SAMPAI SAATNYA AKU LELAH
“Ti,
apa yang kau fikirkan saat ini...? seperti biasa kita berangkat paling awal
dari mahasiswa yang lainnya. Hijaunya kampus, segarnya udara kampus, indahnya
kampus dan....
“Vina,
aku hanya ingin selalu ada di sisimu. Kamu sahabat yang baik. Kau perempuan
yang cerdas, baik, dan tegas. “ dengan cepat ia memotong pembicaraan vina.
sepinya
suasana kota, segarnya udara pagi , dan cerahnya mentari pagi disaat orang
belum bangun dari pembaringan mereka, seperti biasa seorang mahasiswi fkip
biologi sudah berangkat kekampus yang tidak begitu jauh dari tempat koznya.
Meskipun ia memiliki kenderaan ( sepeda motor) namun ia lebih suka untuk jalan
kaki. Bersama seorang sahabatnya ia melangkahkan kaki dengan ringan dan
semangat. Wajah mngilnya yang manis selalu tersenyum dengan penuh arti, bola
mata yang indah dengan bulu mata yng lentik, serta giginya yang kecil-kecil
menambah orang lain tak pernah merasa puas melihat wajahnya. Disebelahnya
berdiri sosok cewex cantik, putih, tinggi, rambut panjang dan lurus.
Mereka
diam dengan fikiran masing-masing. Sampai dikelas, mereka tetap sibuk dengan
fikiran sendiri. Resti sibuk dengan hp nya yang selalu dibanjiri nomor cwox
ganteng yang ingin dekat dengannya. Seperti biasa, vina selalu sibuk dengan
laptopnya. Ia membuka tab yahoo dan membaca berita hari ini, membuka fb melihat
pemberitahun.
“
resti, waktu masuk masih lama. Aku ingin diam, diam, dan diam. Jangan ganggu
aku dlu.” Berharap dengan suasana sepi ini bisa mendapat inspirasi baru.
“Haah...ap,
eh, oh..ya...heheh...maaf vin, resti sedikit kaget. Aman boz, ayooo kita
sama-sama menghayal....hahah...” cwex cantik ini slalu tampil dengan gaya heboh
dan blak-blakan.
Tiba-tiba
wajah mungil nan manis itu redup dan mulai meneteskan air mata. Seluruh
perasaan berkecamuk dalam dadanya ketika melihat akun facebooknya.
“aku
lelah seperti ini, aku tak sanggup lagi menghadapai semuanya. Saat aku pulang
membawa sesuatu yang ku anggap luar biasa dan berharap bisa mengubah keadaan
ini. Namun apa yang aku dapat, apa yang aku temui....semuanya hanya diam, bisu
dan tak bergeming mendengar ku. Mereka tak pernah mendengarku bercerita tentang
pengalamanku, mereka hanya mendengar ceritamu. Harapan-harapan ku tersa hancur,
khayalan ku tersa hampa. Kakak, aku ingin sepertimu, ingin dikenal orang
banyak, ingin disayang semua orang, ingin tegas sepertimu, ingin memiliki semua
yang kau miliki, tapi aku ta’ bisa.....hanya air mata yang bisa ku
utarakan......’ sebuah pesan dinding yang dikirimkan oleh seorang cewex cantik
yang tomboy ke dindin fbnya. Itu tak lain adalah adiknya sendiri.
“disaat matari terbit dimana
semua orang masih tertdur lelap aq prgi mnggalkan smuanya mnju yang aq
inginnkan. dengan harapan aq bisa sukses lebih awal sebelum orng lain terbangun
. aku bangga memiliki adik sepertimu. saat ini apa yang kau tunjukkan merupakan
awal perubahan yang sangat bagus. disaat semua orang tidak lagi ingin
memperdulikakan mu karna pendirianmu yg kuat dan berbeda dengan yag lain, kurasa saat ini semuanya
mulai berubah. buktikan pda semuanya kau benar-benar berubah dan ingin membuat
mereka tersenyum bahagia karnamu. kita pasti bsa mewujudkan apa yang kita
inginkan. ingatlah apa saja yang telah kita lalui selama ini. tidakkah kau
ingin mengembalikan tetes air mata yang dulu parnah jatuh membasahi bumi, saat
semua orang tak perna perduli dengan kita. aku sayang kalian semua jangan
hiraukan perkataan mereka. kita tetap sama meskipun itu berbeda. aq seperti ini
dan tak ingin perduli dengan yang lain karena aku masih dendam dengan apa yang
telah kita lalui. aku menyemangati diri ku sendiri dengan amarah dan dendam
yang ad. aku ingin bangkit dan membuktikan pada mereka kalau aq bisa...buktikan-juga-bahwa-kamu-bisa.....
