KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillha kami ucapkan syukur
kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan inayahnya kepada kami
semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan kemampuan
yang kami miliki. Disini kami akan membahas tentang “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN GURU”. Keberhasilan suatu
pendidikan dapat ditentukan oleh kecerdasan seorang guru dalam pengambilan
sebuah keputusan . jika seorang guru tidak jeli dalam melihat setiap proses
yang ada dan tidak konsekuen dengan keputusan yang dibuat maka proses
pendidikan juga tidak akan berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Bersamaan dengan ditulisnya makalah ini
diharapkan bisa memberikan pandangan dan manfaat bagi semuanya dan bisa dijadikan
pedoman nantinya sebagai calon seorang guru. Seiring dengan perkembangan zaman
maka kita harus bisa melahirkan guru – guru yang kreatif, penuh inovatif, dan
imajinatif dalam pengambilan keputusan.
Wassalamualakum.
Pekanbaru, 25 maret
2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH GURU
1.1
Latar belakang
Mengajar orang lain terutama mengajar generasi setelah
kita dapat menjadi salah satu profesi paling menyenangkan diplanet ini.
Mengajar juga merupakan profesi yang kompleks dan menantang. Bayangkan diri
anda berdiri didepan suatu kelas berisi 25 siswa atau remaja. Sasaran anda:
siswa –siswa anda mempelajari sesuatu mungkin mempelajari cara mempelajari kata benda dan kata ganti,
menafsirkan grafik, mendribel bola basket, atau mendiaknosis kerusakan mesin
mobil. Beberapa sisiwa anda mengikuti pelajaran dengan serius, namun sejumlah
siswa lainnya tampaknya memiliki prioritas sendiri – sendiri.
Mengajar yang efektif memang melibatkan kemampuan
mempresentasikan suatu topik atau mendemonstrasikan suatu keterampilan
sedemikian rupa sehingga para siswa dapat memahami dan menguasai materi
tersebut. Namun demikian, faktor- faktor lain ikut pula berperan. Selain itu,
proses mengajar yang efektif melibatkan kemampuan menentukan “ posisi” siswa
terkait level pembelajaran dan level perkembangannya apa saja yang telah diketahui
( yang belum diketahui) siswa, apa saja yang dapat dilakukan ( dan yang tidak
dapat dilakukan ) siswa, keterampilan kognitif dan sosial apa saja yang telah
dimiliki ( dan yang belum dimiliki ) siswa. Dalam hal ini mengisyaratkan sikap
guru seperti : mengakomodasi keberagaman latar belakang siswa, agama, kondisi
keluarga, dan juga kekurangan fisik, kognitif atau perilaku yang dimiliki para
siswa.
Penguasaan keterampilan mengajar yang efektif yang
melibatkan kontrol atas sedemikian faktor yang telah disebutkan tadi memerlukan
waktu dan latihan. Selain itu juga memerlukan pengetahuan mengenai proses
pembelajaran pada manusia, motivasi, tern perkembangan, perbedaan individual
dan perbedaan kelompok dan pratik-
praktikpemberian instruksi dan asesment ( panilaian ) yang efektif. Topik-
topik tersebut berada dalam rana psikologi
pendidikan ( educational psikology
).
1.2
Tujuan
Untuk membantu memahami anak- anak dan remaja bagaimana
mereka belajar dan berkembang, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan individu
dan jenis – jenis topik atau aktifitas yang paling berpotensi “ menggairahkan”
para siswa. Memberikan seperangkat strategi yang berguna dalam merencanakan dan
menjalankan instruksi, serta mencitakan suatu lingkungan membantu para siswa
tetap termotivasi mengerjakan tugas, dan dalam membuat penilaian terhadap
kemajuan dan prestasi belajar para siswa.
1.3
Rumusan masalah
2.
Miskonsepsi apa saja yang mungkin anda miliki mengenai anak- anak,
pembelajaran, motivasi, dan praktik instruktsional..?
3.
Sumber daya apa saja yang dapat anda gunakan untuk membantu anda untuk
membuat keputusan yang bagus sebagai seorang guru..?
4.
Bagaimanakah anda dapat memperbaiki pengetahuan dan keterampilan anda
sepanjang karir anda sebagai seorang guru profesional..?
5.
