BAB I. PENDAHULUAN
Mahasiswa program S1 harus menulis skripsi bila ia telah memenuhi syarat–syarat
tertentu dalam penyelesaian studinya. Syarat–syarat ini tercantum dalam Buku
Panduan FKIP Universitas Islam Riau Pekanbaru yang dikeluarkan setiap tahun ajaran
baru. Skripsi ini merupakan karya ilmiah dalam bidang pendidikan atau pengajaran.
Dalam menyelesaikan skripsi tersebut mahasiswa dibimbing oleh dosen
pembimbing mulai dari usulan (proposal) penelitian sampai skripsi dinyatakan siap untuk diajukan dalam sidang ujian skripsi.
Dengan bimbingan dosen, mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar yang
bermakna dalam mengembangkan kemampuannya terutama dalam melihat dan memecahkan
masalah secara ilmiah serta menuliskannya sebagai karya ilmiah. Dengan demikian,
penulisan skripsi bukan hanya sekedar kegiatan untuk memenuhi persyaratan
formal, tetapi juga untuk mendapatkan pengalaman belajar dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi atau seni .
Dalam rangka pembakuan format dan prosedur penulisan serta pelaksanaan
ujian skripsi diperlukan panduan yang memuat ketentuan–ketentuan mengenai
berbagai aspek penulisan karya ilmiah. Aspek
yang dimaksud, meliputi persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk
memulai penulisan skripsi yang berkenaan dengan bidang kajian yang akan ditulis,
cara penulisan usulan, ketentuan–ketentuan tentang format penulisan skripsi
serta ketentuan persyaratan dan prosedur kerja bimbingan skripsi .
Berkenaan dengan penulisan skripsi dicantumkan pula ketentuan–ketentuan
mengenai persyaratan dan penyelenggaraan ujian, tim penguji, prosedur dan
kriteria penilaian.
Akhirnya dengan terbitnya buku panduan ini diharapkan mutu skripsi dan
layanan dalam penyelesaian skripsi menjadi lebih meningkat .
BAB II. PROSEDUR PENULISAN SKRIPSI
Dalam bab ini dijelaskan syarat–syarat penulisan skripsi, bidang kajian,
prosedur penulisan skripsi, format proposal penelitian, serta format skripsi.
2.1 Syarat–syarat penulisan skripsi
Mahasiswa yang menulis skripsi harus sudah lulus mata kuliah yang disyaratkan
oleh program studi, termasuk mata kuliah penunjang penelitian seperti, Statistika Dasar dan Penelitian Pengajaran
Matematika. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan hendaklah mengetahui
secara pasti prosedur penulisan skripsi. Untuk itu, perlu diikuti beberapa langkah yang efektif guna memudahkan mahasiswa
tersebut dalam penulisan skripsi. Setelah itu, mahasiswa dapat membuat usulan
penelitian dan menghubungi dosen pembimbing.
2.2 Bidang Kajian
Mahasiswa yang mengidentifikasikan masalah yang akan dijadikan topik
penelitian, hendaklah mempertimbangkan bidang
kajian yang akan dibahas. Bidang kajian yang dimaksud berkaitan dengan
pendidikan dan pengajaran bidang studi fakultas/jurusan yang bersangkutan serta
tujuan pengembangan ilmu atau seni dan perbaikan praktek kependidikan. Jika
memungkinkan juga dibenarkan bidang penelitian murni yang sesuai dengan jurusan/program
studi yang sedang ditekuni.
2.3 Proses Penulisan Skripsi
Mahasiswa yang memenuhi syarat–syarat yang dikemukan pada bagian II dapat
memulai proses awal penulisan skripsi dengan langkah–langkah menurut diagram
alir dihalaman berikut ini.
2.4 Etika dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan
kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan
baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode
etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan
citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan,
perujukan, perijinan terhadap
bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
2.5 Pola Penulisan Usulan Penelitian
Usulan penelitian mencakup
strategi dan rencana jadwal penyelenggaraan penelitian. Ketentuan mengenai isi
usulan dan penulisannya adalah sebagai berikut.
2.5.1 Isi Usulan
Usulan harus mencakup
1.
Masalah (latar belakang, ruang lingkup, pentingnya dan
pembatasan masalah)
2.
Tujuan
3.
Kegunaan penelitian
4.
Kerangka teori
5. Metodologi penelitian/rancangan penelitian
(populasi, sampel, instrumentasi dan rencana analisis) dan daftar kepustakaan.
2.5.2 Sistem Penomoran
Hubungan kategoris serta
hirarkis konsep–konsep dan pronsip–prinsip yang membentuk skripsi yang ditulis
mahasiswa dinyatakan dengan sistem penomoran sebagai berikut.
2.5.2.1 Penomoran dengan Lima Jenjang
·
Judul Bab (semua huruf kapital tengah)
·
Sub–bab (setiap awal kata huruf kapital tengah)
·
Pasal (setiap awal kata huruf kapital–kecuali preposis, digaris bawahi, tengah)
·
Ayat (setiap awal kata huruf capital, rata kiri
dan digaris bawahi)
·
Sub–ayat (inden lima ketukan, digaris bawahi dan diakhiri
dengan titik)
2.5.2.2 Penomoran dengan Empat
Jenjang
·
Judul Bab (setiap awal kata huruf kapital
tengah)
·
Pasal (setiap awal kata huruf capital, kecuali
preposisi, digaris bawahi, tengah)
·
Ayat (setiap awal kata huruf kapital, rata kiri
dan digaris bawahi)
·
Sub–ayat (inden lima ketukan, digaris bawahi dan diakhiri
dengan titik)
2.5.2.3 Penomoran dengan Tiga Jenjang
·
Judul Bab (setiap awal kata huruf kapital,
tengah)
·
Ayat (setiap awal kata huruf kapital, rata kiri
dan digaris bawahi)
·
Sub–ayat
(inden lima
ketukan, digaris bawahi dan diakhiri dengan titik)
2.5.2.4 Penomoran dengan Dua Jenjang
·
Judul Bab (setiap awal kata huruf kapital, tengah)
·
Ayat (setiap awal kata huruf kapital, rata kiri
dan digaris bawahi)
2.6 Isi dan Format Skripsi
2.6.1 Isi Skripsi
Skripsi terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian batang tubuh,
dan bagian akhir. Masing–masing dijelaskan sebagai berikut.
2.6.1.1 Bagain Awal
Bagian awal terdiri dari:
1.Kulit
2.
Halaman persetujuan skirpsi, pengesahan ujian, abstrak,
prakata (aknowledgement)
3.Daftar, isi, table, gambar dan lampiran.
1. Kulit
Ada tiga jenis kulit,
yakni kulit luar dengan warna yang disesuaikan dengan fakultas penulis skripsi
(kuning gading untuk FKIP UIR), halaman kosong dan kulit dalam. Halaman kosong
terdapat antara kulit luar dan kulit dalam. Kulit luar memuat komponen berikut:
a.
Judul Skripsi
b.
Kata “ Skripsi”
c.
Kata–kata “untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
gelar sarjana pendidikan (to complete one
of the requirements for sarjana degree in teaching English and education)
d.
Kata–kata “ Strata Satu “
e.
Lambang UIR
f.
Kata “oleh“
g.
Nama, NIM dan NIRM
mahasiswa yang bersangkutan
h.
Kata–kata “Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Islam Riau Pekanbaru“, serta
i.
Bulan dan angka tahun lulus ujian skripsi mahasiswa bersangkutan
(lihat lampiran 1, halaman 34). Kulit dalam
Skripsi memuat komponen–komponen yang sama dengan kulit luar tersebut diatas.
2. Halaman Persetujuan Skripsi
Halaman ini memuat judul skripsi, nama penulis, nomor induk mahasiswa
(NIM) beserta NIRM, jurusan, fakultas dan tanggal persetujuan yang disertai
nama bulan dan angka tahun, serta nama dan tanda tangan Pembimbing 1,
Pembimbing 11, tanda persetujuan Pembantu Dekan 1 beserta cap Fakultas (lihat
lampiran 6, halaman 35).
3. Halaman Pengesahan Ujian Skripsi
Kata-kata “Dinyatakan lulus setelah dipertahankan didepan Tim Penguji
Skripsi Jurusan/Program Studi (Pendidikan Matematika) Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau
Pekanbaru”, dan judul skripsi yang dibuat berbentuk kerucut terbalik, nama
penulis, NIM/NIRM, jurusan/program studi dan fakultas penulis, serta nama dan
tanda tangan ketua, sekretaris dan anggota Tim Penguji (lihat lampiran 8, halaman 36).
4. Halaman Abstrak
Abstrak berisikan ringkasan penelitian yang telah dilakukan (has the researcher correctly summarized the
article). Sebuah abstrak yang baik (Brown, J.D. 1991) harus memuat empat
hal berikut ini (lihat lampiran IV dan V, halaman 37 dan 38):
a.
Permasalahan dan tujuan
b.
Uraian partisipan, alat dan prosedur
c.
Uraian analisa statistik atau prosedur pengolahan data
d.
Ringkasan penemuan dan implikasinya
Keempat hal
tersebut diatas diungkapkan kedalam lebih kurang 300 s.d. 500 kosa kata.
5. Halaman Prakata
Prakata berisi ucapan terima
kasih dan ucapan lainnya yang dirasa perlu.
6. Daftar Isi
Daftar isi memuat bab-bab dan
bagian–bagian yang terdapat dalam skripsi serta nomor halamannya.