Vie Amelia.........” beitulah bunyi
pesan balasan yang dia kirimkan.
Satu hal yang bisa ku
kutip pagi ini..” disaat matari terbit dimana semua orang masih tertdur lelap aq
prgi mnggalkan smuanya mnju yang aq inginnkan. dengan harapan aq bisa sukses
lebih awal sebelum orng lain terbangun ...” seolah tak menggubris pesan balik
yang dikirim oleh vina, ia membuat status baru di fbnya.
Saling kirim pesan
dindingpun semakin berlnjut mengungkapkan perasaan masing-masing.
Tiba-tiba ia menangis
sesegukan, butiran-butiran bening mengalir membasahi wajahnya yang manis.
Butiran itu terus mengalir seolah tak akan bermuara. Resti hanya bisa diam
melihat sahabtnya menangis. Karena biasanya jika vina bilang jangn diganggu,
berarti ia benar-benar hanya ingin sendiri. Suasana kelas semakin lama semakin
ramai, karna sudah semakin pagi. Tapi air matnya tak kunjung reda. Temannya
yang lain haya bisa diam, melihat dari jauh penuh dengan kebingungan.mereka
bertanya-tanya sesama mereka.
“ada apa dengan ketua
kelas kita, mengapa menangis...? apakah ada diantara kita yang membuat
salah...? vina, kenapa...? tak biasanya ketua kita menangis seperti ini, ada
apa ini....” pertanyaan bertubi-tubi keluar dari mulut devi, Cewex cantik bertubuh
tinggi, putih, centil dan cerewat.
“ eeeh...cwex, bisa g’ sih
kamu thuw diam. Pagi-pagi sudah cerewet. Diam adjlh mulut mu thuw....buat orang
jadi kesal adj dengar omongan mu.” Resti lansung marah dengan gaya khas dia
yang cuex dan blak-blakan banget.
Huuhff....cewex manis itu
masih hanyut dengan kesedihan. Semua pertanyaan yang terlontar dari mulut teman
sekelas bagaikan angin lalu. Semua kelas jadi diam, bisu, dan membeku. Sangat
tidak seperti biasanya yang selalu heboh, sebagian juga ada yang ikut menangis
melihatnya. Perkuliahan hari ini adalah profesi kependidikan dengan bobot 4
sks, mata kulih ini adalah mata kuliah yang sangat dinanti-nantikan semua
mahasiswa. Karna setiap mata kuliah ini selalu ada debat antara mahaisawa/siswi
dan dosen mengenai masalah tentang dunia guru. Dan yang paling vokal adalah
vina, cewex manis yang pintar sekaligus ketua tingkat dikelasnya. Kelas biologi
2 A ini bisa dibilang kelas yang aktif. Namun hari ini ini perkuliahan terasa
sangat lama dan tak bersemangat bagi
vina. Dunia bagaikan gelap dan sunyi ditambah dengan cuaca yang tiba-tiba
hujan. Akhirnya perkuliahan selesai juga....
“ vinaa, dhea pulang
duluan ya...”. “eh..ya dhe, hati-hati dijalan. Sampai ketemu besok.” Dengan wajah
yang tidak terlalu cerah.
“Vinaaaa, senyum lagi
donk... jelek thuw wajahnya kalau sedih keg gitu....semangat y....”. “ heheh...iya dian, hati-hati dijalan”.
Dengan senyuman tipis yang membayang dibibirnya.
Teman-temannya saling
menyapa bergantian memberi semangat meskipun tak ada yang tahu apa yang
terjadi. Tiba-tiba fandi dan masri saling mengejek. Mereka adalah cwox kelas A
yang cukup di kagumi. Masri adalah sosok yang tampan, pintar, dan berwibawa.
Fandi adalah mantan ketua tingkat semester sebelumnya.
“hayooo, ayo, ayo...!!
restiiii, resti, resti...ini ada fandi. Macam manalah awak nie, keg orang tak
kenal adj. Sedih sangatlah hati awak...hahahh.” seloroh masri mengejek resti
dengan fandi.
“Ah...awak ne apalah thuw,
jadi segan sama resti jadinya.” Gerutu fandi dengan masri.