Prinsip dasar apakah yang dapat memudahkan proses belajar mengajar
mengenai
suatu topik, termasuk topik psikologi pendidikan itu sendiri..?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 mengajar sebagai pengambilan keputusan
Sebagai
contoh para gru dapat membuat para siswa untuk tertarik untuk berminat terhadap
topik pelajaran yang diberikan dikelas. Para guru dapat menyampaikan informasi
sedemikian rup sehingga para siswa mengerti , alih alih sekedar menghapalkan
materi tersebut. Para guru dapat mengajari para siswa strategis strategi
mengtur waktu belajar , mengorganissikan tugas tugas , mengidentifikasi waktu
dan tempat yang ideal untuk belajr dirumah dan sebagainya. Selain itu para guru
dapat secara rutin mengamati kemajuan para siswa dan menyediakan umpan balik
berkesinambungan sehingga para siswa dapat melakukn perbaikan yang diperlukan .
Sehariharinya
para guru menjalan beragam peran: sebagi pakar mata pelajaran yang dimpuh,
tutor, konsultan, manajemen prilaku, konselor, mediator, dan evaluator. Lebih
dari semuanya itu para gura adalah pengambil keputusan mereka harus terus
menerus memilih strategi yang tepat untuk membantu para siswa belajar, berkembang, dan berprestasi. Faktanya dua
orang peneliti ( C.M clark dan peterson, 1986) memperkirakan para guru harus
membuat keputusan yang penting dalam mengajar setiap 2 menit ! sejumlah besar
keputusan tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap pembelajaran,
perkembangan , dan pencapaian kesuksesan para siswa.
Keputusan
– keputusan yang bijaksana dala proses belajar mengajar tidaklah tercipta
begitu saja. Keputusan tersebut berdasarkan bukti penelitian tentang strategi
pembelajaran yang efektif ( dan yang tidak efektif), teori- teori yang kokoh
mengenai bagaimana anak belajar dan berkembang , serta asesment berkelanjutan
mengenai pengetahian dan keterampila n yang telah dimiliki tiap siswa pada saat
itu dan yang dapat dilakukannya.
2.2 menggunakan
penelitian dalam pengambilan keputusan dikelas
Pertanyaan,
seberapa banyak sesungguhnya anda
ketahui ? untuk menguji anda, kami telah mengembang sebuah kuis singkat survei
psikologi ormrod (SPO) yang berupa hand out yang akan kami bagikan..
Setelah sekian
lama menjadi seorang siswa maupun
seorang guru maka kita telah melakukan survei psikologi ormrod (SPO). Mari
kita lihat seberapa jauh kita memahami dan mendaami proses yang ada. Jawaban
anda / skor yang anda dapat dapat dikategorikan dalam tingkatan berikut:
A= 100, B= 80-90,
C= 60-70, D= 30-60 E= 0-20
Tentukan apa
prnyataan dibawah ini benar atau salah;
1.
Sejumlah anak berfikir lebih banyak
menggunakan otak kiri, sedangkan anak-anak lain berfikir lebih banyak dengan
menggunakan otak kanan.
2.
Ketika kita membandingkan anak
laki-laki dan perempuan, kita menentukan bahwa kedua kelompok terebut, secara
rata-rata,memiliki keterampilan matematis dan verbal yang setara.
3.
Cra terbaik mempelajari dan
mengingat suatu fakta baru adalah dengan mengulangnya berkali-kali.
4.
Sekalipun para pelajar pada awalnya
memiliki sejumlah miskonsepsi mengenai dunia, mereka dengan cepat merevisi
pikiran mereka ketika guru mereka menyajikan informasi yang bertentangan dengan
fikiran mereka yang diyakini pada awalnya.
5.
Tindakan mencatat selama kuliah
sesungguhnya menghambat proses pembelajaran.
6.
Para pelajar seringkali keliru menilai
seberapa banyak yang mereka ketahui tentang suatu topik
7.
Ketika guru memberikan penghargaan
terhadap suatu siswa atas perilakunya
yang tepat, prilaku siswa lain juga ikut membaik.
8.
Kecemasan terkadang membantu siswa
belajar dan bekinerja secra lebih baik dikelas.
9.
Ketika guru meminta siswa menjadi
tutor untuk bagi rekan-rekannya dalam suatu mata pelajaran tertentu, siswa yang
menjadi tutor tadi tidaka mendapatkan manfaat apa-apa dari proses ini.
1 Cara yang digunakan para guru untuk
mengevaluasi atau menilai pembelajaran para siswanya akan mempengaruhi apa dan
bagaimana siswa belajar.
1.
Otak dan perkembangan (2)
2.
Perbedaan jender dan persamaannya
(4)
3.
Elaborasi (6)
4.
Perubahan konseptual (7)
5.
Keefektifan mencatat dan strategi
belajar lainnya (8)
6.
Ilusi pemahaman
7.
Peran observasi dalam proses
belajar berdasar teori kognitif sosial(10)
8.
Dampak-dampak khusus kecemasan(11)
9.
