kelompok tersebut.

4.      Bulu
Bulu adalah suatu struktur epidermis yang membentuk penutup luar, pada burung misalnya. Bulu adalah satu ciri utama yang membedakan Kelas Avesdari yang lain.
Hewan Asal
Bulu adalah struktur paling rumit pada Vertebrata. Sebagaimana rambutkuku dan sisik, bulu adalah tambahan integumenter; organ kulit yang terbentuk dari pembiakan terkendali sel biologis dalam epidermis, atau kulit luar, yang menghasilkan protin keratin.
Ia melindungi burung dari air dan suhu sejuk dan memberikan warna yang kadang kala digunakan sebagai penyamaran dari pemangsa dan kadang kala sebagai cara komunikasi visual. Walaupun setiap bulu amat ringan, bulu burung berat dua hingga tiga kali dibandingkan tulangnya.
Diperkirakan bulu berubah dari sisik reptilia, bagaimanapun kajian terkini menimbulkan keraguan terhadap homologi ini (untuk bacaan lanjut lihat Q Rev Biol. 2002 Sep;77(3):261-95.). Bulu kemungkinan merupakan struktur penebat berfilamen, atau kemungkinan penanda untuk mengawan, dan ini kemudiannya berubah kepada bulu terkini.
Walaupun burung menggunakan bulu pelepah untuk terbang, beberapa dinosaurus telah ditemukan dengan bulu pada anggota badan mereka yang tidak mungkin berfungsi untuk terbang. Satu teori adalah bulu ini berkembang pada dinosaurus sebagai suatu cara penebat; dinosaurus kecil itu kemudian menghasilkan bulu yang lebih panjang yang membantu mereka meluncur, yang kemudiannya memulai proses evolusi yang menghasilkan burung protoArchaeopteryx dan Microraptor.
Pengelompokan dan struktur
Sebagian besar unggas memiliki dua bentuk bulu dasar: bulu luar (pluma, jamak plumae) yang berstruktur menyirip dan tampak dari luar dan bulu dalam (plumula, jamak ~-e) yang berada di dalam lapisan bulu luar dan tidak berstruktur (terurai). Beberapa burung memiliki bulu tipe yang lain, yang berbentuk seperti rambut dan disebut filopluma (jamak: ~-e). Jenis bulu ini, bila ada, mengisi bagian bulu dalam yang lembut. Pada beberapa burung pengicau (Passeriformes), filoplumae tampak membentuk sayap kontur di leher.
Bulu-bulu luar yang tumbuh membentuk sayap unggas disebut sebagai remiges, sementara bulu-bulu luar yang tumbuh membentuk ekor disebut rectrices (tunggal: rectrix). Keduanya merupakan bulu-bulu yang penting dalam menentukan kemampuan terbang.

Sabtu, 03 November 2012

PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA



BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA

2.1.  PENGERTIAN EMOSI
Emosi adalah suatu respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus,yang dapat terjadi baik terhadap perangsang–perangsang eksternal maupun internal (Soegarda Poerbakawatja, 1982).
Perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada umumnya disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, seperti senang atau benci. Perasaan ini selalu menyertai dalam perbuatan-perbuatan kita sehari-hari disebut warna afektif. Warna afektif ini kadang kuat, kadang lemah,  atau kadang-kadang tidak jelas (samar-samar). Dalam hal ini warna afektif tersebut kuat, maka perasaan-perasaan menjadi lebih mendalam, lebih luas, dan lebih terarah. Perasaan-perasaan seperti ini yang disebut emosi (Sarlito, 1982: 59).
Emosi adalah warna efektif yang kuat dan ditandai oleh perbahan-perbahan fisik. Pada saat terjadi emosi sering kali terjadi perbahan fisik antara lain berupa :
a.     Reaksi elektris pada klit: meningkat bila terpesona.
b.     Peredaran darah: bertambah cepat bila marah.
c.      Denyt jantung: bertambah cepat bila terkejut.
d.     Pernapasan :bertambah panjang bila kecewa.
e.     Pupil mata: bertambah besar bila marah.
f.       Liur: mongering bila takut atau tegangn.
g.     Bulu roma : berdiri kaau takut.
h.     Pencernaan : mencret kala tegang.
i.        Otot : ketegangan atau ketakutan menyebabkan otot menegang ata bergetar.
j.       Komposisi darah: komposisi darah akan ikut berubah karna emosional yang mnyebakan kelenjar-elenjar menjadi aktif.