“Tak apalah kawan, kami
setuju dan aman-aman saja’..kwkwkw. masri terus menggoda fandi.
Dengan wajah sedikit
memerah, Fandi diam dan bergegas keluar
kelas dengan cepat.
Masri,,apalah kami ne.
Awas nantik ya....ada saatnya aku balas dendam. Gara-gara diketawain keg gini
fandi jadi jauh dari aku....hahahaha......” jawab resti menanggapi selorohan
masri.
“Haah...thuwlah kamu, tak
mengerti dengan perasaan fandi....hahahh”. aaah...sudah, pulang cepat sana,
fandi nanti tambah marah.....hahah”. seperti itulah meraka yang saling terus
mengejek setiap kali bertemu. Semuanya sudah pulang dan meninggalkan ruang
kelas.
Resti dan vina yag biasanya selalu keperpustakaan atau hanya
sekedar duduk-duduk dikampus sambil makan jika perkuliahan selesai, hari ini
sepertinya berbeda.
“Vin,
kemana kita...?” apa kita duduk dulu dikampus sambil lihat cwox-cwox
ganteng...heheh...” masih tetap dengan gaya cuexnya.
“Kita
lansung pulang adjalah ti, vina lagi gak semangat nie...”. oooh., oklah klo
bgtu...
Sesampaina dikoz,
dilatakkanya tas laptop dan bukubukunya. Ambil hp dan bantingkan diri diatas
kasurnya yang nyaman. Ia mulai mengetik pesan dan mengirikan dengan
adik-adiknya. “tolong balas pesan ku, jangan biarkan aku jadi merasa bersalah
seperti ini. Aku sayang kalian smpai kapanpun, aku tak punya siapa-siapa selain
kalian. Tak pernah terfikirkan oleh q suasana seperti ini. Aku igin marah namun
aku tak bisa....” air mata kembali membasahi pipinya.
Ditempat yang berbeda,
cewex toboy yang cantik dan keras kepala juga sedang hanyut dengan fikirangnya
sendiri. Dibawah sebatang pohon dipnggir bukit yang dibawahnya terbentang
persawahan yang luas ia duduk seorang diri sambil memikirkan apa yang terjadi
dengan dirinya. Angin yang semilir mempermainkan rambutnya yang panjang, seolah
ikut merasakan kepiluan hatinya.
Butiran bening mulai
membasahi pipinya “aah...apa sebenarnya yang salah dari diri q,.? apakah yang q
lakukan adalah sebuah kesalahan yang besar,.? mengapa aku tak pernah benar....
?hancur sudah mimpi-mimpi q....! pada siapa aku harus mengadu...? aku ingin
seperti mereka.” Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam dirinya yang tak pernah
tahu apa jawabannya. Dengan lirih dia mengungkapkan seluruh keluh kesahnya,
seolah olah sedang hicara dengan alam disekelilingnya. “mama...papa...mengapa
kalian memperlakukan aku seperti ini. Mengapa aku selalu dibanding-bandingkan
dengan kakak....mengapa keputusanku selalu salah dimata kalian....” angiiiinn,
bisakah kalian membantu aku, aku putus asa dengan hidup ku sendiri. Bisakah
kalian mengerti akan keluh kesahku....! hhuh,huuuh...desak dan isak
tangisnyapun semakin menjadi-jadi.
Vina kembali melihat hpnya
yang tak ada balasan sedikitpu. Seolah-olah semuanya diam membisu dan tak ada
yang mendengarnya. Ia kembali mempermaikan hp dan mencoba menghubungi nomor
devi.
Tuuut..tutt...krskrk...!”
halo..!” terdengar sahutan dari seberang sana.
‘Vi, sedang dimana...? “
“ditempat yang tak perlu
kakak tahu.”
“kakak mengerti apa yang
kamu rasakan saat ini. Tapi cobalah untuk menegrti dengan keadaan seperti ini.
Mungkin ini adalah untuk mendewasakan kita.”
“Jangan hiraukan aku,
selesaikan semua urusanmu. Percuma jika aku bercerita denganmu. Kau juga tak
akan perduli denganku.”
Devi, cobalah dengarkan
kata –kata kakak. Kakak sanyang sama kamu....