7. Daftar Tabel (Kalau Ada)
Daftar tabel berisi nomor urut,
judul, dan nomor halaman tabel.
8. Daftar Gambar (Kalau Ada)
Daftar gambar berisi nomor
urut, judul dan nomor halaman lampiran.
9. Daftar Lampiran (Kalau Ada)
Daftar lampiran berisi nomor
urut, judul dan nomor halaman lampiran.
2.5.1.2 Bagian Batang Tubuh
Bagian ini meliputi bab–bab:
1.
Pendahuluan (Introduction)
2.
Kerangka teoritis (Theoretical
Framewok)
3.
Desain penelitian (Research
Design)
4.
Hasil penelitian berupa: deskripsi data, analisa data,
temuan dan pembahasan (Result)
5.
Kesimpulan dan saran–saran (Conclusion and Sugestion)
Untuk lebih fleksibel mahasiswa dapat menggunakan sistematika skripsi
sesuai dengan jenis penelitian yang sedang ia laksanakan (lihat lampiran VI, halaman 39 dan 40)
1. Pendahuluan
Bab pendahuluan ini berisi uraian mengenai latar belakang, identifikasi
dan pentingnya masalah, pembatasan dan perumusan masalah, asumsi, hipotesis
penelitian serta kegunaan penelitian.
a. Latar belakang
masalah, identifikasi dan pentingnya masalah, status penelitian dan manfaat
penelitian
Dalam sub–bab ini diuraikan secara umum dan sistematis mengapa masalah
tersebut perlu diteliti, sehingga pembaca dapat memahami masalah penelitian
yang diajukan.
b. Pembatasan
dan perumusan masalah
Dalam sub-bab ini dijelaskan cakupan (coverage)
masalah yang diteliti dan masalah itu dirumuskan dengan jelas dalam bentuk
pertanyaan dan dalam bentuk pernyataan.
c. Asumsi (optional/boleh ada boleh tidak)
Dalam sub-bab ini dapat dikemukan pernyataan–pernyataan yang mendasari
penelitian, yang kebenarannya tidak diragukan lagi.
d. Hipotesis
skripsi atau jawaban sementara
Dalam sub-bab ini dikemukan hipotesi skripsi, yaitu jawaban sementara
atas perumusan masalah yang bertumpu pada kerangka berfikir tertentu. Jika
tidak mengajukan hipotesis skripsi, maka sub-bab ini perlu menampilkan
pertanyaan penelitian, yaitu tentang masalah yang hendak dijawab dengan
penelitian tersebut.
e. Tujuan Penelitian
Dalam sub-bab ini dirumuskan secara terinci tujuan yang akan dicapai
dalam masalah yang telah diajukan terdahulu.
f. Kegunaan
Penelitian
Dalam sub-bab ini diterangkan kontribusi penelitian bagi ilmu pengetahuan
atau seni dan atau kemungkinan penerapannya dilapangan (guna perbaikan praktek
pendidikan), serta manfaat penelitian itu bagi pengembangan ilmu, teknologi,
seni atau manusia.
2. Kerangka Teoritis
Bab ini meliputi penjelasan konsep–konsep dan kerangka penelitian yang
didukung oleh teori–teori ilmiah, yang diperoleh dari tinjauan kepustakaan.
a. Kajian Teori
Pada sub–bab ini ditinjau teori serta kajian yang relevan berdasarkan
penelitian yang pernah dilakukan berkenaan dengan masalah yang akan diteliti. Tinjauan
ini membangun kerangka konseptual untuk pemecahan masalah itu.
b. Kerangka konseptual
Dalam kerangka konseptual ini dijelaskan variable–variabel yang diteliti
serta kaitan antar variabel tersebut.
3. Rancangan Penelitian
Dalam bab ini dijelaskan jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel ,dan data yang
diperlukan, instrumentasi, serta teknik analisis.
a. Pendekatan penelitian
(kualitatif, kuantitatif, dan kuali-kuantitatif)
b.Jenis
penelitian (disesuaikan dengan format penelitian yang digunakan, lihat lampiran
VI hal. 39 & 40).
Dalam sub-bab ini dijelaskan model penelitian yang dilaksanakan, misalnya
eksperimen, deskriptif atau historis.
c. Populasi dan Sampel
Dalam sub-bab ini dijelaskan
populasi penelitian ,yakni semua subjek atau objek yang tercakup dalam
penelitian .Jika penelitian menggunakan sampel ,dijelaskan pula besarnya sampel
serta teknik pengambilannya . Identitas sample penelitian yang dikaitkan dengan
skor pengukuran dihilangkan dan diganti dengan nomor kode/nomor urut (yang
bermaksud untuk menjaga kode etik ilmiah).
d. Variabel dan data
Dalam sub-bab ini semua
variable yang diteliti harus dijelaskan defenisi operasional ,indicator serta
keterkaitannya .Jenis ,sumber dan cara pengambilan data harus pula dijleaskan .
e. Instrumentasi
Dalam sub-bab ini dijelaskan jenis
dan alat pengumpulan data, cara pengembangannya, serta prosedur penetapan kesahihan
dan keterandalan, berikut hasil-hasilnya.
f. Teknik analisis data
Dalam sub-bab ini dikemukan
unit analisis, verifikasi data, teknik analisis dan rasional analisis data yang
digunakan (misalnya: statistik deskriptif, statistik komparatif).
4. Hasil Penelitian
Dalam bab ini disajikan hasil
penelitian, yaitu secara berurutan tentang deskripsi data, analisis data dan
pembahasan.
a. Deskripsi data
Dalam sub-bab ini dikemukan
data lapangan menurut unit analisis sesuai dengan jenis penelitian yang sudah
dikemukan diatas.
b. Analisis data
Dalam sub-bab ini dijelaskan
analisis data yang telah dideskripsikan menurut unit analisis. Analisis data
dan hasilnya dikaitkan dengan hipotesis skripsi atau pertanyaan penelitian yang
telah diajukan. Hasil analisis ini dirumuskan dengan menggunakan bahasa yang
baku dan dihubungkan dengan teori yang ada (sesuaikan dengan jenis penelitian).
c. Pembahasan
Dalam sub-bab ini hasil
analisis didiskusikan berdasarkan kerangka teori penelitian yang telah diajukan.
5. Kesimpulan dan saran
Dalam bab kesimpulan dan saran
dikemukan yang berikut.
a. Kesimpulan
Dalam sub-bab ini dibuat
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian, yaitu dengan merangkum semua hasil penelitian
yang telah diperoleh.
b. Saran
Dalam sub-bab ini diberikan
saran secara terinci dan operasional berdasarkan kesimpulan penelitian. Dalam
saran tersebut dapat dikemukan tiga hal:
1. Saran penyempurnaan kualitas penelitian
ini pada waktu mendatang
2. Saran penelitian lanjutan yang dapat
dilakukan
3. Saran kemungkinan penerapan hasil–hasilnya,
temasuk cara-cara penerapannya dilapangan.
2.5.1.3 Bagian Akhir
Bagian akhir dari suatu
skripsi terdiri dari daftar kepustakaan dan lampiran.
1. Daftar Kepustakaan
Kepustakaan yang benar–benar
telah digunakan untuk menunjang penelitian dan pembuatan laporan disusun dalam
bentuk daftar, sesuai dengan urutan abjad pertama dari nama akhir pengarang.
Unsur-unsur daftar kepustakaan disusun menurut tiga komponen masing-masing
komponen diakhiri dengan titik.
Komponen pertama terdiri dari nama
pengarang dan tahun terbit (yang terakhir diletakkan dalam tanda kurung). Komponen kedua terdiri dari judul buku dan
edisi, kalau ada. Kalau terjemahan, letakkan dalam tanda kurung, edisi
diletakkan dalam tanda kurung. Komponen ketiga terdiri dari nama kota, singkatan propinsi/Negara bagian (kalau
namanya tidak sama dengan nama kota) nama penerbit, tanpa embel–embel (lihat
lampiran 2, halaman 41-49).
Tata urutan menuliskannya
adalah sebagai berikut: nama pengarang, titik, tahun terbit (dalam tanda kurung),
titik, judul buku (digarisbawahi/cetak miring), jilid penerbitan (terbitan keberapa) dan propinsi, titik dua; dan nama
penerbit,titik, (lihat lampiran 2,halaman 41-49).
2. Lampiran
Lampiran memuat keterangan tambahan
untuk melengkapi laporan. Lampiran dapat berisi informasi, seperti daftar, gambar,
instrumen dan surat–surat, serta “curriculum vitae“ yang diringkas (tempat
tanggal lahir, pendidikan, pengalaman kerja dll). Semua lampiran diberi nomor
urut, judul dan nomor halaman (nomor halaman merupakan kelanjutan dari nomor
halaman daftar kepustakaan).
2.5.2 Format Skripsi
Skripsi haruslah dijilid rapi
dengan ukuran kuarto (8.5 inc x 11 inc). Kulit terbuat dari karton yang
dilapisi kertas buffalo yang sewarna dengan warna fakultas (kuning gading untuk
FKIP), kertas yang dipakai adalah HVS 70 miligram atau 80 miligram.
2.5.2.1 Ketikan
1. Pakai Mesin Ketik
Ketikan adalah 10 ketukan
dalam 1 inci, dengan huruf pika dengan jarak ketikan dua spasi.