Metode siswa dan mengajar siswa(13)
1 https://www.google.com/
Penilaian dan evaluasi (15)
Uji / tes ini
bertujuan untuk membuktikan bahwa kita mudah dipengaruhi akal sehat dan
mengasumsikan sesuatu yang tampak logis adalah benar.padahal akal sehat dan
logika tidak selalu memberikan petunjuk yang tepat bagaimana orang sesungguhnya
belajar dan berkembang. Akal sehat dan logika bukanlah sesuatu yang baik untuk
membantu keberhasilan siswa. Belajar dan mengajar yang baik itu berasal
dari riset psikologis dan riset
pendidikan.
2.3 menarik
kesimpulan dari hasil survei
Sebagian
besar survei dapat digolongkan dalam satu dari tiga kategori umum berikut:
studi deskriptif,korelasional atau eksperimental. Ke tiga kategori tersebut
menghasilkan jeni informasi yang berbeda dan memerlukan pengambilan kesimpulan
yang berbeda pula.
2.3.1 studi deskriptif
Adalah
studi yang mendeskripsikan atau menjabarkan suatu situasi. Studi ini mungkin
memberikan kita informasi mengenai karakteristik siswa, guru atau sekolah.
Studi ini juga dapat memberikan informasi mengenai prekuensi terjadinya
peristiwa atau prilaku tertentu.
Sejumlah studi deskripsikan besifat kuantitatif. Studi tersebut menghasilkan
angka yang mencerminkan presentase prekuensi /
rerata- rata yang berhubungan dengan karakteristik atau fenomena
tertentu. Studi deskriptik juga bisa bersifat kualitatif, yakni bila studi
tersebut menghasilkan informasi numerik- mungkin dalam bentuk transkip
wawancara , dokumentertulis, atau foto yang mendeskripsikan suatu situasi yang kmpleks yang tidak dapat
dijelaskn dengan angka.
2.3.2 studi korelasional
Studi
korelasional mengupas kemungkinan hubungan sejumlah varabel secara umum, studi
memungkinkan kita menyusun kesimpulan mengenai korelasi. Korelasi adalah ukuran
yang menunjukkan hubungan dua karakteristik atau fenomena. Dua varabel tersebut
berkorelasi jika meningkatnya nilai satu variabel akan meningkatkan nilai variabel yang lain (
korelasi positif) , atau sebaliknya. Meningkatnya suatu variabel justru
menurunkan nilai variabel yang lain 9 korelasi negtif).
2.3.3 studi ekperimental
Adalah
studi yang ada didalamnya para peneliti mengubah atau memanipulasi satu
atau beberapa aspek lingkungan dan kemudian mengukur dampak perubahan tersebut
terhadap variabel lain.
2.4 menerapkan teori-teori psikologi dalam
pengambilan keputusan dikelas.
Teori
psikologi jarang bersifat permanen. Teori tersebut berkembang dan dimodifikasi
terus seiring berrtambahnya ata baru dan dalam beberapa kasus, suatu teori bisa
saja ditinggalkan karna ada teori lain yang lebih mampu menjelaskan fenomena
yang telag diamati para peniliti. Lebih lanjut lagi teori yang berbeda berfokus
pada aspek yang juga berbeda terkait kinerja manusia, dan para psikolog belum
behasil menggabungkan teoori tersebut menjadi suatu “ teori mega” yang mampu
menjelaskan secara memadai keberagaman penomena dan pengalaman yang membentuk
eksistensi manusia.
2.5 Pentingnya
asesment rutin dalam pengambilan keputusan dikelas
Asesment
bisa dilakukan dalam bentuk pemberian tugas, proyek, presentasi, dan kuis.
Meski demikian para guru tidak membatasi diri hanya pada evaluasi yang formal
dan terenana semacam itu. Mereka secar berkelanjutan mengobservasi
siswa-siswanya dalam beragam konteks dikelas, kantin,lapangan bermain, dan
kunjungan wisata selama aktivitas ekstrakurikulier. Ketika mereka berinteraksi
dengan anggota keluarganya selama pertemuan guru-orang tua dan selama pentas
seni sekolahuntuk mengumpulkan informasi mengenai fikiran, keyakinan, perasaan,
dan hasil belajar mereka. Komentar para siswa, ekspresi wajah, berikut
pertanyaan, bahasa tubuh, kebiasaan kerja, dan interaksi siswa dengan
rekan-rekannya dapat menyediakan wawasan yang berharga mengenai kebiasaan
belajar, tahap perkembangan, motivasi mereka. Menafsirkan artepak dan prilaku
siswa akan mendorong anda untuk mencermati apa yang ada dibalik prilaku dan
perkataan siswa untuk selanjutnya menyusun hipotesis mengenai pengetahuan,
keterampilan ikiran, dan perasaan mereka.