“Kakak, berhentilah untuk
mencoba membujukku. Toh pada kenyataanya kira memeng berbeda dan tak akan
sama.” Dengan penuh emosi dan air mata yang berlinang ia mengungkapkan seluruh
keluh kesahnya. Dimata mama dan papa selalu kamu yang benar, yang paling baik
dan sempurna. SEdangkan aku tak pernah dianggap, semua yang kulakukan selalu
salah. Mengapa aku harus dibandingkan dengan kamu. Semua khayalan dan
cita-citaku tersa hampa dan hancur.....tahukah kamu betap beratnya aku
menjalani hari-hari ku seperti ni.
Vi, bukan seperti itu
maksud mereka. Mereka berkata demikian agar kamu bisa lebih giat belajar dan
gak nakal lagi....
“Kakak, aku lelah dengan
semua ini...” desak dan isak tanginya seolah bisa terbendung menanggung dendam
kepiluan yang dalam.
Sambungan telpon terputus
tiba-tiba. Vina menghempaskan tubuhnya di pembaringan dengan tetesan air mata
yang tak kunjung reda.
Ya allah....mengapa
semuanya jadi seperti ini. Mengapa semuanya begitu kejam, sadis dan tak
berperasaan. Sampai kapan hal ini terjadi. Perasaan ini teak akan pernah mati walau
sampai akhir nanti. Mengapa kami jadi bahagian dari lakon drama kehidupan ini.
Hanya kepada_MU aku mengadu ya allah. Engkau selalu ada disetiap aku kesulitan
dan setiap kali aku butuh. Aaargggk....aku benci dengan semua ini.”
Kertas-kertas putihpun melayang bertebaran dilantai.
Devi adalah adiknya yang
nomor dua dan sekarang duduk dibangku kelas dua sma. Orangnya sangat keras dan
teguh pendirian. Orang tua meraka marah pada mereka karna ia pindah dari
jurusan ipa kejurusan ips. Pergaulanya cukup luas dan memiliki banya teman dari
karakter yang berbeda. Omongannya sering didengrkan kawan-kawannya. Hampir
semua orang ikut dengan perintahnya baik laki-laki maupun perempuan. Disekolah
sering mencari rusuh dengan orang – orang yang tidak disukainya. Tak pandang
laki-laki/ perempuan. Sering berantam, pesta/ hura-hura, naik motor
ugal-ugalan, sekolah sering kali bolos, dengan gurupun tak akan segan untuk
membantah jika itu tidak sesuai dengannya. bahkan dengan orang tuapun jika ia
merasa gak salah akan membantah atau bahkan akan marah.
Pernah suatu ketika
belajar b.indonesia, guru tersebut selalu suka ngobrol dengan siswanya bukan
belajar. Dia paling tidak suka seperti itu. Ditendangnya pintu kelas,
diambilnya tas, keluar lalu pulang. Itu dulu sewaktu duduk dikelas satu sma.
Namun demikian prestasinya tetap tidak terlalu bermasalah. Ia mendapat
peringkat ke dua diantara 30 orang siswa.
Hari-hari telah beralu
tanpa ada kabar antara adik kakak itu. Semuanya larut dengan luka hati
masing-masing tanpan ada yang tahu sedikitpun. Hingga suatu ketika
mama dan papa mereka panik dan sedih kerna tiba-tiba ada kabar dari guru
disekolah bahwa devi tiba-tiba pinsan dikelas dengan darah segar bercucuran
dari hindungnya.
Ditempat yang berbeda
resti juga panik mencari vina yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar sedikit
pun.
“dhea, ada lihat
vina..? g’ ada ti, munk dia kmn...?
“Iche, ada lihat
vina..? g’ ada lihat ti..
Dengan perasaan yang
cemas resti berlari ke koz vina, namun apa yang ditemui...Tidak ada seorangpun,
yang ada hanya buku diary yang tergeletak. Tanpa bisa dihambat lagi air mata
jatuh berderai mengingat semua yang sedang terjadi.
“vina, apa yang kamu
lakukan..? kau yang sekarnag bukanlah vina yang ku kenal dulu. Mengapa dengan
mudah kau melupakan semua yang telah kau raih dan yang kita lalui. Apakah kau
tidak menganggap ku lagi sebagai sahabatmu...”
Buku diary itu....
kau punya org yg
menya2ngimu,
kau punya org yg slalu mmbri suport,..
Kau punya org yg slalu memperhtikanmu..
Bhkan kau punya org yg dstiap dtik hdupnya
mmkirkan dan mngkhwtirkn mu..