2. Pakai Komputer Program Word Star
Ketikan memakai font roman 10,
spasi; LS 2 (2 spasi) dan memakai tab posisi default (asli), yaitu sekitar 6
ketukan dari marjin kiri.
3. Pakai Komputer Program Microsoft Word
Ketikan menggunakan Times New
Roman 12 atau Arial 12 dengan ukuran 2 spasi.
4. Pakai Bahasa Inggris
Bagi yang menulis skripsi
dalam bahasa Inggris (untuk program studi Pendidikan Bahasa Inggris) yang
menggunakan komputer dapat menggunakan fasilitas komputer yang ada untuk mencapai akurasi
ejaan,pemilihan kosa kata dan struktur kalimat baik untuk program WS maupun
Word.
Format Pengetikan
- Batas Tepi Halaman dan Ukuran Kertas
Batas tepi dapat dibedakan atas 2 kelompok.
Kelompok pertama adalah batas tepi untuk halaman baru bab ataupun lampiran dan
kata pengantar yaitu: 4 cm dari kiri dan atas, serta 3 cm dari kanan dan bawah.
Sedangkan kelompok kedua adalah batas tepi untuk halaman setelah halaman baru
bab dan halaman lain seperti lampiran. Batas tepi kelompok kedua ini yaitu 4 cm
dari kiri dan 3 cm dari kanan, bawah dan atas.
Ukuran kertas yang digunakan adalah A4 (210 mm x
297 mm) serta ketebalan kertas 80 Gr. Tidak boleh ada gambar, tabel atau apapun
di luar tepi tersebut, kecuali nomor halaman.
- Jenis Huruf dan Spasi
Jenis huruf yang digunakan
adalah Times
New Roman dengan ukuran huruf 12 point
dengan 1,5 spasi (atau 1 halaman berisi penuh dengan 30 baris) untuk bagian
teks. Jenis huruf yang sama juga digunakan untuk tabel dan gambar. Ukuran huruf
pada tabel yang digunakan adalah 11 point. Sedangkan ukuran huruf untuk
penjelasan dalam gambar dibuat huruf sehingga gambar serasi dan jelas untuk
dibaca.
- Penomoran Halaman
Sampul depan, abstrak dan
lembar pengesahaan tidak diberi nomor halaman. Sedangkan bagian lainnya diberi
nomor halaman. Ada
dua jenis penomoran yang digunakan yaitu penomoran dengan angka romawi huruf
kecil dan angka arab. Untuk bagian depan (kata pengantar, daftar isi, daftar
simbol, daftar gambar, daftar tabel) diberi penomeran romawi. Bagian depan ini
penomoran dimulai dengan i kemudian ii, iii, iv sampai dengan penomoran bagian
akhir. Sedangkan untuk bagian isi (bab pendahuluan sampai dengan bab
kesimpulan, daftar pustaka) dan lampiran diberi penomoran dengan angka arab.
Penomoran terurut dan menyatu antara bagian isi dan lampiran. Sebagai contoh
halaman pertama bab I diberi nomor 1 sampai bab kesimpulan serta daftar pustaka
nomor 60, maka halaman pertama bagian lampiran diberi nomor 61.
Untuk kemudahan dan
keragaman letak nomor halaman, nomor diletakkan di bagian bawah dengan posisi
di tengah.
- Halaman Kertas
Pengetikan atau proses pencetakan dilakukan pada satu muka setiap lembar
kertas (bukan timbal balik).
- Lampiran
Sistematika penomoran bagian-bagian isi dalam
lampiran mengikuti aturan penomoran tersendiri. Bila lampiran dapat
dikelompokkan, maka lampiran dapat diberi nama lampiran A, kemudian lampiran B,
lampiran C dan seterusnya. Bila ada tabel ataupun gambar dalam lampiran
tersebut, misalkan tabel ada dalam lampiran A, tabel diberi nomor Tabel A.1,
Tabel A.2, dan seterusnya. Demikian juga untuk penomoran gambar, bila ada dalam
lampiran B, maka diberi nama Gambar B.1, Gambar B.2, dan seterusnya. Tata letak
dan penyajiannya dapat mengikuti pembahasan yang diberikan pada
2.5.2.4 Gaya Penulisan
Penulisan memakai gaya
esai. Pemakaian sistem penomoran hanya dibenarkan dalam hal-hal yang relevan
saja, seperti menomori masalah dan hipotesis skripsi. Pada prinsipnya tidak
dibenarkan menggunakan singkatan dalam batang tubuh tulisan. Singkatan dibenarkan
dalam tabel atau bagan, tetapi diiringi oleh keterangan untuk setiap tabel atau
bagan tersebut. Singkatan juga dibenarkan untuk istilah yang telah lazim, walaupun
untuk pertama kali harus diberikan kepanjangannya, umpamanya, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
2.5.2.5 Kosa Kata
Tulisan
harus menggunakan kosa kata bahasa Indonesia baku yang tercantum dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), kamus-kamus
istilah dan daftar kumulatif istilah terutama yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaaan
dan Pengembangan Bahasa.
Bagi yang menulis dalam bahasa
inggris tentunya juga harus memakai kosa kata yang tepat dan struktur bahasa
inggris yang standar (bagi yang menulis dengan menggunakan jasa komputer dapat memanfaatkan fasilitas Thesaurus
pada Icon Language dalam Tools (untuk word) atau Others dalam WS.
Sejauh mungkin harus dihindari
penggunaan istilah asing yang diterjemahkan begitu saja, terutama yang sudah
ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Apabila padanan tersebut dikhawatirkan
menimbulkan kesalahpahaman, sebaiknya kata Indonesia tersebut diikuti oleh kata
asing aslinya yang diletakkan dalam tanda kurung.
2.5.2.6 Bahasa dan Tanda Baca
Bahasa tulisan dapat dimengerti dengan baik bila
kalimat-kalimat yang telah ditulis sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku
dalam bahasa tersebut. Tanda baca berperan penting dalam bahasa tulisan. Tanda
baca yang tidak lengkap dapat menyebabkan isi tulisan sulit dimengerti. Oleh
karena itu dalam bab ini dibahas aturan-aturan penulisan tanda baca, kata-kata
serta judul-judul yang menjadi materi dalam tulisan tersebut.
2.5.2.7
Penulisan Tanda Baca
Tanda baca
titik (.), titik dua (:), titik koma (;), tanda seru (!), persen (%), dan tanda tanya (?) diketik rapat
dengan huruf yang mendahuluinya.
Tidak Baku
Sampel
dipilih secara acak .
Jumlahnya
sekitar 10 %.
Adapun
asumsi-asumsi yang digunakan adalah :
Baku
Sampel
dipilih secara acak.
Jumlahnya
sekitar 10%.
Adapun
asumsi-asumsi yang digunakan adalah:
Tidak ada
spasi (jarak) antara kata di dalam kurung dengan tanda kurung
dan tanda
kutip.
Tidak Baku
Kelima
kelompok “ sepadan ”.
Kesalahan
( error ) dapat diabaikan.
Baku
Kelima
kelompok “sepadan”.
Kesalahan
(error) dapat diabaikan.
Tanda sama
dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-),
kali (x), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.
Tidak Baku
P=0,01 S:T=Y
A>B C<G
A+B=C
Bentuk Baku
P = 0,01 S
: T = Y
A > B C
< G
A + B = C
Jika dalam penulisan persamaan dengan menggunakan word
processor seperti Microsoft Office, maka persamaan-persamaan diketik
dengan equation editor yang secara otomatis sudah memberikan jarak yang
cukup untuk tanda sama dengan, lebih kecil, lebih besar, tambah, kurang, kali
dan bagi. Konsistensi dalam penggunaan simbol sangat penting dipertahankan
dalam penulisan. Bila simbol ditulis dengan huruf miring maka penjelasan dalam
teksnya juga harus ditulis dengan huruf miring. Berikut ini diberikan contoh
hasil persamaan yang ditulis dengan equation editor dalam Microsoft
Office.
A+ B = C
x = a2 + c
D > 4 b2 − 4abc
Penulisan
kata dapat dikelompokkan atas kata dasar, kata turunan, kata ulang, kata
gabungan, kata depan, partikel, dan kata ganti.
Kata yang
berupa kata dasar ditulis satu kesatuan.
Kata
turunan adalah kata dasar yang telah berubah karena mendapatkan imbuhan baik
itu awalan, sisipan, dan akhiran. Kata dasar tersebut telah dirangkai dengan
imbuhan-imbuhan itu. Dari contoh-contoh ini diharapkan dapat mengingat kembali
aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia.
Bentuk
kata ulang harus ditulis lengkap dengan kata hubung. Contoh: pura-pura,
mata-mata, hura-hura, mondar-mandir, sayur-mayur, undangundang, kupu-kupu,
lauk-pauk.
Kata
depan, di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di
dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan
daripada.
Kata ganti
ku dan kau ditulis serangkai dengan kata-kata yang mengikutinya. –ku, –mu dan
–nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh: Bukuku
dan bukumu tertinggal di meja perpustakaan.
Apa pun yang kaumiliki tidak dapat dipinjam.
Partikel
–lah, –kah, –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh: Marilah
kita berangkat ke kampus.
Siapakah
yang menang dalam pertandingan nanti?
Partikel
pun ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya kecuali untuk kata-kata
yang telah dianggap terpadu benar seperti meskipun, adapun, kendatipun, maupun,
sungguhpun, andaipun, biarpun, bagaimanapun, dan kalaupun.