2.2. HUBUNGAN ANTARA EMOSI DAN TINGKAH LAKU
Melalui teori kecerdasan emosional yang dikembangkannya, Daniel Goleman (1995)mengemukakan, adapun ciri utama pikiran emosional adalah:
1. Respons yang Cepat Tetapi Ceroboh
Dikatakannya bahwa pikiran yang emosional itu ternyata jauh lebih cepat daripada pikiran yang rasional karena pikiran emosional sesungguhnya langsung melompat bertindak tanpa mempertimbangkan apa pun yang akan dilakukannya, sehingga tidak jarang menjadi ceroboh.
2. Mendahulukan Perasaan Kemudian Pikiran
Pikiran rasional sesungguhnya membutuhkan waktu sedikit lama dibandingkan dengan pikiran emosional sehingga dorongan yang lebih dahulu muncul adalah dorongan hati atau emosi. Reaksi ini lebih tampak menonjolkan dalam situasi-situasi yang mendesak dan membutuhkan tindakan penyelamatan diri.
3. Memperlakukan Realitas sebagai Realitas Simbolik
Logika pikiran emosional yang disebut juga logika hati bersifat asosiatif. Artinya, memandang unsur-unsur yang melambangkan suatu realitas itu sama dengan realitas itu sendiri
4. Masa Lampau Diposisikan sebagai Masa Sekarang
Dari sudut pandang ini, apabila sejumlah ciri suatu peristiwa tampak serupa dengan kenangan masa lampau yang mengandung muatan emosi maka pikiran emosional akan menanggapinya dengan memicu perasaan yang berkaitan dengan peristiwa yang diingat.
5. Realitas yang Ditentukan oleh Keadaan
Pikiran emosional individu banyak ditentukan oleh keadaan dan didiktekan oleh perasaan tertentu yang sedang menonjol pada saat itu.
1.3.          KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA
Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna. Remaja juga sering mengalami perasaan tidak aman, tidak senang, dan khawatir kesepian. Secara garis besar, masa remaja dapat dibagi ke dalam 4 periode, yaitu :
1. Periode Praremaja
Perubahan fisik belum tampak jelas. Perubahan ini disertai sifat kepekaan terhadap rangsangan dari luar dan respons mereka biasanya berlebihan sehingga mereka mudah tersinggung dan cengeng, tetapi juga cepat mersa senang atau bahkan meledak-ledak.
2. Periode Remaja Awal
Selama periode ini perkembangan fisik semakin tampak adalah perubahan fungsi alat kelamin. Kontrol terhadap dirinya bertambah sulit dan mereka cepat marah dengan cara-cara yang kurang wajar untuk menyakinkan dunia sekitarnya. Perilaku seperti ini sesungguhnya terjadi karena adanya kecemasan terhadap dirinya sendiri sehingga muncul dalam reaksi yang kadang-kadang tidak wajar.
3. Periode Remaja Tengah
Tanggung jawab hidup yang harus semakin ditingkatkan oleh remaja, yaitu mampu memikul sendiri juga yang menjadi masalah tersendiri bagi mereka.
4. Periode Remaja Akhir                                           
Selama periode ini remaja mulai memandang dirinya sebagai orang dewasa dan mulai mampu menunujukkan pemikiran, sikap, perilaku yang semakin dewasa. Mereka juga mulai memilih cara-cara hidup yang dapat dipertanggungjawabkan terhadap dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat.