Ku akui kau punya smua itu dan kau punya
segalanya... Disa't smua itu trjd, qu tak pernah sanggup ada dsna..q tq snggp
ad dsi2 mrka untk mndngrkan ap yg tq prnah q dngar untk ku..
Krna q tau..q psti terluka ..
dsa't aq pulang
mmbwa hrapanpun..
Brharap bs mrubah keada'n...
Tp ap yg bs q dpt,..?
Mrka beri reaksi ap..??
Kau mau tau..??
Mreka hanya diam..bhkan tak bergeming sma se x..
Aq lelah . . .
Bhkan aq sdah terlalu lelah..
Aq dsni sndri..
Aq tq pnya siapa2..
Aq tk pnya sprti ap yg kau mliki.
Bhkan aq taq pnya dirimu..
Kau terlalu sibuk bercrita tntang khidupanmu kpda
mrka..
Bhkan kau tak pnya sdetikpun waktu untk bantu q
jelaskan ini smua..
Klian smua trlalu sibuk..
Pdhal dr 1000 perhtian yg kau mliki..aq hnya mengi2nkan
1 saja..
Kau hnya bs bicra..tp tk pernah bktikan ap2 untk
ku..
Tak usah pdulikan ku,.
Krna aq sdah trbiasa..
Q tq btuh ap2 lg dr xlian.. — bersama Revina Sri Utami di My sweat
home...kamarku..tmpt melepas lelh dan melepas sedih..!!!
sbnrnya...
bkanya aq ingin mengeluh, tapi smua ini membuat q
mrsa sngat bersalah...
mfkanlah dri q ats semua yang kau alami. mngkin
ini adalah slah q. aq ttp sayang kamu sampai kapanpun. aq hnya bisa berharap
tidak ad dendam diantra kita. qm adlh cnth orang yg pnya pendirian kuat bagi q.
aq hny berharap bisa jadi kakak yang baik untukmu....... — bersama Vie Amelia di suatu tempat
menyepi...ga mau diganggu...
semua ini benar-benar
melelahkan sekali. srsa ingin brhenti sampai disini...
srsa ingin menghilang, pergi, menjauh, dan tak
ingin kembali lagi...
aku benar-benar lelah...
hnya bsa berhrp, mereka bsa memahami kami....
sebenarnya siapa yang
salah.? Aku, kamu atau mereka...
sebenarna aku sudah lelah
dengan semua ini, bukan hanya dirimu yang lelah. Selama ini aku berjuang dan
melakukan apa yang ku miliki sekarang adalah kerna mengikuti kehendak mereka
meskipun bthinku tersiksa. Namunku mencoba untuk menerima karna ku ingin
berbakti. Aku diam dengan seribu tanda tanya dan dendam dalam jiwa ku. Tapi aku
tak pernah rela melihat kamu terluka karna melihatku yang sebenarnya juga
terluka. Sakit hati ku dengan keadaan ini semakin dalam . aku tak bisa
melihatmu bersedih karna ku. Maafkan aku yang munggkin tidak bisa menjadi kakak
yang baik untukmu. Mungkin semua akan bahagia jika aku hilang, pergi, jauh, dan
tak akan kembali. Hanya itu yang aku inginkan saat ini. Karna aku sudah sangat
lelah. Bukan hanya kamu yang lelah. Meski kita tak pernah bertengkar, membantah,
atau bahkan menyakiti hati merka, tapi bathin kita sama-sama tersiksa. Ada
saatnya nanti aku sangat benar-benar lelah dengan semua ini.
Mungkin inilah saatnya aku
sangat lelah, hingga aku tak akan pernah bisa melihat dan menerima siapapun
dalam hidup ku. Aku sanyang kalian semua. Aku benar-benar lelah,lelah, dan
lelah....
Mama, papa...hilangkan
perbedaan diantara kami. Perhatikan dia, bahagiakan dia, sayangi dia, dan jangn
biarkan lelah seperti aku....kau yang tak pernah bisa utuh menjadi utuh menjadi
mimpi dalam lelahku, saat semua mulai jauh. Namun kau memberi harapan padaku
dalam taman mimpiku . aku tak akan pernah kau miliki, karna aku benar-benar
lelah....
Maafkan aku...
Vinaa, vinaa, vinaaaa.....
Menjerit setengah histeris
setelah membaca diary itu.
Butiran bening itu tak
bisa berhenti walau hanya sejenak, semuanya tinggal duka yang dingin. Tinggal
penyesalan bagi yang tak pernah memahami mereka karna keegoisan masing-masing.