Contoh: Dia pun
mengetahui sindikat tersebut.
Mobil-mobil
besar pun diijinkan melewati jalan ini.
Penulisan
judul yang umum digunakan dalam penulisan karya ilmiah sangat penting untuk
diuraikan di sini. Dengan demikian keseragaman dalam tulisan karya ilmiah yang
diatur dengan panduan ini dapat diperoleh.
Judul Bagian
dan Sampul Depan Laporan
Judul Bagian
ditulis dengan gaya penulisan semua huruf kapital. Bila terdiri atas beberapa
baris, maka baris pertama paling panjang
dan baris berikutnya lebih pendek serta ditulis dengan gaya di tengah-tengah.
PENGEMBANGAN
MESIN PENDINGIN HEMAT ENERGI
STUDI
TEKNO EKONOMI DALAM PERANCANGAN MESIN
Judul bab
ditulis dengan gaya penulisan huruf pertama kapital kecuali partikel atau kata
depan.
Prosedur Optimasi dan Formulasi
Judul bab juga
ditulis dengan gaya penulisan huruf pertama kapital kecuali
partikel atau
kata depan.
2.2
Ulasan Singkat Penelitian Terdahulu
3.3
Metode Optimasi dan Parameter Studi
3.4
Penurunan Formulasi dan Pemrograman
Tulis
penuh semua singkatan seperti: dan lain lain, dan sebagainya, dan seterusnya
(bukan ditulis dengan cara ini: dll., dsb., dst.). Penyingkatan suatu istilah
dapat diberlakukan, bila memang istilah tersebut panjang dan terlalu sering
muncul dalam teks. Untuk penyingkatan ini, kepanjangan istilah tersebut harus
dimuculkan pertama kali ketika istilah tersebut pertama kalinya disebutkan
dalam teks.
2.5.2.15 Penggunaan dan Penulisan Istilah Asing
Sesuai
dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, istilah-istilah
keilmuwan ataupun teknik yang telah dibakukan sebaiknya digunakan dengan benar.
Istilah-istilah asing yang sudah punya pandaan dalam bahasa Indonesia,
sebaiknya penggunaan istilah Indonesia yang diutamakan.
2.5.2.16 Kutipan .
1. Kutipan Langsung
Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi kurang dari
40 kata ditulis diantara tanda kutip (“...”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis,
tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks
utama atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat
contoh berikut.
Nama penulis disebut dalam teks
secara terpadu.
Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara factor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara
faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘...’).
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecendrungan semakin
banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi
karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).
Kutipan 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau
lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului,
ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi
tunggal.Nomor halaman juga harus ditulis.
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo effect’, which had
been verified in previous studies, disappeared when behaviorsn were studied in
this manner. Futhermore, the behaviors were never exhibited again, even when
real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in
attributing the result to a placebo effect.
Jika dalam
kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi
kiri garis teks kutipan.
Kutipan yang sebagian dihilangkan
Apabila
dalam kutipan langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
“Semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan pendidikan disekolah ... diharapkan sudahj melaksanakan kurikulum
baru” (Manan, 1995:278).
Apabila ada
kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.
“Gerak manipulatif adalah
keterampiln yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh
lain .... Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola,
menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315).
2.5.2.17 Kutipan Langsung dalam bahasa
Asing
Yang dimaksud dengan bahasa asing disini adalah bahasa selain bahasa
Indonesia, kecuali bila berdasarkan kekhususan bidang studi skripsi ditulis
dalam bahasa Inggris. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan bahasa asing adalah
selain dari bahasa inggris.
Kutipan langsung dalam bahasa asing selain bahasa inggris harus diterjemahkan
dan ditulis dalam blok dengan jarak dua spasi dari blok kutipan langsung dalam
bahasa aslinya .
2.5.2.18 Kutipan tidak
langsung
Cara merujuk kutipan tidak langsung
Kutipan yang disebut
secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri tanpa tanda
kutip dan terpadu dalam teks. Namun penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu
dalam teks, atau disebut dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.
Nama penulis disebut
terpadu dalam teks.
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
dari mahasiswa tahun keempat.
Nama penulis disebut dalam
kurung bersama tahun penerbitannya.
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat
(Salimin, 1990:13).
2.5.2.19 Perujukan dan Penulisan Daftar
kepustakaan
Daftar
pustaka berisikan nama-nama referensi yang benar-benar menjadi acuan dalam
penulisan ataupun pengerjaan tugas sarjana. Pustaka ini sebaiknya dirujuk ataupun diulas dalam
deskripsi tugas sarjana tersebut. Secara umum penulisan daftar pustaka dapat
dibedakan atas 2 yaitu penulisan dengan nomor urut dan penulisan dengan urutan
alfabet nama penulis.
Dengan
pertimbangan bentuk tulisan yang lebih kompak dan mudah dilacak pustaka yang
disintir dalam tugas sarjana, perujukan dalam tugas sarjana diseragamkan dengan
cara penulisan menggunakan nomor urut. Oleh karena itu, hanya penulisan dengan
nomor urut yang dibahas pada buku ini. Daftar pustaka ditulis dengan urutan
nama pengarang/penulis, judul buku/artikel, nama jurnal, halaman, tahun
penerbitan. Pengurutan pustaka dapat didasarkan pada sistem alfabet nama
penulis atau penomoran. Urutan penomoran dimulai dari pustaka yang lebih awal dirujuk
dan kemudian diikuti dengan pustaka yang dirujuk berikutnya. Untuk pustaka
dengan pengurutan berdasarkan penomoran, semua nama penulis ditulis sesuai
dengan aslinya (susunannya tidak dibalik). Susunan nama asli yang dimaksud
adalah susunan nama yang mengikuti pengelompokan umum terdiri atas: first
name, middle name, dan last name (family name).
Susunan nama penulis ini sangat tergantung dari budaya atau asal negara ataupun
daerah
dari penulis.
Nama penulis yang merupakan nama pemberian (given name). Nama pemberian
ini ditulis apa adanya dan kata yang terakhirnya dianggap sebagai last name-nya.
Perujukan
terhadap pustaka dengan nama penulis dan tahun untuk pengurutan pustaka dengan
sistem alfabet, dan nama penulis dan nomor urut pustaka untuk daftar pustaka
pengurutan dengan penomoran. Sedangkan perujukan yang lebih menekankan
substansinya maka pustaka ditulis diakhir kalimat dengan cara salah satu
perujukan yang telah dipilih.
2.5.2.20 Perujukan dari Buku yang diterbitkan
Urutan
penulisan data-data mengenai pustaka dari buku yang diterbitkan diawali dengan
nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given
name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat
disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti judul buku,
nama penerbit dan diakhiri dengan tahun terbitan. Judul buku diketik dalam
huruf miring. Edisi buku diletakkan setelah judul buku.
1. D.
M. Bates dan D. G. Watts, Non Linear Regression Analysis and Its
Applications, John Wiley & Sons, New York, 1988.
2. M.
J. Moran dan H. N. Shapiro, Fundamentals of Engineering Thermodynamics,
Edisi 3, John Willey & Sons, New York, 1996.
3. Steven
C. Chapra and Raymond P. Canale, Numerical Method for Engineers, Edisi
4, McGraw-Hill, 2002.
4. E.
P. Popov, Engineering Mechanics of Solids, Prentice Hall, Engelwood
Cliffs, New Jersey, 1990.
5. W.
D. Callister, Material Science and Engineering: An Introduction, Edisi
2, John Willey & Sons, 1991.
6. G.
Takeshi Sato dan N. Sugiarto Hartanto, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO,
Edisi 1, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1981.
2.5.2.21
Perujukan dari Buku yang telah diterjemahkan
Urutan
penulisan data-data mengenai pustaka dari buku yang telah diterjemahkan diawali
dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga
atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan
kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti
judul buku dalam bahasa terjemahannya, setelah itu diikuti kata “terjemahan” +
nama penerjemah, nama penerbit dan diakhiri dengan tahun terbitan. Judul buku
diketik dalam huruf miring. Edisi buku dan jilid buku diletakkan setelah judul
buku.
1. J.
L. Meriam dan L. G. Kraige, Mekanika Teknik – Statika, Jilid I, Versi SI,
terjemahan Tony Mulia, Penerbit Erlangga, 1988.
2. E.
P. Popov, Mekanika Teknik, terjemahan Zainul Astamar, Penerbit Erlangga,
1993.
2.5.2.22
Perujukan Artikel dari Jurnal
Urutan
penulisan data-data mengenai pustaka berupa artikel atau makalah dalam jurnal
diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama
keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama
pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan
kemudian diikuti dengan judul tulisan, nama jurnal, nomor terbitan volume dan
nomor jilid jurnal, halaman awal dan akhir yang memuat artikel tersebut dan
diakhiri dengan tahun terbitan. Nama jurnal diketik dalam huruf miring. Volume
ditulis dengan huruf tebal, nomor jilid dari suatu volume ditulis di dalam
tanda kurung setelah nomor volume. Nomor halaman diawali dengan tanda
titik dua.
1. M.
Astina dan H. Sato, A Rational Helmholtz Fundamental Equation of State for
Difluoromethane with an Intermolecular Potential Background, International
Journal of Thermophysics, 24(4):963-990, 2003.