Pola emosi pada remaja sama pada masa kanak-kanak.  Jenis emosi yang dialami secara noramal adalah cinta/ kasih sayang, gembira, amarah, takut dan cemas, cembur, sedih dll.perbedaanya terletah pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosi , dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungakapan emosi mereka.
a.     Cinta / kasih sayang.
Walaupun remja bergerak kedunia pergaulan yang lebih luas. Dalam dirinya masih terdapat sifat kanak-kanak. Remaja membutuhkan kasih sayang dirmah yang sama banyakya dengan apa yang mereka alami dengan than-tahun sebelumnya. Karena alas an inilah mengepa sikap menentang ereka, menyalahkan mereka secara lansung, mengolok-ngolok mereka waktu pertama kali mengolok-ngolok mereka karena mencukur kumisnya, adanya peerhatian terhadapa lawan jenisnya, merupakan tindakan yang rang bijaksana.
b.     Gembira
Perasaan gembira sedikit banyak mendapat perhatian dari pihak peneliti dari pada perasaan maraah dan takut atau tingkah lak dan problema lain yang memantulakan kesedihan. Rasa gembira akan dialami apabila segala sesuatunya berlangsung dengan baik dan para remaja akan mengalami kegembiraan jika ia diterima sebagai seorang sahabat ata ia bila diterima sebagaiseorang sahabat atau ia jatuh cinta dan cintanya it mendapat balasan oleh orang yang dicintai.
c.      Kemarahan dan permusuhan.
Rasa marah adalah gejala yang penting diantara emosi-emosi yang memainkan peranan yang menonjoldalam perkembangan kepribadian.  Diantara emosi-emosi ini adalah cinta, dimana kita ketahui bahwa mencintai dan dicintai adalah gejala emosi bagi perkembangan pribad yang sehat. Rasa marah juga penting dalam kehidupan, karena melelui rasa marahna, seseorang mempertajam tuntutannya sendiri dan pemilikan minat-minatnya sendiri. Ada 4 faktor yang sangat penting berhbngan dengan rasa marah:
ü Adanya kenyataan bahwa rasa marah berhbungan dengan usaha manusia untuk memiliki dirinya dan menjad dirinya sendiri.
ü Ketika idividu mencapai masa remaja, dia tidak hanya merupakan subjek kemarahannya yang berkembang dan kemudian mejadi surut tetapi jga mempunyai sikap-sikap yang ada sisa kemarahan dalam bentukpermsuhan yang eliputi sisa kemrahan masa lalu.
ü Sering kali perasaan marah disembunyikan dan seringkali tampak dalam bentuk yang samar-samar.
ü Kemarahan mungkin berbalik pada dirinya sendiri.
d.     Ketakutan dan kecemasan.
Remaja seperti halnya anak-anak dan orang dewasa, seringkali berusaha untuk mengetassi rasa ketakutan yang timbul dari persoalan kehidupan.
Biehler ( 1972) membagi cirri-ciri emosi remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15 than dan usia 15-18 tahun:
a.     Emosi remaja usia 12-15 tahun.
ü Pada usia ini anak cendrung banyak murung dan tidak dapat diterka.
ü Sering bertingkahlaku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri.
ü Ledakan –ledakan kemarahan mungkin bisa terjadi.
ü Cendrung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan oendapatnya sendiri untuk menutpi kekurangangan rasa percaya diri.
b.     Emosi remaja sia 15-18 tahun.
ü Pemberontakan remaja sering terjadi.
ü Banyak mengalami konflik dengan orang tua.
ü Sering melamun dan memikirkan masa depan mereka.