2.6
mengakomodasi keberagaman dalam kelas
Semua
siswa adalah individu-individu unik yang memilki kekuatan,kelemahan, dan
tradisi budaya yang berbeda. Sejumlah keberagaman ini mungkin mencerminkan
perbedaan kelompok seperti jenis kelamin, kelompok etnis, tinggkat penghasilan
keluarga, lingkungan tempat tinggal dan sebagainya. Selain itu mungkinjuga
kebergaman sumber dari perbedaan individual dalam kecerdasan, kepribadian,
kelincahan fisik, dan semacamnya yang teramati alam setiap kelompok manapun.
Kita harus mencermati kedua jenis perbedaan tersebut ketika mengidantifikasi
strategi yang diperuntukkan bagi setiap siswa.
2.7 berkembang
sebagi guru
Pada
mulanya kita mungkin merasa kewalahan menjalankan pern sebagai guru.kita
mungkin memiliki 20,30 atau bahkan lebih dengan latar belakang, keterampilan
dan kebutuhan yang beragam. Dalam situasi semacam ini peran kita sebagai
pengambil keputusan sangatlah menantang. Berdasarkan sejumlah riset mengenai
keefektifan guru, ada beberapa sejumlah strategi yang bisa digunakan:
a.
Terus mengambil kursus atau megikuti materi kuliah mengenai pendidikan
keguruan.
b.
Belajarlah sebanyak mungkin mengenai mata pelajaran yang diampuh.
c.
Belajarlah sebanyak mungkin mengenai strategi-strategi spesifik yang
dapat digunakandalam mengajar mata
pelajaran yang diampuh.
d.
Percayalah bahwa kita dapat membuat perbedaan dalam kehidupan siswa-siswa
kita.
e.
Teruslah merefleksikan dan secara kritis menelah asumsi-asumsi,
kesimpulan, dan praktik mengajar yang kita lakukan.
f.
Lakukan riset diri sendiri
g.
Pelajarilah sebanyak mungkin mengenai kebudayaan komunitas tempat
bekerja.
2.8 strategi
belajar yang efektif
ü hubungkanlah hal-hal yang kita
baca dengan hal yang telah kita ketahui
ü kaitkan kosep-konsep dan
prinsip-prinsipabstrak dengan contoh-contoh konkret.
ü kembangkanlah topik yang kita
baca, melampoi rentang topik tersebut dan tambahkanlah point-point yang relevan.
ü secara berkala ujilah diri
sendiriuntuk memastikan kita telah mengingatdan memahami materi yang dibaca.
2.9 menjadi guru yang lebih efektif
ü gunakan materi pengajaran
sesuai dengan kurikulum yang disusun.
ü seiring bertambahnya
pengalaman, ubahlah gaya pengajaran standar dan buatlah gaya mengajar sendiri.
ü catat dan simpanlah strategi
belajar dan mengajar yang digunakan, beserta keefektifanya.
ü carilah nasihat dan saran dari
rekan-rekan sejawat yang lebih berpengalaman.
ü jangan pernah berhenti belajar
baik secara formal maupun secara informal.
ü laksanakanlah riset secar
mandiri untuk menjawab pertanyaan mengenai siswa-siswa dan mengenai keefektifan
praktik pengajaran yang dilakukan.
ü ingatlah bahwa mengajar,
sebagaimana keterampilan rumit lainnya, memerlukan waktu dan usaha sebelum
dapat dikuasai dengan baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai seorang guru kita harus
kreatif sehingga proses belajar mengajar tidak membosankan dan monoton.
Selainitu harus sigap atau cepat tanggap dalam mengambil setiap keputusan
didalam kelas, bisa mengembangkan materi jadi lebih reaktif serta menggunakan
strategi strategi yang unik sehingga bisa menarik perhatian paa siswa. Namun
tidak lupa juga harus bellajar dan terus belajar serta banyak bertanya.
Berusahalah jadi guru yang inovatif dalam setiap mengambil keputusan dikelas.
Sehingga mendorong barbagai matifasi untuk suati inovasi yang bisa dianalisis
secar akal sehat oleh para siswa dan seluruh komponenen yang tergabung.
3.2 saran
Berusahalah untuk mengembangkan
wawasan dan mengaplikasikankan sesuatu yang diperoleh secara abstrak kedalam bentuk yang lebih konkret sehingga
lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Ormrod jeanne ellis.2008.psikologi pendidikan.penerbit
erlangga. jakarta