2. Sigit
Y. Martowibowo dan B. Suharto, Metode Ultrasonik untuk Menentukan Arah Kristal
Tunggal Berstruktur, Jurnal Teknik Mesin, 15(2):45-53, 2000.
3. D.
B. Fogel, An Introduction to Simulated Evolutionary Optimization, IEEE Trans.
on Neural Networks, 5(1):3-14, 1994.
4. J.
W. Leach, P. S. Chappelear, dan T. W. Leland, Use of Molecular Shape Factors in
Vapor-Liquid Equilibrium Calculations with the Corresponding States Principle, AIChE
J., 14(4):568-576, 1968.
2.5.2.23
Perujukan Makalah yang Dipresentasikan
Urutan
penulisan data-data mengenai pustaka dari makalah yang dipresentasikan diawali
dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga
atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan
kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti
dengan judul makalah, nama forum makalah tersebut dipresentasikan serta kota
dan tanggal penyelenggaraan forum tersebut.
1.
P. King, H. Mandair, C.
Belton, H. Ho dan D. Copp, Modelling and Simulation Tools to Calibrate an
Engine Management on Board Diagnostic System, dipresentasikan pada IEEE
Seminar, London, 27 March 2000.
2. A.
R. H. Goodwin, A. Fitt, K. Ronaldson, dan W. A. Wakeham, Micro Electro
Mechanical System (MEMS) for the Measurement of Density and Viscosity,
dipresentasikan pada 17-th European Conference onThermophysical on
Thermophysical Properties, Bratislava, Slovakia, 5-8 September, 2005.
2.5.2.24
Perujukan Makalah dalam Prosiding
Urutan
penulisan data-data mengenai pustaka dari makalah yang dimuat dalam prosiding
diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama
keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama
pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan
kemudian diikuti dengan judul tulisan, nama prosiding, halaman awal dan akhir
yang memuat artikel tersebut dan diakhiri dengan tahun terbitan. Nama
jurnal diketik
dalam huruf miring. Nomor jurnal diketik dengan huruf tebal, nomor terbitan volume
dalam tanda kurung setelah nomor volume.
1. C.
Sarin, I M. Astina, P. S. Darmanto, dan H. Sato, Thermodynamic Equation of
State for Alternative Refrigerant of HC-600, prosiding Seminar Nasional
Tahunan ke-4 Teknik Mesin, G2-Konversi Energi, hal. 37-42, Kuta Bali, 2005.
2. B.
Fajar, Sularso, A. Suwono, Priyono, Labraga dan C. Tournier, Experimental Study
of Wall Friction Structures from a Rotating Cylinder in Cross Flow, Proceeding
of International Conference on Fluid and Thermal Energy Conversions, hal.
115-123, Bandung, 2000.
3. M.
Fukushima, S. Ohotoshi, dan T. Miki, Thermodynamic Properties Measurements of
HFC-32 and HFC-125, Proceeding of 19th
Int. Cong. Refrig. IVa,
hal. 207-214, Hague, 1995.
2.5.2.25
Perujukan Artikel dari Majalah
Untuk artikel yang diterbitkan dalam majalah,
rujukannya ditulis mulai dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama,
kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama
keluarga. Nama penulis diikuti dengan judul artikel, batas halaman dan tanggal
bulan tahun penerbitan yang memuat artikel tersebut. Bila nama penulis tidak
dicantumkan dalam artikel tersebut, maka yang pertama dimulai dengan judul
artikel. Nama majalah diketik dengan huruf miring.
1. Arnawa
Widagda, NCP Removable Media: Media Penyimpan Massa Depan, Chip, hal. 70,
Nopember-Desember 2001.
2. A.
A. Hartanto, LBS Pemandu Yang Setia, Selular, hal. 58-59, Maret 2003.
3. Mengenal
Teknologi Penunjang VAS, Selular, hal. 54-55, Maret 2003.
2.5.2.26
Perujukan Artikel ataupun Informasi dari Koran
Untuk artikel yang diterbitkan dalam koran,
perujukannya yang ditulis dalam daftar pustaka dimulai dengan nama penulis yang
ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila
tidak mempunyai nama keluarga bila nama penulis disebutkan dalam koran
tersebut. Nama penulis diikuti judul
tulisan dan nama koran serta tanggal pemuatannya. Nama media pemuat
diketik dengan huruf miring.
1. N.
Hamzah, Belajar dari Jepang Perihal Pengelolaan Sampah, Kompas, 19Juni
2006.
2. Hendardi,
Kepemimpinan Antikorupsi, Kompas, 15 Juni 2006.
3. Merawat
Mobil Hibrida, Kompas, 16 Juni 2006.
2.5.2.27
Perujukan Artikel atapun Informasi dari Website
Untuk
artikel yang diterbitkan lewat internet, penulisannya harus mencantumkan alamat
lengkap situs yang memuat artikel tersebut. Urutan penulisan data-data mengenai
pustaka berupa artikel atau makalah dalam jurnal ataupun artikel dalam majalah,
penulisannya sama dengan terbitan dalam bentuk cetakan bila artikel tersebut
jurnal ataupun majalah elektronik. Pada akhirnya ditulis alamat lengkap Website
dan tanggal aksesnya. Nama media jurnal ataupun majalah diketik dengan huruf
miring.
1. P.
Landon, An Introduction to Inflow Prevention, Pump and System, (Online),
March 2006 (http://www.pump-zone.com/articles/An_Intro.pdf, diakses 9 Maret
2006).
2. A.
Dwan, Paper Complexity and the Interpresentation of Conservation Research,
Journal of the American Institute for Conservation, 26(19): 1987
(http://www.aic.stanford.edu/jaic/articles/jaic26-01-001.html, diakses 26 Juni
2006).
2.5.2.28 Perujukan Buku Manual yang Diterbitkan
Perusahaan
Buku
manual untuk peralatan juga merupakan pustaka yang penting untuk dimasukkan
dalam daftar pustaka terlebih lagi bila buku ini dirujuk di dalam tulisan.
1. Tokyo
Fatique Equipment, Fatique Rotating Bending Constant Amplitude Manuals,
Tokyo Fatique Equipment, Ltd., Tokyo, 1992.
2. Trane,
Air Conditioning Manual, La Crosse, Trane, Ltd., 1994.
2.5.2.29 Perujukan Buku dari Suatu
Lembaga
Buku dari suatu lembaga juga dapat dijadikan rujukan.
Adapun tata cara penulisan rujukan ini adalah diawali dengan nama lembaga,
judul buku, nama institusi, kota
tempat penerbitan, dan diakhiri dengan tahun. Judul buku diketik dengan huruf
miring.
1. Direktorat
Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Pegangan Gaya
Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah, Depdikbud, Ditjen
Dikti, Jakarta, 1994.
2. Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah,
Balai Pustaka, Jakarta, 1980.
2.5.2.30 Perujukan Tugas Sarjana, Tesis dan Disertasi
Tata cara
penulisan rujukan untuk karya ilmiah tugas sarjana, skripsi, tesis dan
disertasi didahului dengan nama penulis dengan susunan nama first name, middle
name dan family name atau nama, atau menulis sesuai dengan given
name bila tidak ada nama keluarga. Setelah nama penulis diikuti dengan
judul karya ilmiah tersebut, nama karya ilmiah, program studi dan nama fakultas
serta institusi, lalu diikuti dengan nama kota dan tahun. Judul karya
ilmiah diketik dengan huruf miring.
1. .
Juristiawan Fitriansyah, Pengembangan Persamaan Dasar Tingkat Keadaan
Sifat-Sifat Termodinamika untuk Propana, Tugas Sarjana, Teknik Mesin FTI
ITB, 2006.
2. J.
Newbold, Combustion Measurements and Modeling of an Industrial, Gas-Fired,
Flat-Glass Furnace, M.S. Thesis, Department of Mechanical Engineering,
Bringham Young University, Provo, Utah, 1997.
2.5.2.31 Perujukan dari Laporan
Penelitian yang Tidak dipublikasikan
Laporan penelitian juga dapat dijadikan referensi
dalam penulisan karya ilmiah. Adapun penulisannya dimulai dengan nama peneliti,
diikuti dengan koma dan judul laporan (ketik miring), penjelasan laporan serta
lembaga dan kemudian diakhiri dengan tahun.
1. K.
Nielsen, Thermal Energy Storage: A State-of-the-Art, A report within the
research program Smart Energy-Efficient Buildings at NTNU and SINTEF, 2003.
2. I
M. Astina, Development of Thermodynamic Property Models for Wide-Range
Fluid-Phase Propane and Normal Butane, Research Report for Osaka Gas
Foundation, ITB, 2005
2.5.2.32 Perujukan Buku Berisi Kumpulan Artikel
(ada editor)
Penulisan
buku sebagai rujukan ini sama dengan penulisan rujukan untuk buku. Di belakang
nama penulis ditambahkan (Ed.) bila editornya hanya seorang dan (Eds.) bila
editornya beberapa orang.
1. A.
Bejan, P. Vadasz, dan D. G. Kroger (Eds.), Energy and the Environment,
Kluwer Academic Publishers, Boston, 1999.
2. W.
A. Wakeham, A. Nagashima, dan J.V. Sengers (Eds.), Measurement of the
Transport Properties of Fluids, Blackwell Scientific Publications,
Edinburgh, 1991.