Anak – anak dan para remaja cendrung berprilaku dengan cara-cara yang mencerminkan keyakinan mereka tentang diri mereka sendiri. Umumnya, para siswa yang memiliki persepsi diri yang positif cendrung berhsil secara akademis, social, dan fisik (Caldwell, Rudolph, troop-gordoon, dan kim, 2004; ma dan kishor, 1997; marsh dan craven, 2006; valentine, Duboisdan cooper;2004). Kepercayaan siswa terhadap diri mereka, sebagaimana kepercayaan mereka mengenai dunia, sebagian besar dibentuk oleh diri sendiri.
1.4.          FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA
Sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja adalah sebagai berikut.
1. Perubahan Jasmani
Perubahan Jasmani yang ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan yang sangat cepat dari anggota tubuh.Hormon-hormon tertentu mulai berfungsi sejalan dengan perkembangan alat kelaminnya sehingga dapat menyebabkan rangsangan di dalam tubuh remaja dan seringkali menimbulkan masalah dalam perkembangan emosinya.
2. Perubahan Pola Interaksi dengan Orang Tua
Pola asuh orang tua terhadap anak, termasuk remaja, sangat bervariasi. Ada yang penuh cinta kasih, otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh, dll. Misalnya dalam pemberian hukuman sehingga pemberontakan yang terjadi terhadap orang tua menunjukkan bahwa mereka berada dalam konflik dan ingin melepaskan diri dari pengawasan orang tua.Keadaan semacam ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi remaja.
3. Perubahan Interaksi Dengan Teman Sebaya
Remaja seringkali membangun interaksi sesama teman sebayanya yang di sebut geng dan  Interaksi antara anggota dalam suatu kelompok geng biasanya sangat intens serta memiliki kohesivitas dan solidaritas yang sangat tinggi.
4. Perubahan Pandangan Luar
Faktor penting yang dapat memengaruhi perkembangan emosi remaja selain perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja itu sendiri adalah pandangan dunia luar dirinya.
Ada sejumlah perubahan pandangan dunia luar yang dapat menyebabkan konflik-konflik emosional dalam diri remaja, yaitu sebagai berikut.
1.  Sikap dunia luar terhadap remaja sering tidak konsisten.
2.  Dunia luar atau masyarakat masih menerapkan nilai-nilai yang berbeda ntuk remaja laki-laki dan perempuan.
3.     Seringkali kekosongan  remaja dimanfaatkan oleh pihak luar yang tidak bertanggung jawab, yaitu dengan cara melibatkan remaja ke dalam kegiatan-kegiatan yang merusak dirinya dan melanggar nilai-nilai moral.
5. Perubahan Interaksi dengan Sekolah
Pada masa anak-anak, sebelum menginjak masa remaja, sekolah merupakan tempat pendidikan yang diidealkan oleh mereka. Namun demikian, tidak jarang terjadi bahwa dengan figur sebagai tokoh tersebut, guru memberikan ancaman-ancaman tertentu kepada para peserta didiknya.Cara-cara seperti ini akan memberikan stimulus negatif bagi perkembangan emosi anak.
Selain hal diatas, kegiatan belajar juga turut menunjang perkembangan emosi. Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain:
ü Belajar dengan coba-coba.
ü Belajar dengan cara meniru.
ü Belajar dengan mempersamakan diri.
ü Belajar melalui pengkndisian.
ü Pelatihan ataau belajar dibawah bimbingan dan pengawasan  terbatas pada aspek reaksi.
1.5.         PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PERKEMBANGAN EMOSI
Perkembangan emosional individu sebenarnya merupakan perkembangan yang paling sulit untuk diklasifikasikan, munculnya emosi seseorang sangat tergantung atau dipengaruhi lingkungan, pengalaman, dan kebudayaan, sehingga untuk mengukur emosi sangatlah sulit.
Proses perkembangan adalah saat anak menyadari permintaan dan syarat-syarat hidup dalam suatu lingkungan. Meskipun masih dalam lingkungan keluarga, batas-batas dalam bentuk disiplin mulai dapat diberikan. Apabila ini terjadi pada dua anak dalam satu keluarga (seayah/seibu) secara individual, perkembangan emosinya akan jelas bisa berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, baik dalam bakat, minat, keadaan jasmani, keadaan social, intelejensi, maupun kepribadiannya.
1.6.          UPAYA PENGEMBANGAN EMOSI REMAJA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Intervensi pendidikan untuk mengembangkan emosi remaja agar dapat mengembangkan kecerdasan emosional, salah satu di antaranya adalah dengan menggunakan intervensi yang dikemukakan oleh W.T.Grant Consortium tentang “Unsur-unsur Aktif Program Pencegahan”, yaitu sebagai berikut.
1. Pengembangan Keterampilan Emosional
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ketramapilan emosional individu adalah
1.                 mengidentifikasi dan memberi nama atau label perasaan,
2.                 mengungkapkan perasaan
3.                 menilai identitas perasaan
4.                 mengelola perasaan
5.                 menunda pemuasan
6.                 mengendalikan dorongan hati
7.                 mengurangi stres, dan
8.                 memahami perbedaan antara perasaan dan tindakan