2.5.2.33 Perujukan Artikel dalam Buku
Berisi Kumpulan Artikel (ada editor)
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti judul
artikel (tidak cetak miring), penjelasan tentang artikel itu dimuat yaitu nama
mengikuti penulisan perujukan buku berisi kumpulan artikel. Batas halaman
tempat artikel tersebut berada diberi tanda dalam kurang diletakkan setelah
judul buku. Judul buku dan editor buku mengacu pada tata cara penulisan buku
yang berisi artikel.
1. B.
W. Webb, Advances in Modeling Radiative Transport in High Temperature Gases,
dalam A. Bejan, P. Vadasz dan D. G. Kroger (Eds.), Energy and the
Environment (hal. 75-87), Kluwer Academic Publishers, Boston, 1999.
2. J.
L. Fogel, Evolutionary Programming in Perspective: The Top-Down View, dalam J.
M. Zurada, R. J. Marks II, dan C. J. Robinson (Eds.), Computational
Intelligence Imitating Life (hal. 135-146), IEEE Press, New York, 1994.
2.5.2.34 Perujukan Artikel dalam Jurnal/Proceeding dari CD-ROM
Penulisannya
sama dengan perujukan artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan
CD-ROM dalam kurung.
1. I
M. Astina dan H. Sato, State of the Art on Thermodynamic Modeling for HFC
Refrigerants: The Recent Challenge to Develop Fundamental Equations of State, Proc.
2nd Doctoral Conference Asia Pacific Rim Universities, Mexico City, Mexico,
2003 (CD-ROM).
2. E.
F. May, T. J. Edwards, A. G. Mann, C. Edwards, An Improved Microwave Apparatus
for Phase Behavior Measurements in Lean Gas Condensate Fluids, Proc. 16th
European Conference on Thermophysical
Properties, London, 2002 (CD-ROM)
2.5.2.35 Tata Letak Gambar dan Tabel
Tata letak
dan tata cara penulisan gambar maupun tabel mempunyai peran yang sangat penting
dalam penyajian bahasa tulis karena ini menyangkut penyampaian informasi kepada
pembaca.
Yang masuk
ke dalam kategori gambar adalah foto, grafik, peta, sketsa, diagram, bagan
ataupun gambar-gambar lain. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk
visual yang informatif dan mudah dipahami. Dengan pertimbangan konsistensi
tulisan dan juga ketahanan kualitas dokumentasi laporan, maka gambar
direkomendasikan sedapat mungkin dengan cetakan hitam, kecuali peran cetakan
berwarna sangat penting sekali untuk kejelasan informasi yang diberikan oleh
gambar tersebut. Judul gambar sebaiknya dibuat sesingkat dan sejelas mungkin.
Tidak ada bingkai diperlihatkan atau dimunculkan di luar gambar.
Berikut
ini diberikan contoh penyajian gambar. Gambar ini diletakkan pada Bab IV dalam
laporan dengan nomor urut gambar yang pertama.
Bila dalam
penyajian gambar halaman tidak mencukupi atau gambar ukurannya lebih dari satu
halaman, maka gambar tersebut dibagi atas dua bagian atau lebih. Judul gambar
disesuaikan dengan gambar yang dimuatnya. Bila hal ini sulit diberikan judul
yang tepat, maka dapat diberikan sub nomor dari gambar dengan tambahan alfabet,
misalkan Gambar 4.2a, gambar lanjutannya Gambar 4.2b.
Penggunaan
tabel merupakan salah satu cara yang sistematis untuk menyajikan data-data
dalam kolom dan lajur sesuai dengan sistematika danklasifikasi masalah ataupun
bahasan yang diberikan dalam tulisan. Sistematika tabel yang baik harus dapat
memberikan informasi yang lengkap dan jelas serta difahami. Tabel diberi nomor
yang dapat menunjukkan nomor bab dan nomor urut tabel dalam bab tersebut. Judul
tabel ditulis dengan huruf reguler dan gaya penulisan judul yakni huruf pertama
ditulis dengan huruf kapital kecuali kata depan ataupun artikel. Berikut ini
diberikan contoh penyajian tabel yang direkomendasikan. Untuk memberikan sajian
tabel yang jelas dan menarik, garisgaris vertikal tidak digunakan dan hanya
garis horisontal yang digunakan. Catatan terhadap notasi ataupun keterangan
dari tabel diberikan pada bagian bawah tabel. Tabel ini berada dalam Bab II
dengan urutan nomor 4 sehingga diberi nama Tabel 2.4.
Untuk kasus
tabel yang bersambung, teknik penyajian yang singkat dan jelas direkomendasikan
dalam pedoman penulisan ini. Berikut ini diberikan contohnya. Tabel yang
pertama adalah tabel yang terpotong oleh karena terbatas halaman. Sedangkan
tabel kedua adalah tabel lanjutan dari tabel sebelumnya.
Tabel 2.4
Konvensi untuk Tingkat Keadaan Referensi
2.5.2.36 Pilihan hasil penghitungan
Hasil penghitungan dibulatkan
menjadi dua digit dibelakang koma.
2.5.2.37 Penggandaan
Untuk FKIP UIR Pekanbaru,
skripsi digandakan sebanyak 10 eksamplar, yang didistribusikan kepada:
a. Perpustakaan Pusat UIR
2
eks.
b. Perpustakaan FKIP /Program studi 2
eks.
c. Pembimbing 1 dan II (masing – masing 1 eks) 2 eks.
BAB III. PEMBIMBING SKRIPSI
Dalam bab ini dibahas
syarat-syarat pembimbing, penetapan pembimbing, dan proses konsultasi skripsi.
3.1 Syarat-syarat pembimbing skripsi
Pangkat pembimbing skripsi harus sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Misalnya, menurut surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
tinggi No. 241/DIKTI/Kep/1996 (sudah dalam bentuk penjabaran), yang berhak
membimbing skripsi adalah:
- Pembimbing I
a) Dosen yang berpendidikan Strata tiga
(Doktor)
b)
Strata
dua (S2) yang berpangkat serendah-rendahnya IIIb
c)
Strata
satu (S1) yang berpangkat serendah-rendahnnya IIId
- Pembimbing II
a)
Dosen
yang berpendidikan Strata tiga (Doktor)
b)
Strata
dua (S2) yang berpangkat serendah-rendahnya IIIa
c)
Strata
satu (S1) yang berpangkat serendah-rendahnya IIIb
Dua dosen pembimbing secara
bersama memiliki kemampuan dalam bidang keahlian yang relevan dengan judul
skripsi dan desain penelitian. Dalam kerjasama ini harus ada pembahagian tugas
khusus antara Pembimbing I dan Pembimbing II. Yang menjadi ketua tim pembimbing
adalah Pembimbing I.
Setiap awal tahun akademik
Ketua Jurusan atau Program Studi menerbitkan daftar nama dosen yang berwenang
menjadi dosen pembimbing, baik untuk bidang kajian maupun untuk bidang desain
penelitian.
3.2 Penetapan pembimbing
Penetapan pembimbing skripsi dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
a)
Mahasiswa berkonsultasi dengan penasehat akademik (PA)
untuk memilih calon Pembimbing I. Dalam keadaan penasehat akademik memenuhi
syarat, dia dapat menjadi calon Pembimbing I.
b)
Jika calon Pembimbing I bersedia menjadi Pembimbing I,
mahasiswa berkonsultasi dengan dia untuk memilih calon Pembimbing II.
c)
Jika calon Pembimbing I bukan Penasehat Akademik dan
Penasehat Akademik ini memenuhi syarat, maka ia dapat menjadi calon Pembimbing
II.
d)
Kalau diperlukan, Pembimbing II dapat diambil dari
jurusan lain dalam lingkungan FKIP UIR jika bidang kajian mahasiswa tersebut
mengarah kepada bidang ilmu kependidikan dan bukan bidang kajian khusus jurusan
atau programnya.
e)
Bila kedua calon Pembimbing sudah setuju, mereka secara
resmi diusulkan oleh Ketua Program Studi/Jurusan bersama penasehat akademik
kepada Dekan untuk di-SK-kan.
3.3 Proses Konsultasi
Kedua Pembimbing dan mahasiswa harus membuat komitmen untuk mencapai sasaran dalam penyelesaian skripsi
tersebut. Langkah-langkah pembuatan komitmen ini dilakukan sebagai berikut :
a)
Secara bersama kedua Pembimbing membantu mahasiswa
merumuskan rencana desain penelitian;
b)
Untuk tahap-tahap berikut, pembahagian tugas bimbingan
dilakukan atas kesepakatan kedua Pembimbing yang dituangkan dalam jadwal
konsultasi. Untuk memudahkan lihat lampiran XI,
halaman 53. format ini dapat dipedomani oleh
seorang mahasiswa dalam menyelesaikan penulisan skripsinya dengan mengadakan
penyesuaian seperlunya sesuai dengan kebutuhan.
c)
Pada akhir masing-masing tahap itu, kedua Pembimbing
bersama-sama memantau kemajuan mahasiswa dan memberikan umpan balik kepadanya;
d)
Konsultasi dilakukan sekurang-kurangnya 8 kali untuk
setiap pembimbing. Setiap konsultasi, mahasiswa mengisi format konsultasi yang
telah ditetapkan (lihat lampiran XI, halaman 53), serta meminta agar format itu ditandatangani oleh
Pembimbing setelah selesainya semua konsultasi yang dibutuhkan;
e)
Mahasiswa diberikan batas waktu paling lama satu
setengah tahun sesudah di-SK-kannya bimbingan mahasiswa tersebut dengan maksud
mahasiswa bersangkutan dapat menyelesaikan studinya sebelum waktu habis masa
studi menurut perundang-undangan yang berlaku.
f)
Ketua Program Studi/Jurusan harus memantau kemajuan
penulisan skripsi mahasiswa dengan mengadakan pemanggilan mahasiswa
bersangkutan beserta kedua Pembimbingnya untuk dicarikan jalan pemecahannya.
g) Pemanggilan
harus dilakukan secara periodik dalam tenggang waktu 6 bulan setelah
diterbitkan SK penelitian tersebut lihat lampiran XII, halaman 54 untuk format surat panggilan tersebut.
Oleh sebab itu Ketua Program Studi harus membuat agenda skripsi yang telah,
sedang dan akan dilakukan oleh mahasiswa Program Studinya. Ketua Program Studi bersama dengan PD I akan
memberikan pemecahan.
h) Jika mahasiswa tidak bisa menyelesaikan
skripsinya dalam waktu yang sudah ditetapkan di atas dan masa studinya habis,
maka mahasiswa tersebut dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
i)
Setiap
draft bagian skripsi yang diserahkan oleh mahasiswa harus dicatat dalam format
konsultasi. Draft ini harus dikembalikan kepada mahasiswa selambat-lambatnya 15
hari sesudah diserahkan melalui konsultasi.
j)
Setiap
konsultasi dicatat dalam format konsultasi yang disediakan rangkap dua; satu
perangkat untuk arsip Program Studi/Jurusan dan satu lagi untuk arsip mahasiswa
yang bersangkutan;
k) Program Studi/Jurusan hanya dapat menerima
mahasiswa untuk bisa diuji bila mahasiswa tersebut telah mendapat persetujuan
Pembimbing I dan Pembimbing II selambat-lambatnya 2 minggu (14 hari) sebelum
tanggal pelaksanaan ujian dilaksanakan;
l)
Penyerahan
skripsi ke Ketua Program Studi/Jurusan selambat-lambatnya tujuh hari kerja
sebelum ujian dilaksanakan (dengan kata lain skripsi sudah harus sampai kepada
tim penguji).
Dalam bab ini dihahas hal-hal
yang berhubungan dengan ujian skripsi, yang meliputi 1) persyaratan mengikuti
ujian skripsi, 2) penyelenggaraan dan pelaksanaan ujian, 3) tatatertib dan
pengamat ujian, serta 4) penilaian.
4.1
Persyaratan
Mengikuti Ujian Skripsi
seorang mahasiswa harus mengikuti ujian skripsi setelah memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1)
Telah menyelesaiakan beban kuliahnya, kecuali skripsi
dengan IPK ≥ 2.00.
2)
Terdaftar sebagai mahasiswa pada waktu ujian akan
dilaksanakan.
3)
Telah mendapatkan pengesahan dari pembimbing I dan
pembimbing II selambat-lambatnya dua minggu sebelum tanggal ujian ditetapkan
(habisnya masa pendaftaran).
4)
Mengajukan permohonan untuk mengikutii ujian skripsi
kepada Ketua Program Studi/Jurusan dengan melampirkan:
a)
Transkrip nilai yang telah disyahkan.
b)
Naskah skripsi yang telah ditandatangani oleh kedua
pembimbing sebanyak jumlah penguji (lima).
c)
Rangkapan (tidak copy) kwitansi pembayaran kewajiban
mahasiswa berupa pembayaran:
·
Her-registrasi tahun berjalan
·
SKS semester terakhir (SKS skripsi)
·
Bimbingan skripsi
·
Ujian skripsi
·
Pas photo ukuran 4 x 6 sebanyak 8 lembar dan 3 x
4 sebanyak 4 lembar
·
Pas photo harus pakai jas dan dasi bagi pria,
dan kebaya dan bersanggul bagi
Wanita.
4.2 Panitia Penyelenggara dan Tugas Panitia
Penyelenggara
Panitia penyelenggara bertugas:
1)
Meneliti dan menetapkan apakah mahasiswa yang
bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ujian.
2) Mengumumkan waktu dan tempat
penyelenggaraan.
3) Mengundang tim penguji untuk melaksanakan
ujian paling lambat seminggu sebelum ujian dilaksanakan.
4)
Menyiapkan format berita acara, blangko penelitian, dan
blangko perbaikan skripsi.
5)
Mempersiapkan ruangan berserta peralatan lainnya demi
menjaga kelancaran pelaksanaan ujian.
4.3 Tim penguji dan Wewenangnya
Tim penguji terdiri dari lima
orang, yang meliputi pembimbing I, pembimbing II, dan tiga orang dosen lainnya
yang berwenang dan menguasai bidang kajian skripsi tersebut. Tim penguji
skripsi untuk masing-masing mahasiswa ditetapkan dengan SK Rektor yang
merupakan hasil konsultasi antara ketua jurusan/program studi dengan pembimbing
dan dekan.
Struktur tim penguji skripsi adalah sebagai berikut:
1)
Ketua, merangkap anggota: Pembimbing I
2)
Sekretaris, merangkap anggota: Pembimbing II
3)
Anggota: Tiga orang dosen
Tim penguji berwenang menyatakan lulus, lulus dengan perbaikan dengan
tenggang waktu tertentu, atau tidak lulusnya mahasiswa yang sudah diuji. Tim penguji juga berwenang menyampaikan
saran-saran perbaikan skripsi secara tertulis. Wewenang penuh perbaikan skripsi
yang telah diujikan tersebut berada pada ketua pembimbing dengan mempedomani
saran-saran yang disampaikan oleh anggota-anggota tim penguji.
4.4 Peraturan Ujian
Peraturan dan
pelaksanaan ujian adalah sebagai berikut:
1)
Ketua tim penguji mengecek kourum penguji, menyatakan
syah/tidak syahnya sidang, dan membacakan tata tertib sidang.
2)
Mahasiswa yang menyajikan skripsinya pada awal ujian
paling lama 15 menit dan dapat menggunakan alat peraga yang tersedia atau yang
sudah dipersiapkan sendiri (diharapkan tidak bersifat membaca teks).
3)
Lama ujian skripsi antara 45 menit sampai dengan 60
menit.
4)
Masing-masing penguji menguji antara 10 sampai 15
menit.
5)
Ketua tim penguji menjadi koordinator alurnya diskusi
antara penguji dan yang diuji. Ia dapat menyela dan meluruskan demi kelancaran
ujian (misalnya dengan meminta penguji merumuskan kembali pertanyaannya, atau
mengajukan pertanyaan yang lain.
6)
Urutan pengujian adalah ketiga anggota, pembimbing II,
dan pembimbing I
4.5
Tata Tertib dan Pengamat/Saksi Ujian
1) Mahasiswa yang akan mengikuti ujian
skripsi harus lima belas menit sebelum ujian dilaksanakan.
2) Peserta harus berpakain bersih dan rapi
a. Laki-laki
1)
Celana gelap/hitam
2) Kemeja putih panjang lengan dengan dasi
3)
Peci berwarna hitam
4)
Boleh menggunakan jas
5)
Sepatu kulit berwarna gelap/hitam
b. Wanita
1) Harus memakai kain (tidak berbentuk rok)
2)
Baju kurung/kebaya berwarna putih
3)
Memakai kerudung berwarna hijau daun/jilbab berwarna
putih
4)
Sepatu yang disesuaikan
3)
Disaksikan oleh dua orang saksi
4.6 Penilaian
4.6.1
Hal-hal yang
dinilai
Aspek yang dinilai dalam ujian skripsi meliputi isi
skripsi dan kemampuan mahasiswa mempertahankan skripsi.
1) Isi Skripsi
Aspek yang akan dinilai pada bagian isi skripsi meliputi:
a)
Perumusan masalah penelitian.
b) Kedalaman dan keluasan teori keilmuan yang
relevan (tinjauan kepustakaan).
c)
Kesesuaian rancangan.
d)
Teknik pengumpulan data, keabsahan instrumen, analisa
data.
e)
Logik penulisan dan bahasa.
f) Orsinalitas dan tingkat kesulitan objek
penelitian.
g)
Kesimpulan dan saran.
2) Kemampuan Mempertahankan Skripsi
Aspek yang dinilai meliputi:
a)
Penyajian awal.
b)
Relevansi pertanyaan dan argumen yang diberikan.
c)
Kemampuan mempergunakan bahasa.
d)
Kemampuan mempertahankan skripsi.
4.6.2
Cara
Penilaian
Setiap aspek dinilai dengan menggunakan skala (nilai): 10-40. Skor yang
diberikan kemudian dikalikan dengan bobot nilai untuk setiap aspek yang dinilai
(Nilai x Bobot). Hasil terakhir ini dijumlahkan dan dibagi dengan 100 (jumlah
bobot) kemudian ditransfer kesistem huruf sesuai dengan buku Pedoman Fakultas
maupun Universitas (Lihat Lampiran XIV, halaman 56).
4.6.3
Prosedur
Penetapan Nilai Akhir
Nilai akhir ditetapkan dengan prosedur sebagai berikut:
1)
Masing-masing penguji memberikan nilai 10-100 setelah
melakukan penghitungan sesuai dengan cara penilaian di atas;
2)
Nilai masing-masing penguji diserahkan kepada Ketua Tim
Penguji dalam sidang ujian setelah ujian berakhir;
3)
Nilai akhir ujian skripsi ditetapkan dengan
menjumlahkan semua nilai dosen penguji kemudian dibagi dengan jumlah anggota
tim. Syarat lulus minimal 55. Nilai akhir ini ditransfer ke dalam nilai huruf
(A = 80-100, B = 79-65, dan C = 64-55) (Lihat Lampiran XV,
halaman 57).