2. Pengembangan Keterampilan Kognitif
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan kognitif individu adalah sebagai berikut.
1.  Belajar melakukan dialog batin sebagai cara untuk menghadapi dan mengatasi masalah atau memperkuat perilaku diri sendiri.
2.  Belajar membaca dan menafsirkan isyarat-isyarat sosial.
3.  Belajar memahami langkah-langkah penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
4.  Belajar memahami sudut pandang orang lain (empati).
5.  Belajar memahami sopan santun.
6.     Belajar yang bersikap positif terhadap kehidupan.
7.     Belajar mengembangkan kesadaran diri.

3. Pengembangan Keterampilan Perilaku
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan perilaku individu sebagai berikut.
1.     Mempelajari keterampilan komunikasi nonverbal.
2.     Mempelajari keterampilan komunikasi verbal.
Cara lain yang dapat digunakan sebagai intervensi edukatif untuk mengembangkan emosi remaja yang dikembangkan  oleh Daniel Goleman(1995) yang diberi nama Self-Science Curriculum adalah sbb:
1.     Belajar mengembangkan kesadaran diri
2.     Belajar mengambil keputusan pribadi
3.     Belajar mengelola perasaan
4.     Belajar menangani stress
5.     Belajar Berempati
6.     Belajar berkomunikasi
7.     Belajar membuka diri
8.     Belajar mengembangkan pemahaman
9.     Belajar menerima diri sendiri
10.                        Belajar mengembangkan tanggung jawab pribadi
11.                        Belajar mengembangkan ketegasan
12.                        Mempelajari dinamika kelompok
13.                        Belajar menyelesaikan konflikm
  
BAB II
PENUTUP
3.1.  Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.     Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik. Emosi merupakan suatu respon terhadap suatu pengamatan yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus, yang dapat terjadi baik terhadap perangsang eksternal maupun internal. Jenis emosi yang secara normal dialami antara lain: cinta, gembira, marah, takut, cemas dan sedih.
2.     Bagi setiap remaja sejak kelahiranya dan dalam menjalani kehidupan seterusnya terdapat pola-pola kehidupan yang berlaku umum sesuai dengan jenis dan keinginannya. Pola emosi remaja sama dengan pola emosi masa kanak-kanak.
3.     Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja antara lain: perubahan jasmani, pola interaksi (dengan orang tua, teman sebaya, sekolah), perubahan pandangan luar. Secara umum faktor yang mempengaruhi emosi remaja antara lain: kematanagan  dan belajar serta kondisi-kondisi kehidupan atau kultur.
4.     Masa remaja adalah masa khusus, penuh gejolak karena pada tumbuh dan berkembangnya terjadi ketidakseimbangan atau labil.
5.     Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja selalu mendambakan kemandirian, dalam artian menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problem kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah penyesuaian emosional.
6.     Perilaku remaja disebabkan oleh dorongan-dorongan untuk mencari tahu, merasa ingin tahu, merasa ingin diperhatikan dan lain sebagainya.
7.     Makin banyak kita dapat memahami dunia remaja seperti apa yang mereka alami, makin perlu kita melihat kedalam kehidupan emosionalnya dan memahami perasaan-perasaannya, baik perasaan tentang dirinya sendiri maupun orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, Hartono Agung. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, Mohammad, Dan Asrori, Mohammad. 2009. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.

Ormrod, Jeanne Ellis.2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.