4.6.4
Ujian
Ulangan dan Perbaikan Skripsi
Ujian ulangan
dan perbaikan skripsi diatur sebagai berikut:
1)
Mahasiswa yang gagal harus memperbaiki skripsinya dalam
batas waktu yang telah ditetapkan oleh panitia;
2)
Mahasiswa yang gagal tersebut hanya dapat mengulang
ujian skripsi satu kali dengan nilai maksimal B;
3)
Skripsi yang dinyatakan lulus dengan bersyarat atau
perbaikan, harus sudah selesai diperbaiki dan diserahkan kepada panitia
penyelenggara, setelah mendapat persetujuan dari Tim Penguji,
selambat-lambatnya dua bulan setelah ujian skripsi dilaksanakan;
4)
Bagi mahasiswa yang melewati batas itu, mahasiswa
bersangkutan harus mengikuti ujian ulang skripsi kembali (Nilai terdahulu
batal);
5)
Dalam memperbaiki skripsinya, mahasiswa bersangkutan
harus mempedomani berita acara perbaikan dari masing-masing penguji;
6)
Setelah mengadakan perbaikan, mahasiswa baru bisa
meminta tanda tangan penguji untuk selanjutnya ditunjukkan kepada pembimbing I
dan II dan ketua program studi (lihat lampiran XVII,
halaman 59);
7)
Mahasiswa yang lulus perbaikan harus memperbaiki sesuai
saran-saran penguji selambat-lambatnya 1 bulan setelah ujian dilaksanakan.
4.6.5
Berita Acara
Pelaksanaan dan hasil ujian ditulis dalam sebuah
berita acara dengan format yang ditentukan (lihat Lampiran XVI, halaman 58).
Setelah ujian berlangsung, penguji menandatangi
lembaran pengesahan skripsi dan berita acara ujian pada waktu sidang ujian bagi
mahasiswa yang lulus dengan/tanpa perbaikan.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus, penguji hanya
menandatangani berita acara ujian dan tidak diperkenankan menandatangani
pengesahan skripsi.
Lampiran
1 Contoh Format Proposal
A. JUDUL : PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 25
PEKANBARU
B. BIDANG ILMU :
PENDIDIKAN MATEMATIKA
C. PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
D. KAJIAN PUSTAKA
- Hasil Belajar
- Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
- Pendekatan Open-Ended
- Pendekatanm Open-Ended dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan
Hasil Belajar
- Hubungan Pendekatan Open-Ended dalam pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD dengan Hasil Belajar
- Hipotesis Tindakan
E. METODE PENELITIAN
- Bentuk Penelitian
- Subjek Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
F. DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 2 Contoh Daftar Isi Skripsi
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vi
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar belakang Masalah............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 4
BAB II KAJIAN
PUSTAKA....................................................................
5
2.1
Motivasi Belajar Matematika.................................................... 5
2.2 Pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL)............ 8
2.3
Langkah-langkah Pembelajaran Contextual
Teaching and
Learning (CTL)......................................................................... 10
2.4
Hubungan Penerapan Contextual Teaching
and Learning
(CTL)
dengan Motivasi Belajar................................................ 10
2.5
Hipotesis Tindakan................................................................... 12
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN.................................................
13
3.1 Bentuk Penelitian.................................................................... 13
3.2 Subjek Penelitian...................................................................... 14
3.3 Perangkat
Pembelajaran............................................................ 14
3.4 Instrumen
Pengumpulan Data.................................................. 15
3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................ 16
3.6 Teknik Analisis Data................................................................. 17
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................
18
4.1 Pelaksanaan Tindakan............................................................. 18
4.1.1 Pelaksaan
Tindakan Pada Siklus 1................................ 19
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus 2..................................... 26
4.2 Analisis Deskriptif Hasil Tindakan......................................... 33
4.2.1 Skor Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa........ 33
4.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian........................................ 38
BAB V KESIMPULAN
DAN SARAN...................................................
41
5.1 Kesimpulan............................................................................... 41
5.2 Saran......................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 43
LAMPIRAN.................................................................................................... 44
Lampiran 3 Contoh Daftar Tabel
Tabel 1 Indikator Angket Motivasi Belajar Matematika............................. 16
Tabel 2 Data Skor Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran Dengan Menggunakan Penerapan Contextual
Teaching And Learning (CTL) 34
Tabel 3 Data Skor Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran Dengan Menggunakan Penerapan Contextual
Teaching And Learning (CTL) Perindikator 34
Tabel 4 Data Skor Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran Dengan Menggunakan Penerapan Contextual
Teaching And Learning (CTL) Per-item 36
Tabel 4 Data Skor Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran Dengan Menggunakan Penerapan Contextual
Teaching And Learning (CTL) Dilihat Persiswa Pada Setiap Indikator......................................................................................... 37
Lampiran 4 Contoh Daftar Lampiran
Lampiran A Silabus dan Sistem Penilaian....................................................... 44
Lampiran B1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-1...................................................... 47
Lampiran B2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-2...................................................... 49
Lampiran B3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-3...................................................... 51
Lampiran B4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-2...................................................... 53
Lampiran B5 Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran-5....................................................... 55
Lampiran B6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-6......................................... 57
Lampiran C1 Lembar Kerja Siswa-1...................................................................................... 59
Lampiran C2 Lembar Kerja Siswa-2...................................................................................... 64
Lampiran C3 Lembar Kerja Siswa-3...................................................................................... 70
Lampiran C4 Lembar Kerja Siswa-4...................................................................................... 75
Lampiran C5 Lembar Kerja Siswa-5...................................................................................... 77
Lampiran C6
Lembar Kerja Siswa 6................................................................. 82
Lampiran D1 Kunci Jawaban LKS-1
.................................................................................... 86
Lampiran D2 Kunci
Jawaban LKS-2 .................................................................................... 91
Lampiran D3 Kunci
Jawaban LKS-3..................................................................................... 96
Lampiran D4 Kunci
Jawaban LKS-4..................................................................................... 101
Lampiran D5 Kunci
Jawaban LKS-5..................................................................................... 103
Lampiran D6 Kunci
Jawaban LKS-6..................................................................................... 108
Lampiran E1 Soal Ulangan Harian I........................................................................................ 112
Lampiran E2 Soal Ulangan Harian II...................................................................................... 113
Lampiran F3 Kunci Jawaban Soal Ulangan
Harian I...................................................... 114
Lampiran F3 Kunci Jawaban Soal Ulangan
Harian II.................................................... 115
Lampiran G1 Angket Motivasi Belajar
Matematika Sebelum Tindakan.............. 116
Lampiran G2 Angket Motivasi Belajar Matematika Sesudah Tindakan............... 118
Lampiran H1 Lembar Pengamatan Aktivitas
Guru -1.................................................... 120
Lampiran H2 Lembar Pengamatan Aktivitas
Guru -2.................................................... 122
Lampiran H3 Lembar Pengamatan Aktivitas
Guru -3.................................................... 124
Lampiran H4 Lembar Pengamatan Aktivitas
Guru -4.................................................... 126
Lampiran H5 Lembar Pengamatan Aktivitas
Guru -5.................................................... 128
Lampiran H6 Lembar Pengamatan Aktivitas
Guru -6.................................................... 130
Lampiran I1 Lembar Pengamatan Aktivitas
Siswa -1.................................................... 132
Lampiran I2 Lembar Pengamatan Aktivitas
Siswa -2.................................................... 134
Lampiran I3 Lembar Pengamatan Aktivitas
Siswa -3.................................................... 136
Lampiran I4 Lembar Pengamatan Aktivitas
Siswa -4.................................................... 138
Lampiran I5 Lembar Pengamatan Aktivitas
Siswa -5.................................................... 140
Lampiran I6 Lembar Pengamatan Aktivitas
Siswa -6.................................................... 142
Lampiran J1 Skor Angket Motivasi belajar Matematika Siswa
Sebelum
Penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL)...................... 144
Lampiran J2 Skor Angket Motivasi belajar
Matematika Siswa Sesudah
Penerapan
Contextual Teaching And Learning
(CTL)...................... 146
Lampiran K1 Skor Total Angket Motivasi
Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL..................................................... 148
Lampiran K2 Skor Total Angket Motivasi
Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL pada
Indikator
Tekun Menghadapi Tugas............................................................................... 149
Lampiran K3 Skor Total Angket Motivasi
Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL pada
Indikator Kerja
Keras untuk Meraih Cita-cita......................................................................... 150
Lampiran K4 Skor Total Angket Motivasi
Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL pada
Indikator
Ulet Menghadapi Kesulitan............................................................................ 151
Lampiran K5 Skor Total Angket Motivasi
Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL pada
Indikator
Percaya Diri............................................................................................................ 152
Lampiran K6 Skor Total Angket Motivasi
Belajar Matematika Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan CTL pada
Indikator Bersaing 153
Lampiran L Analisis Data Angket Motivasi
Belajar Matematika Siswa.............. 154
Lampiran M Nilai Ulangan Harian pada
Materi Pokok Bilangan Pecahan...... 161
Lampiran N
Dokumentasi Penelitian..................................................................................... 162
|
Add caption |